Sama2 bunda adhe :) Banyak info seputar mpasi di grup hhbf (di facebook) udh gabung blm bunda? Disitu ada info ttg bgmn menentukan tanggal awal prmberian mpasi...
halooo bundaaa...anakku namanya pratama..5,5 bln bb nya 8 kg. unt numbuh gigi usia brp yah? full asi nie. 2 minggu lg mulai mpasi pke tepung gasol bundaaa
halooo bundaaa...anakku namanya pratama..5,5 bln bb nya 8 kg. unt numbuh gigi usia brp yah? full asi nie. 2 minggu lg mulai mpasi pke tepung gasol bundaaa
Nah untuk MPASI metode FC (food combining) dijelaskan secara jelas
dan gamblang di buku Pak Wied Harry berjudul
"Makanan Bayi Sehat Alami". Judulnya buku super
lengkap, dan memang lengkap banget, ada panduan
MPASI per bulannya dan jadwal sekaligus berbagai
macam resep yang gampang banget buat ditiru.
FC ini bedaa banget sama metode MPASInya WHO.
Kalau WHO boleh mengenalkan semua jenis makanan ke bayi
buat perdana makannya, kalau FC ini mengenalkan
makanan secara bertahap, sesuai pencernaan bayi.
Pertimbangannya WHO, bayi usia 6 bulan sudah harus
mendapatkan asupan gizi seimbang yang meliputi karbo,
protein, vitamin, dll.
Tapi kalau FC, mengutip dari kata
pak Wied Harry di bukunya,
"Pilihan jenis makanan yang paling disarankan untuk
MPASI awal adalah buah. Mengapa? Selama 6 bulan
pertama, bayi kita mengkonsumsi ASI. Secara alami, ASI
dilengkapi enzim pencerna susu, sehingga ASI tergolong
makanan setengah tercerna (semidigested food) yang
bisa langsung dimanfaatkan oleh tubuh bayi. Untuk itu,
hendaknya kita bijaksana menentukan MPASI awal.
Sebaiknya, pilih yang mudah dicerna agar sistem cerna
bayi belajar secara bertahap mencerna makanan.
Pilihannya adalah buah karena buah mengandung
karbohidrat sederhana, yakni gula buah,yang bisa
langsung diserap oleh tubuh. Keunggulan lain, buah
dilengkapi enzum pencerna alami sebagaimana ASI
sehingga makin mudah dicerna. Oleh akrena itu, buah
merupakan makanan MPASI awal yang paling serasi
dengan fungsi organ cerna bayi.
Apa yang terjadi jika kita memberikan bubur beras atau
makanan lain mengandung karbohidrat kompleks kepada
bayi pada masa MPASI awal?
Memberikan MPASI awal mengandung karbohidrat
kompleks akan sangat membebani fungsi organ cerna
bayi, SItem cerna bayi mendadak harus bekerja keras
membongkar molekul karbo kompleks menjadi karbo
sederhana, agar kandungan patinya dapat dimanfaatkan
tubuh."
Nah jadi pada intinya begitu, awalnya karbo sederhana,
lama2 baru bertahap dikenalkan dengan karbo kompleks,
setelah pencernaannya terbiasa memproses karbo.
Mengikuti panduan di bukunya, MPASI pada 2
minggu pertama hanya dengan makan buah-buahan, dan
di minggu ketiga mulai dikenalkan dengan serealia
(makanan sumber pati). Di bulan ke-7, selain buah dan
serealia, sudah bisa dikenalkan dengan sayur2an. Dan
mulai bulan ke-8, sudah bisa dikenalkan dengan protein,
dimulai dari protein nabati, lalu bertahap baru protein
hewani.
Nah inilah contoh menu makannya :
Buah-buahan: pisang, pepaya, alpukat, jeruk manis,
mangga, melon, apel, pir, jambu biji merah, buah naga.
Sumber pati: beras putih, beras merah, kentang.
7 bulan
Buah-buahan + sumber pati + sayur-sayuran
Sayur-sayuran: jagung manis, kabocha, labu siam, labu
parang, tomat, zuccini, brokoli, bayam, wortel
8 bulan
Buah-buahan + sumber pati + sayur-sayuran + protein
Protein nabati: tahu, tempe
Protein hewani: ikan tuna, salmon, ayam, daging.
mulai 7 bulan makanan mpasi kebanyakan pake
kaldu sayuran, dan mulai 8 bulan sudah pakai kaldu
daging atau kaldu ayam. Homemade ya, bukan kaldu2
blok yang banyak MSG nya itu.
Lupakan puree - BLW mengembalikan
kebahagiaan di waktu makan anak Anda
Membiarkan bayi makan makanan yang tidak dihaluskan
bisa mencegah kegemukan. Hal ini juga membantu bayi
belajar makan dengan cara mereka sendiri
Gill Rapley
www.guardian.co.uk, Rabu 8 Februari 2012 08.00 WIB
Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang orangtuanya
menggunakan metode Baby-Led Weaning (BLW)
cenderung makan lebih sehat di kemudian hari.
