SITE STATUS
Jumlah Member :
253.406 member
user online :
4388 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi
Pusat informasi - perkembangan anak


perkembangan anak
begini bunda usia anak saya 2 bulan 2mnggu kn semakin pintar jadi senang memasukkan jari jari manis ny kemulut nah pada saat itu mulai 3hari anak saya gak BAB saya periksa kata dokter karna sering masukkin jari kemulut kmrn jg 3 hari baru BAB.sya gak mau periksa n anak saya mnum obat trus bunda.gimana ya cara ny agar anak saya BAB ny lancar
22 Jul 2017, 6:23
Dari : Rani Dewi

Jawaban
Hi Bunda,
Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.


Kutipan dari artikel yang berjudul " Penyebab Bayi Susah Buang Air Besar (BAB) " :Kalau kita tidak Buang Air Besar (BAB) dalam satu hari saja rasanya perut ini sudah tidak nyaman. Bisa Bunda bayangkan kalau hal ini terjadi pada si kecil. Pasti dia akan rewel sepanjang hari. Bagaimana tidak, zat sisa yang seharusnya dikeluarkan kini berkumpul di usus sehingga membuat perutnya sakit. Hal demikian dinamakan sembelit.
Untuk orang dewasa memang BAB yang normal adalah setiap hari tetapi untuk bayi tidak. Pola BAB setiap bayi berbeda-beda. Ada yang frekuensi BAB-nya 5-6 kali dalam sehari tetapi ada juga yang setiap dua hari sekali. Jadi, kalau si kecil belum BAB dalam 2-3 hari kemungkinan besar dia hanya kekurangan serat. Tapi kalau sudah melebihi 3 hari Bunda harus segera membawanya ke dokter.

Tanda-tanda sembelit lain yang dapat Bunda perhatikan, yakni :
• Tinja berbentuk seperti kerikil, keras dan kering
• Saat mengejan (mendorong tinja keluar) bayi tampak kesakitan
• Terdapat darah pada tinja

Kenapa Sembelit?
Penyebabnya ada dua faktor, fungsional dan patologis.
Penyebab fungsional :
Biasanya berkaitan erat dengan pola makan. Atau bisa juga karena kurang ASI. Memberinya ASI menghindari si kecil dari sembelit karena ASI mudah dicerna oleh bayi. Selain itu kurang serat bisa juga menjadi penyebabnya. Meski pun diberikan ASI eksklusif tetapi kalau Bunda tidak memberikan (atau Bunda makan) sayur dan buah dia bisa terkena sembelit. Jangan lupa, apa yang Bunda konsumsi berpengaruh pada kualitas ASI. Pemilihan susu formula yang tidak cocok juga bisa menjadi penyebabnya.

Penyebab Patologis :
Penyebab ini terjadi karena adanya kelainan pada saraf usus besar paling bawah, mulai dari anus sampai ke atas. Bisa juga karena disfungsi saraf yang mengatur elastisitas usus besar sehingga usus besar mengalami penyempitan. Akibatnya kotoran susah keluar dan menumpuk di usus besar bagian bawah. Penyebab ini harus ditangani secara medis segera untuk menghindari radang usus karena penumpukan kotoran yang lama-lama membusuk.

Tips :
-Selalu masukkan serat dalam menu sehari-hari
-Jika harus memberinya susu formula, pilihlah yang mengandung bahan laktulosa yang dapat memperbaiki fungsi motilitas (pergerakan)


Berikut ini jawaban Bidan pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda "fkartawijaya " dengan judul pertanyaan "Pengaruh Sulit BAB dan ASI " pada Tanya Bidan:Dear Doctor Tanti, Dok, mohon bantuan penjelasannya karena saya sedang bingung. Putri saya berumur 1,5 bulan. Baru 5 hari terakhir saya full ASI karena sebelumnya, saya nggak pede ASI saya mampu mencukupi kebutuhan si kecil. Apalagi orang serumah tidak mendukung. Tapi Berkat dukungan teman2 sesama ibu menyusui, akhirnya saya bertekad full ASI. Tapi kok sejak full ASI (5 hari), sejak itu pula bayi saya nggak BAB. Pipis juga jarang. Apa bayi saya kekurangan asupan (seperti yg selalu saya takutkan)? Mungkinkan bayi saya tidur walaupun belum kenyang (tidur kelelahan menyusu)? Terima kasih buat bantuannya ya dok. Salam

