Saya baru saja membaca akan bahaya gula tambahan pada balita kita berikut artikelnya :
Anak-anak memang menyukai makanan dan minuman manis. Tetapi hendaknya rasa manis yang pertama dikenalkan orangtua pada anak adalah rasa manis alami yang aman bagi kesehatan, yakni yang berasal dari buah-buahan, bukan dari gula tambahan.
Menurut pakar gizi Dr.Fiastuti Witjaksono, Sp.GK, gula secara alami terdapat dalam susu (laktosa) dan buah-buahan (fruktosa dan glukosa). Sedangkan gula tambahan adalah gula yang ditambahkan pada makanan dan minuman.
Ada berbagai macam gula tambahan, antara lain gula merah, sirup jagung, fruktosa, sukrosa atau gula pasir, madu, maltosa, dan masih banyak lagi.
"Gula tambahan itu banyak dipakai dalam makanan termasuk yang sering dikonsumsi anak-anak misalnya permen, susu, jeli, soda, dan sebagainya," kata dosen di Departemen Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini dalam acara media edukasi bertema 'Kenali Jenis Gula Tambahan dan Indeks Glikemik dalam Nutrisi Anak' di Jakarta (23/2/12).
Organisasi kesehatan dunia (WHO) telah merekomendasikan bahwa asupan gula tambahan sebaiknya tidak melebihi 10 persen dari total energi yang dikonsumsi anak supaya terhindar dari kelebihan energi dalam tubuh.
Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG), anak berusia 1-3 tahun memerlukan 1.000 kalori setiap harinya. Itu berarti mereka hanya boleh mengasup gula 100 kalori yang setara dengan 25 gram atau 5 sendok teh. Sementara itu anak berusia 4-6 tahun yang kebutuhan kalorinya sekitar 1.550 kalori, asupan gula tambahannya seharusnya hanya sekitar 7,7 sendok teh setiap hari.
"Orangtua harus menghitung berapa karbohidrat yang diasup anak. Kalau anak sering minum susu bisa dicek dalam kemasan kandungan karbohidratnya berapa," katanya.
Ia menjelaskan, jika asupan karbohidrat atau gula anak sudah berlebihan, secara bertahap orangtua bisa menguranginya. "Utamakan makanan yang mengandung karbohidrat kompleks seperti sayur dan buah-buahan," katanya.
Kebiasaan mengasup makanan manis sejak dini juga akan memicu anak ketagihan (craving) pada rasa manis. "Bila anak semakin besar dan aktivitasnya kurang, kebiasaan makan berkalori tinggi ini bisa menyebabkan mereka kegemukan," paparnya.
Fiastuti juga menyarankan agar anak berusia kurang dari satu tahun belum perlu dikenalkan pada rasa manis, gurih, atau asin.
"Biarkan anak yang baru belajar makan itu mengenali rasa asli dari tiap makanan," katanya. Dengan demikian, anak akan terhindar dari kebiasaan pilih-pilih makanan.
Anak saya juga doyan banget makan jelly dan permen memang gula berlebihan itu berbahaya ya, kalau diimbangi dengan aktivitas yg rutin bukannya tidak bermasalah
barusan baca ini sepertinya bahasannya sama di detik health
Agar anak menyukai semua jenis makanan terutama sayur, maka jangan ajari anak mengenal rasa manis dan asin sejak dini. Sebelum usia 1 tahun, tidak perlu menambahkan gula dan garam pada makanan anak.
"Titik kritis makan anak adalah saat memberikan makan pendamping ASI (MPASI)," jelas DR dr Fiastuti Witjaksono, MSc, MS, Sp.GK, ahli gizi klinik dari Departemen Gizi FKUI-RSCM, dalam acara Media Edukasi 'Kenali Jenis Gula Tambahan, Indeks dan Beban Glikemik Serta Dampaknya pada Anak!' di The Energy Cafe, Jakarta, Kamis (23/2/2012).
Menurut DR Fiastuti, ajari anak makan makanan bervariasi, perkenalkan dengan satu-satu tapi bergantian untuk semua makanan, karena tidak ada satu pun makanan yang kandungan gizinya sempurna.
Pada saat masa kritis itu, sebelum anak berusia 1 tahun juga tidak perlu menambahkan gula dan garam pada makanannya. Memperkenalkan rasa gula dan garam terlalu dini pada anak bisa membuatnya 'craving' (mengidam atau keinginan terus menerus) dengan makanan manis atau asin, yang bisa berdampak buruk pada kesehatan.
"Biarkan anak merasakan rasa alami dari makanan tanpa gula dan garam. Biarkan dia merasakan rasa buah alami, susu alami atau rasa ayam tanpa garam," jelas DR Fiastuti.
Tidak membiasakan konsumsi gula dan garam sejak dini juga tidak akan membuat anak memilih-milih makan, terutama makanan yang dianggap lebih sehat.
"Kenapa banyak anak yang tidak doyan sayur? Karena orangtuanya sudah mengajarkan makanan yang manis dari kecil, sedangkan sayur itu kan rasanya hambar jadi anak tidak mau. Kalau dia tidak dibiasakan makan manis dari kecil, dia tidak akan memilih-milih makanan," tutup DR Fiastuti.
Makanan yang hanya mengandung gula alami, seperti yang terdapat pada buah dan susu, dianggap bermanfaat dan sehat dalam menu kita. Gula tambahan berlebihan yang terkandung dalam beberapa makanan termasuk di beberapa susu anak dianggap tidak sehat. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asupan gula tambahan yang berlebihan merupakan potensi dari sumber kelebihan kalori, yang dapat berkontribusi terjadinya obesitas dan penyakit kronis seperti diabetes, CHD dan karies gigi – bahkan pada anak-anak..
nah kalau mau lihat berbagai macam gula tambahan bisa klik disini http://www.cekgula.com/about.php