Bener-bener surprise Jum\'at pagi, 28 Oktober 2011 lalu. Selepas shalat subuh, perut saya mules bukan kepalang tapi beda dari biasanya. Jam 8.30an abi antar saya ke bidan tapi setelah diperiksa langsung di rujuk ke tempat anak pertama saya lahir. Setelah dicek untuk kedua kalinya, ternyata pembukaannya sudah lengkap. Padahal usia hamil saya baru 30 minggu.



Gugup bukan kepalang. Berharap dia baik-baik saja sampai usia hamil 40 minggu setelah memperoleh berbagai obat untuk menghilangkan rasa sakit kontraksi. Tapi Khanza memang sudah tidak sabar untuk segera melihat dunia. Alhamdulillah Khanza lahir pada jam 22.00 malamnya secara normal meski sungsang. Abi hanya melihat cemas dari jarang 3 meter dari dokter kandungan yang memang praktek di bidan dan rs tempat saya periksa dan lahir.



Sangat haru mendengar dia menangis, meski tidak sekeras bayi cukup bulan. Tapi kelincahannya membuat saya sangat bersyukur. Setelah diazankan dan dikomatkan abi, saya lihat abi juga agak terharu dan saya berdo\'a agar anak saya diberi kekuatan untuk hidup dan saya berpositif thinking yakin bahwa ini pasti ada hikmahnya.



Keesokkannya saya bisa langsung pulang, tapi Khanza harus ditinggal. Sampai saat saya menulis blog inipun, Khanza masih di RS. Hufh... sudah 19 hari berlalu. Setiap harinya bisa dua kali abi bulak-balik ke RS untuk mengantar ASI Khanza. Secara fisik, abi lihat dia normal seperti bayi cukup bulan, hanya saja ukurannya yang lumayan kecil. Hanya 1,4 Kg dan panjang 38 cm. Berbagai saran dokter telah saya turuti demi perkembangan positif Khanza. Setiap hari abi perlihatkan foto-foto dan video Khanza serta nasihat-nasihat penyemangat.



Semoga reflek hisapnya bisa sempurna di minggu ini, sehingga diijinkan untuk rawat jalan di rumah. Agar ASInya bisa lebih fresh tidak perlu melalui tahapan pompa, freezer, antar, hangatkan dulu :(



Ya Rabb, saya yakin Khanza bisa kuat seperti namanya. Sungguh dia sangat special bagi kami bertiga.



Salam,

Umi Khanza