Bidan menjawab
Dear Bunda, Pada pemberian ASI jarang ditemui bayi yang mengalami konstipasi, apabil BAB yang jarang ini tidak menimbulkan kesakitan saat BAB, konsistensi kotoran bayi lunak dan tidak keras, maka masih dianggap dalam batas normal, karena setelah 1-2 bulan kehidupannya, bayi mulai mengalami perubahan dalam pola BAB, tidak sesering hari-hari sebelumnya. Apabila BAB tidak menimbulkan sakit dan kotoran bayi tidak keras, maka tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Namun perlu diperhatikan juga hal ini dapat mengindikasikan kurangnya asupan susu yang ia minum. Apakah bayi masih rewel dan menangis terlihat tidak puas setelah minum susu ? bila bayi terlihat kenyang dan tidak rewel karena lapar, maka Anda tidak perlu khawatir tentang hal ini.


Berikut ini jawaban Dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " ciyeratnaciye " dengan judul pertanyaan "Kebiasaan anak menghisap jempol " pada Tanya Dokter: dok,anak saya usia 3 bulan hampir setiap hri ,bahkan setiap waktu dia menghisap jempolnya sendiri , kadang juga jari"nya dia masukkan ke mulutnya , apakah ini bahaya dok untuk anak usia 3 bulan ? bila bhaya bgaimana cara mengatasinnya? terimakasih

dr. Tanti menjawab
Dear Bunda,
Menghisap jari merupakan aktifitas yang umum ditemukan pada bayi dan anak. Mereka melakukan hal ini karena mendapatkan rasa nyaman. Aktifitas menghisap jari tidak berbahaya pada pertumbuhan dan perkembangan, namun telah diduga dapat menimbulkan gangguan pada masa pertumbuhan gigi permanen bila dilakukan sampai usia tumbuhnya gigi permanen. Untuk membantu anak menghentikan kebiasaan menghisap jari, maka Bunda sebaiknya mengenali kebiasaan anak tersebut. Karena pada umumnya menghisap jari adalah kegiatan yang menimbulkan rasa aman dan nyaman bagi anak, ketika Ia melakukan hal ini tanyakan dengan lembut apakah ada hal yang mengganggu atau meresahkan anak Bunda sehingga Ia merasa tidak nyaman. Janganlah langsung menarik jarinya keluar dari mulut terutama ketika lingkungan sekitar ramai, karena dapat menambah rasa resah dan tidak nyaman bagi anak. Tidak perlu ditakut-takuti, tetapi gunakan figur pahlawan yang Ia sukai, misalnya Ia menyukai spiderman atau figur lain, katakan apakah mereka menghisap jari? tentu tidak, maka itu sebaiknya tidak menghisap jari. Berikan kepercayaan diri pada anak Anda agar Ia merasa nyaman dan tidak menghisap jari terutama di tempat umum. Ketika hendak tidur, dapat melatihnya untuk tidak menghisap jari. Gantikan kebiasaan menghisap jari dengan memberikan benda yang dapat ia sukai dan memberikan kenyamanan, seperti boneka atau selimut, atau mainan lainnya. Kebiasaan ini lambat laun akan berhenti seiring mulai pandainya Ia berbicara, latih dan ajak berbicara sebanyak mungkin.




Link yang disarankan :
Jenis : Artikel
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Apoteker
Jenis :
Jenis :
Jenis : Tanya Dokter
Jenis :
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Artikel
Jenis : Artikel
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter


Wa : 0815 1708 4333