SITE STATUS
Jumlah Member :
253.400 member
user online :
2436 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Haruskah Stop ASI Saat Sakit?

   

Haruskah Stop ASI Saat Sakit?



Menjadi Bunda baru adalah hal yang menakjubkan sekaligus mengkuatirkan. Salah satu yang sering membuat Bunda bertanya-tanya dan berujung pada rasa kuatir adalah apakah Bunda masih dapat menyusui saat Bunda sakit. Apakah aman menyusui saat Bunda sakit? Yuk, cari tahu jawabannya.
Memang benar, bayi yang menyusu pada Bunda yang sedang sakit beresiko tertular virus, bakteri atau jamur . Proses penularan ini bisa melalui kulit, udara dan juga cairan tubuh termasuk ASI. Tetapi jangan lupa, ASI mengandung antibodi yang sangat diperlukan oleh bayi. Daripada menghentikan pemberian ASI tanpa alasan yang tepat, sebaiknya Bunda cari tahu penyakit apa saja yang termasuk kategori aman untuk menyusui.

Penyakit Umum = Aman

Jika Bunda menderita sakit yang disebabkan oleh virus, bakteri dan jamur seperti batuk, pilek, hepatitis, cacar air, atau bahkan bahkan TBC, Bunda masih dapat menyusui. Tetapi gunakanlah masker penutup hidung dan mulut supaya bayi tidak tertular. Bila terkena cacar air sebaiknya berikan hanya ASI perah untuk sementara waktu, terutama bila terdapat cacar di seputar payudara dan areola. Tahan untuk tidak menciumnya dulu ya, Bun!

Selain penyakit umum, penyakit kronis sepeti diabetes, penyakit lupus dan hipertensi bukanlah alasan untuk menghentikan pemberian ASI. Meski Bunda mengonsumsi obat-obatan tertentu Bunda masih boleh menyusui, karena umumnya obat-obatan yang diberikan tidak akan mencemarkan ASI. Bila Bunda tidak yakin, tidak ada salahnya konsultasikan pada dokter apakah obat yang Bunda konsumsi aman untuk bayi. Minta penjelasan pada dokter tentang kandungan obat dan efek sampingnya pada Bunda menyusui.

Bunda HIV

Hampir semua penyakit tidak menghalangi pemberian ASI. Pemberian ASI dari Bunda yang dinyatakan positif HIV dan HLTV (Human T-Cell Leukimia) memang masih menjadi kontroversi. Sebagian kalangan mengatakan tidak boleh karena ASI mengandung virus, sebagian lagi mengatakan boleh karena ASI adalah nutrisi lengkap untuk meningkatkan kekebalan tubuh bayi.

Resiko penularan HIV melalui ASI sekitar 15-20%. Tetapi resiko ini bisa meningkat menjadi 65% bila payudara Bunda luka, misalnya akibat pelekatan yang kurang tepat.
Yang perlu Bunda perhatikan adalah bila Bunda memutuskan untuk memberikan ASI, jangan mencampurkannya dengan susu formula. Berikan ASI secara eksklusif tanpa tambahan apapun selama 6 bulan. Tetapi bila Bunda memutuskan memberi susu formula, berikan susu formula secara eksklusif tanpa diselingi ASI. Hal ini karena zat imum yang tidak diberikan secara rutin malah akan membuat kekebalan tubuhnya tidak kuat dan rentan terhadap virus dari Bunda.

Tips:
-  Jika menggunakan susu formula, periksa kembali apakah air yang digunakan cukup bersih.
 

Tolong beritahu kami apa pendapat Anda tentang artikel ini


Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman