Saya melahirkan anak kedua,Dengan kekurangan,di Bibirnya,Rasa sedih ketika  melihat senyumannya.Bayiku selalu tersenyum dan tersenyum ketika ku tatap wajahnya walaupun dia tersenyum tanpa kesmpurnaan, tpi sungguh kami Bangga dan bahagia di anugrahkan anak kedua ini.dan semoga suatu saat ada seorang donatur  yang Murah Hati untuk membantu dan  mengembalikan dan menyempurnakan

”Saya terima nikahnya.... binti.... dengan mas kawin......di bayar tunai....”.

Singkat, padat dan jelas.Tapi tahukan makna “perjanjian atau ikrar” tersebut?

Itu tersurat. Tetapi apa pula yang tersirat?

Yang tersirat ialah :

Artinya: ”Maka aku tanggung dosa-dosanya si dia (perempuan yang ia

hari ini, saya ke poli kembang anak saya pingin tau kenapa anak saya blum bisa berjalan dan bcara na blum lancar umur 2 thn ternyata kata dokter anak saya ada masalah pd pendengaran na kurang sensitif jadinya itu yg mengakibatkan pertumbuhan anak saya telat untuk berdiri dan berbicara lancar.. sedih rasanya saya mendegar itu, serasa saya menjadi ibu gagal..
lalu dokter menyarankan saya

Alhamdulillah, akhirnya cita2ku,angan2ku, keinginanku sedikit demi sedikit mulai terwujud Bunda... Salah satu keinginanku adalah sejak dini mengajarkan pada anak untuk berjiwa wirausaha-usaha mendapatkan pengasilan sendiri berikut juga tanggung jawab2nya. Pengalaman dari saya sendiri (ketika masih 'menjadi anak'/belum berkeluarga) dimana orang tua sama sekali tidak pernah mengajarkan untuk

Menjadi orangtua tunggal adalah hal yang menantang. Selalu harus berjuang membagi waktu antara pekerjaan, menjadi ibu, dan waktu untuk diri sendiri, yang bisa membuat Anda kehilangan banyak waktu tidur karena mencoba menyeimbangkan semuanya. Pada akhirnya Anda akan stress, gampang marah, dan kelelahan sehingga Anda tidak punya pilihan lain selain menitipkan anak kepada neneknya

Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Ra'jiun. Hari ini rabu 9-9-9, saya pergi melayat ke rekan kantor yang meninggal dunia. Kami biasa memanggil beliau Pak Muji ataupun panggilan "kesayangan" syech Muji karena beliau telah menikah dua kali. Beliau meninggal setelah menjalani perawatan selama hampir sebulan. Perawatan itu dilakukan sebagian di rumah sakit dan sebagian di rumah karena keterbatasan biaya dan

Menjadi ibu bekerja, adalah jalan yang saya pilih. sebagai usaha mewujudkan eksistensi diri. Selain itu kebutuhan hidup membuat saya harus membantu suami untuk membiayai kehidupan pernikahan kami yang sudah dikaruniakan sepasang anak. Bas 9 tahun laki-laki dan Van 6 tahun perempuan.

Tingginya biaya hidup di Jakarta, membuat saya dan suami harus bahu membahu bekerja. kami ingin

Setelah beberapa hari cemas akan hasil tes lab (tes torch dan urine) hihihihii mengingat CMV IgG saya positif. Akhirnya sabtu kemarin saya dan pak suami memutuskan untuk konsultasi hasil lab dengan dokter Prima, SpOG di RSIA Muhammadiyah Taman Puring.

Setelah pak dokter melihat hasil tes lab saya… tidak ada masalah katanya,  hanya infeksi saluran kemih saja dan

Blog belongs to group

Ass wr wb,
Belajar bilang, "Tidak, Sayang!"

Berbeda dengan anak-anak yang amat mudah bilang, "Tidak!", entah mengapa orang dewasa menjadikan kata sederhana ini menjadi kata yang sulit sekali diucapkan.

Terlebih jika sudah menyangkut soal anak. Kita kerap menghindari kata ini untuk menghindari rasa bersalah, karena tidak ingin mengecewakan mereka atau membuat

Sebentar lagi, kita akan memasuki bulan Ramadhan yang merupakan bulan yang suci bagi seluruh umat Muslim di dunia. Kita bisa mulai melihat berbagai persiapan bulan Ramadhan di sekitar kita, dimulai dari adanya berbagai atribut Ramadhan yang dipasang di toko, mal, ataupun di jalan sekitar rumah kita.

Salah satu tradisi yang paling dinanti menjelang akhir bulan Ramadhan adalah

“Akhirnya kita ke pasar n bawa anak2 jalan pagi pake Vario, thanks loh bu Sisca”! kata pembantuku. Hihihi… sebenarnya motor ini berkat bantuan dari Ibu Sisca ( Davina mom’s)… tanpa dia mungkin aku masih belum beli motor. Sebenarnya Aku kenal Sisca dari chat di IB beberapa bulan yg lalu, walaupun baru tapi menurut aku ibu gaul yang satu ini RAME, ASYIK, FRIENDLY, TANGGUNG JAWAB, ON TIME, SMART,

Aku seorang ibu dengan 2 orang anak laki2. Anakku yg pertama berumur 4 tahun,sedangkan yg ke 2 berumur 15 bulan. Aku melewati hari2 ku dirumah mertua yg aku anggap sangat egois. Semua ibu tahu betapa repotnya mengasuh balita umur 15 bulan yg baru bisa berjalan.

Sebenarnya perasaan ini ada dari anakku yg pertama lahir hanya aku cuma bisa menerima tanpa berbuat apa2. Karena dalam

(Saat ini aku berusia 34 minggu dalam perut mama dan kata dokter posisi aku masih sungsang…dan ini membuat mama cemas maklum mama tidak punya cukup uang untuk biaya operasi , maklum saat ini Jung atu ( sebutan untuk ayah berkasta cokorde di bali )masih hidup kekurangan dan mama harus membantu mencicil utang yang jung atu sebelum menikah…
Mama bekerja sebagai karyawan swasta namun begitu

ini adalah kehamilan istri saya yg pertama. Sebenarnya pada kehamilan pertama, janin dinyatakan kosong pada umur 2 bulan. Padahal waktu periksa kandungan pada dokter kandungan, janin dinyatakan sehat.
Tapi apa mau dikata, dokter terkadang tidak bisa disalahkan. Coba kalau dia beri tahu pada kandungan umur 1 bulan, kalau janinnya tidak ada, pasti tidak perlu dikuret, tinggal minum obat

Pengalaman hamil pertama,, di Jepang pula! Mo sedikit berbagi cerita...

Saya datang ke sini waktu usia kandungan sudah 4 bulan, dan berencana melahirkan di negeri sakura ini. Awalnya saya dan suami pergi ke klinik bersalin dekat rumah. Tapi saya ditolak,, alasannya usia kehamilan saya sudah besar (waktu itu sudah 5 bulan hampir 6 bulan), jadi mereka tidak mau ambil resiko, padahal