Matawanita.com - Dalam pernikahan, setiap perempuan mendambakan kehamilan yang sehat. Hamil yang sehat itu yang bagaimana? Yang pasti hamil di dalam kandungan, janin dinyatakan hidup dan sehat oleh dokter dan bidan, sesuai dengan masa pertumbuhannya. Namun perlu dipahami pula bahwa keadaan hamil selain membahagiakan juga akan membawa dampak perubahan fisik dan mental bagi ibu hamil, terlebih hamil pertama kali.
Hal penting yang perlu dipahami bahwa semua yang dialami seorang ibu hamil bukanlah sebuah keluhan penyakit, namun karena perubahan fungsi tubuh seorang ibu yang sedang hamil. Kehamilan adalah proses alamiah yang berlangsung sejak awal pembuahan hingga tiba saat persalinan.
Kunjungan pada dokter maupun bidan secara teratur merupakan suatu upaya pemantauan kesehatan dan bukan untuk pengobatan, kecuali bila seorang ibu hamil terdapat penyakit yang menyertai selama kehamilan, misalnya hipertensi, diabetes , penyakit kelainan jantung dan sebagainya.
Keluhan umum yang sering dirasakan oleh ibu hamil pada saat tiga bulan pertama kehamilan antara lain pusing, payudara terasa membesar, kadang nyeri pada perut, badan merasa lemas, keringat dingin, tidak selera makan, mual, merasa mudah lelah, rasa mau pingsan, malas beraktifitas, mood tidak menentu dan kadangkala disertai demam ringan dan keringat dingin. Keluhan yang dirasakan ini tidak selalu sama pada tiap ibu hamil terutama bagi yang sedang hamil pertama kalinya.
Meskipun perubahan tersebut sedikit banyak akan mengganggu aktivitas sehari-hari, namun tidak sebanding dengan kebahagiaan saat kelahiran sang buah hati kelak. Keadaan fisik dan keluhan ringan tersebut erat kaitannya dengan perubahan hormon dalam tubuh ibu hamil. Tidak perlu cemas dan gelisah, jalani dengan penuh rasa syukur dan berusaha untuk menikmati setiap "bonus kehamilan".
Semua perubahan tersebut adalah proses alamiah sebagai upaya tubuh ibu mempertahankan kehadiran janin dalam kandungan. Apa yang dapat ibu hamil lakukan pada awal kehamilan yang kurang nyaman tersebut?
- Menjalin hubungan harmonis dan saling mendukung antara suami istri dan lingkungan keluarga. Dukungan dan perhatian suami,keluarga dan sahabat akan memberi pengaruh baik bagi janin dalam kandungan dan memberi efek positif bagi persiapan mental seorang ibu yang sedang hamil.
- Teratur memeriksakan kehamilan untuk mengontrol kesehatan ibu hamil dan pemantauan keadaan bayi dalam kandungan. Diskusikan dengan dokter dan bidan tentang permasalahan yang dirasakan saat kehamilan agar mendapat petunjuk yang tepat.
- Hindari kelelahan, misalnya bekerja berdiri terlalu lama lebih dari enam jam tanpa istirahat, hindari berada dalam kerumunan yang membuat ibu hamil kekurangan oksigen. Usahakan malam cukup istirahat tidur.
- Cukupi kebutuhan makan dan minum. Bila masih mual dan muntah makan dalam porsi sedikit tapi sering, tidak harus makan nasi,bisa diganti roti biskuit, buah, sayur,puding, sereal, es krim, susu atau makanan yang bergisi lainnya. Setiap kali muntah segera berusaha untuk makan lagi agar bayi tetap tumbuh sehat.
- Menjalin relasi sebanyak-banyaknya dengan sesama ibu hamil atau bergabung dalam kegiatan yang melibatkan para ibu agar bisa saling berbagi pengalaman, membaca buku atau majalah tentang persiapan perawatan bayi, mendengar musik, dan sibukkan diri dengan kegiatan positif untuk memperbaiki suasana hati.
- Bawa semua keluhan yang dirasakan dengan keikhlasan dalam doa dan ucapan syukur atas kesehatan janin dan anugerah kehamilan. http://tinyurl.com/dyoab29