Menurut sebuah studi terbaru yang diadakan oleh tim
dari Universitas Nottingham, bayi disuapi dengan
makanan yang dihaluskan cenderung berakhir lebih
gemuk daripada bayi yang belajar makan pertama kali
dengan finger food. Hal ini mendukung meningkatnya
jumlah keluarga yang memilih BLW- di mana bayi belajar
makan finger food sendiri. Dalam hal ini, bayi tidak perlu
disuapi dan bayi dapat dipercaya untuk tahu apa dan
seberapa banyak mereka perlu makan.
Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang orangtuanya
mengikuti pendekatan BLW cenderung makan lebih sehat
dan memiliki BMI lebih sehat di kemudian hari. Anak-
anak yang disuapi puree sebagai bayi lebih cenderung
menjadi gemuk dan lebih mungkin lebih suka rasa
manis. Dengan kecemasan mengenai peningkatan kasus
kegemukan pada anak-anak, hasil penelitian tersebut
tepat waktu.
Jika mengamati bagaimana makanan padat
diperkenalkan adalah isu yang masih relatif baru - telah
ada penelitian sebelumnya mengenai saat yang tepat
untuk memulai makanan padat dan apa yang bayi harus
makan, tetapi sedikit tentang cara yang tepat untuk
melakukan aktivitas tersebut. Banyak orang tua yang
akhirnya menyerah untuk menyuapi anak-anaknya telah
menggunakan praktek yang sudah usang, yaitu
menyuapi bayi terlalu dini. Sebagai soerang health
visitor, saya (Gill Rapley) melihat banyak keluarga telah
berjuang memberi makan anaknya sebelum saya datang
pada mereka untuk membantu, bahwa begitu banyak
masalah yang tampaknya tak terelakkan dapat
diselesaikan dengan membiarkan bayi enam bulan atau
lebih makan sendiri.
Rahasianya tampaknya bukan pada apa yang ditawarkan
pada bayi, tetapi bagaimana hal itu ditawarkan - dan
dalam suasana emosional pada waktu makan. Dengan
BLW, orang tua didorong untuk percaya bayi mereka dan
tidak mengganggu aktivitas makan mereka. Bayi
bergabung dengan anggota keluarga dan makan
makanan (sehat) yang sama. Hal ini memungkinkan
mereka untuk tetap terkontrol: mereka memilih apa yang
dimakan, berapa banyak dan seberapa cepat. Mereka
diperbolehkan untuk berhenti makan (atau tidak makan
sama sekali) ketika kenyang. Selama yang disajikan di
hadapan mereka adalah berbagai makanan sehat, mereka
dapat dipercaya untuk membuat pilihan yang tepat.
Karena tidak ada tekanan, tidak ada potensi perseteruan.
Dan karena waktu makan adalah saatnya berbagi dengan
orang lain, tidak ada kesan terburu-buru untuk
"bagaimana pun caranya supaya bayi berhasil makan".
Menyuapi bayi, di sisi lain, menempatkan orang tua
sebagai pihak yang bertanggung jawab. Bahkan dengan
maksud terbaik di dunia pada prakteknya bisa jadi tetap
sulit. jika Anda memiliki semangkuk bubur halus dan
bayi untuk disuapi, menahan godaan untuk membujuk
mereka untuk makan sebanyak yang Anda pikir mereka
butuhkan - waktu makan dapat mudah menjadi medan
pertempuran. Games dan trik dilakukan untuk membuat
bayi makan atau membuat mereka makan lebih banyak
(seperti "ini ada pesawat dataangg!"). Hal ini mendorong
bayi untuk terus makan bahkan ketika tubuh mereka
sebetulnya sudah memberitahu mereka bahwa perutnya
sudah kenyang. Anda juga bisa tergoda untuk
menggunakan makanan manis sebagai suap untuk
membujuk anak kecil untuk makan lebih banyak
makanan sehat (yang mungkin rasanya kurang lezat),
yang akan mengajari mereka bahwa makanan manis itu
menyenangkan dan makanan sehat itu membosankan.
Semua hal ini bisa menjadi penyebab pilihan makanan
yang tidak sehat dan makan berlebihan di masa depan.
Bayi belajar dengan melakukan. Mereka digerakkan oleh
rasa ingin tahu. Mereka secara alami ingin mengatasi
dan mengeksplorasi hal-hal baru - termasuk makanan.
BLW memungkinkan para bayi untuk belajar tentang
tekstur dan rasa, untuk menggabungkan makanan atau
memakannya secara terpisah, dan untuk menemukan
sukacita makan dengan cara yang tidak mungkin
diperoleh jika dia makan dengan cara disuapi
semangkuk bubur.
Kemungkinan bahwa gaya menyuapi makan akan, pada
waktunya, memiliki implikasi yang lebih positif bagi
kesehatan anak-anak, serta untuk suasana
menyenangkan pada waktu makan keluarga dan
hubungan lebih positif dalam keluarga umumnya. Hal ini
juga mungkin memiliki makna yang lebih luas untuk
pengembangan, kemandirian keterampilan anak-anak
dan kepercayaan diri. Penelitian lebih lanjut diperlukan,
tetapi ada lebih banyak pengalaman menarik yang
menunggu untuk ditemukan.
(artikel ini merupakan terjemahan dari artikel Gill Rapley