“Acha nggak mau mam !” Teriak Rasyafa, putri kecilku yang biasa menyebut dirinya “Acha” sambil menutup mulutnya rapat-rapat. Berkali-kali kubujuk Acha untuk memakan sayuran , namun tetap saja ia mengunci mulutnya rapat-rapat. Kalau aku memaksanya dia langsung menangis menjerit-jerit.  Lagi-lagi Acha cuma mau makan makanan kesukaannya saja, dan menolak memakan sayuran atau buah-buahan yang ku berikan.

 

Yah, putriku Acha memang selalu pilih-pilih makanan. Melihat Acha seperti itu aku menjadi khawatir dengan tumbuh kembangnya karena tidak mendapatkan asupan nutrisi lengkap. Mungkin beberapa dari Bunda ada yang pernah mengalami hal serupa denganku dan merasa bingung menghadapi anak susah makan. 

 

***

 

Acha sebenarnya anaknya periang dan sangat menyayangi binatang. Sejak kecil aku mulai mengajarinya untuk menyayangi binatang. Di rumah kami memelihara kura-kura yang kami namai komeng. Serta ikan koi di kolam depan rumah mungil kami. Setiap sore sehabis bangun tidur siang biasanya Acha mengajakku untuk memberi makan komeng dan ikan-ikan koi. Acha paling senang jika melihat komeng dan ikan-ikan lainnya melahap cepat makanan yang diberikan Acha. Ia  terlihat sangat bersemangat, sampai melonjak-lonjak.

 

Memberi makan komeng dan ikan-ikan koi selalu menjadi rutinitas favorit Acha. Hingga pada suatu hari Acha terlihat sedih karena komeng, kura-kura kesayangannya tidak mau memakan kangkung yang ia berikan. Esok harinya pun demikian. Komeng tetap tidak mau makan. Melihat komeng lemas, aku pun segera memeriksa bagian tubuh komeng. Dan ternyata mulut komeng terantuk batu kolam sehingga ada luka di mulutnya. Aku mengobati komeng diam-diam tanpa sepengetahuan Acha.

 

Terbersit di pikiranku untuk menjadikan keadaan komeng yang sedang sakit dan tidak mau makan ini sebagai pelajaran untuk Acha. Melihat keadaan komeng seperti itu Acha bertanya kepadaku, “Kok komeng diem aja, Ma?”.  Aku pun menjelaskan pada Acha kalau komeng lemas karena tidak mau makan. Sama seperti Acha, kalau Acha tidak mau makan sayuran Acha juga nanti akan lemas dan sakit kalau susah makan. “Beneran, ma?” tanya Acha masih penasaran. “Iya nak, kalau Acha mau makan sayuran dan nggak susah lagi makan, tubuh Acha sehat dan Acha nanti makin pinter, lho..” bujukku sambil meyakinkan Acha.

 

Setelah komeng sembuh, Acha terlihat gembira sekali karena komeng mau makan kangkung yang dia berikan. Acha pun mulai nggak susah lagi untuk makan.  Awalnya memang masih sulit untuk mengajak Acha makan, Namun aku terus berusaha untuk membuat suasana yang nyaman agar Acha semangat untuk makan. Teman baikku juga pernah menasihatiku  agar tidak memaksa Acha apalagi sampai mengancamnya untuk makan. Karena itu bisa membuat Acha merasa tidak nyaman dan semakin menolak makan.

 

Tidak hanya itu, aku pun kini rajin mengoleksi resep-resep variasi masakan untuk si kecil. Mulai dari searching di internet sampai membeli buku-buku kreasi masakan. Kadang Acha juga aku ajak memilih menu yang ia inginkan hari ini. Misalnya ia ingin makan ayam, aku kreasikan menjadi ayam bungkus daun bayam. Aku selalu mengusahakan agar komposisi asupan Acha 100% melengkapi sesuai AKG (Angka Kecukupan Gizi).  Tidak hanya masakannya yang harus lezat dan bergizi, penampilan sajiannya pun aku perhatikan. Acha juga suka membantuku menghias makanan yang akan disajikan. Putri kecilku ini paling suka kalau nasinya dicetak dengan cetakan kura-kura kecil. Dengan melibatkan Acha dalam memilih menu masakan dan menghias makanan dalam berbagai bentuk lucu, bisa membuat Acha menjadi tertarik untuk makan, karena ia terlibat langsung dalam prosesnya.

 

Ohya, Acha punya menu favorit kesukaannya, yaitu Smoothies Pisang Strawberry. Resepnya aku dapat dari Infobunda lho Bun.. Tapi, untuk bahan susunya aku menggunakan Sustagen Junior. Awalnya Acha memang tidak begitu suka buah, tapi bila buah tersebut diolah menjadi minuman seperti Smooties pisang strawberry ia suka sekali. Malah minta nambah!

 

Senang rasanya melihat putri kecilku kini tidak susah makan dan tidak pilih-pilih makanan lagi. Menghadapi anak yang susah makan memang dibutuhkan kesabaran dan juga harus lebih kreatif. Ibu cermat, anak sehat.

 

Salam,

Mama Gie dan Rasyafa