SITE STATUS
Jumlah Member :
253.409 member
user online :
1846 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Bekerjanya Sistem Kekebalan Tubuh

   

Bekerjanya Sistem Kekebalan Tubuh



Sayangnya, dengan beragamnya suplemen kesehatan yang tresedia di pasaran, banyak orang hanya melakukan upaya setengah hati dalam memelihara daya tahan tubuh. Padahal, memelihara imunitas atau sistem kekebalan tubuh cukup dengan  dengan menjalani hidup sehat, yang berarti mengelola pola makan, olahraga rutin, serta istirahat yang cukup.
Sejak masih menjadi janin di kandungan ibu, tubuh seseorang sudah dipersiapkan untuk menghadapi dunia luar yang penuh dengan kuman penyakit,  berupa bakteri, virus, hingga jamur. Hanya saja, kekebalan tubuh seseorang saat lahir masih terhitung lemah. Untuk itu, bayi memerlukan perlindungan tambahan melalui imunisasi secara rutin. Secara perlahan-lahan, kekebalan pada tubuh bayi akan meningkat. Sehingga, ketika usia siap memasuki usia sekolah,  tubuhnya sudah siap untuk menangkal berbagai kuman penyakit dari luar.

Cara Bekerja Sistem Imunitas

Perlawanan terhadap penyakit tetap tergantung pada kualitas kekebalan tubuh seseorang. Mereka yang memiliki kekebalan tubuh yang baik akan terhindar dari penyakit, sementara yang kekebalan tubuhnya lemah akan gampang sakit.
Sebagai contoh, pada tahun 1981, sejumlah penderita pneumonia usia muda tidak terselamatkan, meski sudah dirawat di rumah sakit dengan menggunakan jenis antibiotika terbaru yang canggih. Padahal, umumnya penyakit pneumonia dapat diobati hanya dengan antibiotik sederhana. Para dokter tercengang saat mendapati fenomena bahwa kekebalan tubuh para pasien muda tersebut telah lumpuh akibat terserang virus HIV. Kehadiran virus HIV dan AIDS di itu menyadarkan dunia modern  akan pentingnya kekebalan tubuh dalam melawan penyakit.
Seandainya sel dalam tubuh manusia memiliki komandan, tentu upaya membentengi penyakit akan menjadi pekerjaan mudah. Sang komandan dapat menunjuk langsung ke arah mana pencegahan harus dikerahkan. Sayangnya, tubuh manusia tidak selengkap armada perang. Kinerja sistem imunitas bekerja secara menyeluruh dalam menjaga keberadaan organ biologis dari serbuan penyakit dari luar tubuh. Sesekali, barulah sistem tersebut mengisyaratkan ‘tanda bahaya’ bahwa  kondisi tubuh menurun, yaitu dengan munculnya keluhan rasa sakit.
Tugas dasar sistem imunitas tersebut antara lain adalah membedakan ‘dirinya sendiri’ (seluruh sel di dalam tubuh) dengan ‘pendatang asing’ (bakteri, virus, toksik, jamur, serta jaringan asing). Menghadapi pendatang asing tadi, sistem imunitas harus membentuk sel khusus melalui sel darah putih, untuk mengeliminasi pendatang asing tersebut.
Karena manusia berinteraksi dengan lingkungan sekitar, sistem imunitas mampu beradaptasi dengan kondisi sehari-hari. Itu sebabnya,  orang Indonesia –yang lingkungan hidupnya tak terlalu bersih-- tidak banyak mengalami gangguan kesehatan, meski sering mengonsumsi jajanan yang kurang higienis. Sementara, penduduk di negeri-negeri Barat, yang terbiasa berada di lingkungan yang serba bersih, dengan mudah terserang diare bila mengonsumsi makanan yang kurang higienis.
Umumnya kuman menyusup melalui udara yang dhirup, sebagian lagi melalui daerah pembuangan, dan selebihnya melalui makanan atau minuman yang dikonsumi.  Kuman lalu mencari jalan masuk ke dalam tubuh melalui darah. Karenanya, sistem kekebalan tubuh memiliki jaringan sirkulasi lymphatic vessels, yang memudahkan sel darah putih untuk ‘menangkap’ penyakit yang akan menyerang.

Dua tipe imunitas

Daya tahan tubuh memiliki 2 tipe imunitas, yaitu humoral dan selular. Imunitas humoral melakukan tugasnya pada cairan tubuh, seperti darah, ASI, serta air liur yang dihasilkan oleh sel B, yang dikenal dengan istilah antibodi atau imunoglobulin (lg). Imunoglobulin jenis G memiliki ukuran yang sangat kecil, sehingga bisa diperoleh bayi melalui plasenta ibunya di dalam kandungan.
Sedangkan imunitas selular beraksi pada darah, antara lain untuk mencegah aktifnya sel-sel kanker pada tubuh. Imun selular terbentuk berupa sel darah khusus, yang disebut limfosit T. Sistem imunitas selular yang sehat dapat mengatur proses penyembuhan tubuh dan mencegah berbagai penyakit, termasuk infeksi. 
Namun, sekali lagi, kekebalan tubuh sangat dipengaruhi oleh pola makan. Kebiasaan makan yang sehat, misalnya banyak mengonsumsi makanan yang mengandung serat, provitamin A (terdapat pada buah dan sayur berwarna kemerahan), berkadar lemak rendah, serta waktu tidur yang cukup, terbukti dapat meningkatkan kekebalan tubuh.
Selain itu, pola hidup tenang serta cara berpikir optimistis juga berpengaruh. Pasalnya, depresi kronis dapat berdampak menurunkan kekebalan tubuh sehingga penderita berisiko terkena penyakit infeksi. Bahkan, pada binatang percobaan, depresi kronis dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko kanker.
Faktor stres juga tak kalah memengaruhi kualitas imunitas. Pasalnya, stres memicu hormon kortisol, yang dihasilkan oleh kelenjar adrenalin. Hormon inilah yang mengakibatkan menurunnya imunitas.

Ingin tahu lebih banyak tentang sistem imunitas, terutama pada wanita? Tunggu artikel minggu depan tentang Sistem Imunitas Wanita.

Tolong beritahu kami apa pendapat Anda tentang artikel ini


Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman