SITE STATUS
Jumlah Member :
253.400 member
user online :
3419 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Perlukah Vaksinasi Tifoid?

   

Perlukah Vaksinasi Tifoid?



Sebelum menjadi seorang Bunda mungkin kita tidak terlalu tertarik dengan masalah imunisasi atau vaksin. Setelah memiliki si kecil, mau tidak mau kita perlu tahu dan memahami tentang berbagai vaksin yang harus diberikan pada si kecil. Bunda perlu mempelajari jenis-jenis vaksin seperti Hepatitis B1, Polio, MMR, dll. Salah satu vaksin yang perlu diberikan pada si kecil adalah vaksin Tifoid. Ayo, kita kenal lebih dekat dengan vaksin Tifoid ini. Apa itu vaksin Tifoid, usia berapa diberikan dan apa saja manfaatnya.

Vaksin Tifoid
Kuman Tifoid adalah kuman Salmonella Thyposa yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan minuman yang telah tercemar. Kuman Tifoid ini berbeda dengan Tipes atau Tipus (penyakit Tipes/Tipus disebabkan bakteri Rickettsia). Namun, di Indonesia penyakit Tifoid seringkali disebut penyakit Tipes atau Tipus.

Vaksin Tifoid diperlukan untuk mencegah kuman Salmonella Thyposa bekerja dan menginfeksi saluran pencernaan si kecil.

Manfaat Vaksin Tifoid
Indonesia merupakan daerah endemis tifoid yang artinya memiliki angka kesakitan yang cukup tinggi akibat infeksi Tifoid. Infeksi ini bisa menimbulkan komplikasi yang akan membuat si kecil sakit dalam waktu yang cukup lama. Untuk itu vaksin Tifoid harus diberikan pada si kecil sebagai upaya pencegahan terkena infeksi Tifoid.

Bayi jarang sekali terkena infeksi Tifoid dikarenakan menu makannya masih terjaga kebersihannya, karena biasanya bayi makan makanan yang Bunda masak. Semakin besar ia mulai mengonsumsi makanan restoran yang bisa saja tercemar. Untuk itu vaksin Tifoid diberikan saat anak berusia 2 tahun. Karena pada usia ini anak sudah bisa memilih menu apa yang ia inginkan. Vaksin ini diulang setiap 3 tahun.

Catatan:
- jangan berpikir setelah divaksin, anak akan terproteksi 100%. Tidak ada satupun vaksin yang melindungi 100%. Tetapi bila anak terkena infeksi, infeksinya tidak akan seberat anak yang tidak diberikan vaksin Tifoid.
- sakit ringan seperti demam, pilek, batuk bukanlah halangan untuk memvaksin si kecil.

Efek samping:
- Pada dasarnya efek samping vaksin Tifoid sama dengan vaksin lain, seperti bengkak di sekitar bekas suntikan, nyeri, ruam kulit. Pada beberapa anak bisa terjadi demam, pusing, mual. Tak perlu kuatir, efek samping ini akan hilang dengan sendirinya.
Jangan lupa, keberhasilan vaksinasi ditunjang dari pemberian vaksin tepat waktu. Usahakan untuk selalu memberikan vaksin tepat waktu ya, Bun!

 

Tolong beritahu kami apa pendapat Anda tentang artikel ini


Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman