Pernahkah ibu merasakan kok perkembangan anak terlihat lebih lambat daripada anak lain? Atau mungkin ibu melihat anak ibu tidak selincah anak seumuran yang lain?

Itu mungkin perasaan ibu saja. Atau jangan-jangan memang benar ada gangguan dengan perkembangan balita ibu. Oleh sebab itu, ibu harus mengerti seputar tumbuh kembang anak sesuai dengan usianya.

Akan tetapi, banyak lho ibu-ibu yang merasakan bawasannya ada masalah dengan perkembangan balita. Padahal, itu hanya perasaan mereka saja.

Anak Kurang Gesit

Banyak ibu yang merasakan balita mereka kurang gesit. Jika ibu merasakan hal yang sama, maka ibu harus tahu gesit atau tidaknya anak itu dipengaruhi oleh jenis kelaminnya. Ternyata, anak laki-laki itu lebih gesit daripada anak perempuan. Saat si kecil baru mulai belajar jalan, balita laki-laki lebih cepat belajar jalan daripada perempuan. Begitu juga dengan kemampuannya bermain permainan yang mengandalkan motorik kasar. Anak laki-laki lebih agresif daripada anak perempuan.

Jadi, terlalu dini ibu menyimpulkan jika balita ibu sepertinya kurang gesit dibandingkan dengan balita lain. Jika anak ibu perempuan, wajar jika perkembangan fisik dan motoriknya kalah cepat dibandingkan dengan anak laki-laki.

Akan tetapi, ibu tidak perlu berkecil hati. Ibu harus tahu bawasannya anak perempuan nanti lebih cepat belajar bicara daripada anak laki-laki. Begitu juga tahap dewasanya. Anak perempuan lebih cepat mengerti dan lebih mudah bersosialisasi dengan orang lain dibandingkan anak laki-laki.

Jadi, perasaan ibu saja yang mengatakan ada masalah dengan perkembangan balita. Asal ibu sudah memberikan makanan bergizi serta memberikan stimulus yang tepat, ibu tidak perlu khawatir lagi dengan perkembangan anak.

Badan Si Kecil Terlihat Lebih Kurus

Banyak sekali orang tua yang khawatir saat tubuh si kecil terlihat lebih kurus. Apalagi jika mereka membandingkan foto saat sang buah hati masih bayi dan balita. Badannya semakin kurus.

Sebenarnya bukan kurus atau gemuknya tubuh si kecil yang menentukan kesehatannya. Melainkan berat badannya yang sesungguhnya. Balita terlihat kurus karena tubuhnya semakin tinggi. Selain itu, perkembangan tulang juga semakin besar dan kuat sementara lemaknya berkurang. Itulah yang menjadikan badan balita semakin hari semakin terlihat kurus.

Terlepas dari hal tersebut, ibu harus mengontrol terus berat badan si kecil. Jadi, bukan apa yang terlihat yang menjadi ukuran kesehatan si kecil, tapi berat badannya yang sesungguhnya. Itulah mengapa pemerintah mencanangkan program posyandu untuk semua balita.

Sulit Diajak Berkomunikasi

Apakah si kecil sulit sekali untuk diajak berkomunikasi? Banyak balita usia 2 tahun yang sudah mengerti beberapa instruksi sederhana seperti buang sampah, mandi, membuka baju, dan lain sebagainya. Akan tetapi, ada juga balita yang usianya mencapai 2 tahun lebih tapi sulit sekali memahami instruksi sederhana. Balita tersebut mengalami masalah komunikasi.

Namun, ibu tidak perlu khawatir. Tidak ada masalah dengan perkembangan anak. Itu artinya ibu kurang intens saja dalam berkomunikasi dengan anak. Ibu hanya perlu memberikan waktu yang lebih banyak agar ibu bisa berkomunikasi dengan si kecil. Dengan demikian, ibu akan lebih mudah mengajarkan dan memberikan instruksi sederhana. Si kecil pun akan mudah memahami.

Susah ya menjadi orang tua? Sebenarnya tidak. Ibu hanya perlu memperhatikan perkembangan anak serta menerapkan parenting yang tepat. Sayangnya, banyak orang tua yang terlalu sibuk sehingga tidak bisa melakukan dua hal tersebut. Bagaimana dengan ibu?