
Assalamu’alaikum wr.wb.
Anakku yang bunda cintai…
Mungkin kamu heran dengan surat bunda ini. Surat yang bunda tuliskan ini jauh sebelum engkau hadir di dunia ini nak...
Bunda hanya ingin bercerita padamu nak... dan bunda ingin sampaikan padamu,
Harapan dan impianlah yang membuat bunda sanggup untuk tetap bediri tegar di tengah ujian dan cobaan hidup yang datang silih berganti menyapa bunda.
Anakku yang bunda cintai…
Terkadang bunda berpikir, sosok bunda seperti apa yang kau damba? Apakah bunda dengan sederet gelar dan karir yang menjanjikan ataukah sosok bunda sederhana yang punya banyak waktu luang untuk kamu dan ayah? Bagi bunda, karir terhebat bagi seorang perempuan adalah bunda yang mampu membimbing dan menjadikan anak-anaknya menuju pintu kebahagian dalam segala hal. Kesuksesan seorang bunda yaitu dapat dilihat dari seberapa mampu ia menciptakan suasana rumah yang harmonis, penuh cinta dan kasih sayang. Dan cukuplah keluarga rasulullah yang jadi panutan.
Anakku belahan jiwaku...
Bunda akui, bunda bukanlah sosok yang sempurna yang bisa kau banggakan dan kau teladani. Bunda masih sangat jauh dari gambaran sosok bunda ideal untukmu juga masih sangat jauh dari gambaran calon istri yang baik untuk ayahmu kelak.
Maafkan bunda nak...
Maafkan atas kekurangan bunda…Maafkan atas kealfaan bunda…Mungkin bunda terlalu naïf jika bunda terlalu berharap engkau akan tumbuh jadi anak yang sholeh juga sholehah, sementara bunda masih tetap seperti ini, berkubang dalam lumpur dosa yang hina dan tak bergegas membasuh diri dengan air suci lagi mensucikan.
Anakku yang bunda sayangi…
Pahamilah kalimat Allah “Basmallah” jika kamu hendak memulai suatu pekerjaan nanti, jangan lupa selalu mengucapkan kalimat itu yaa… kalimat itu sudah terbukti memiliki kekuatan yang dahsyat terutama untuk Ayah dan Bunda.
Tahukah anakku, saat Ayah dan bunda memutuskan untuk menikah yaitu tepatnya 24 Oktober 2009, Ayah dan Bunda tidak memiliki apapun…yang kami punya adalah sebuah kalimat “Bismillahirohmanirrahim”. Tapi Allah SWT itu maha mengetahui hambanya. Terbukti kami bisa menikah dengan acara yang cukup mewah bagi Ayah dan Bunda, meskipun tidak sampai ber-Milyaran heeee… alhamdulillah semuanya berjalan sangat lancer dimulai dari persiapan sebelum nikah sampai waktunya tiba.
Anakku yang bunda tumpukan…
Rezeki yang Allah kasih untuk Ayah dan Bunda tidak hanya sampai disana, tapi…tidak beberapa waktu lama tepatnya tidak sebulan sejak Ayah dan Bunda menikah, Bunda tidak tahu bahwa bunda akan mendapatkan sebuah amanah besar dari Allah SWT. Bunda sangat berharap bisa sukses dan mampu menjalankan amanah yang diberikan ini. Sebuah amanah besar yang tidak hanya untuk masa depan bunda dan ayah, tapi juga kakek dan nenekmu.
Tahukah kamu itu nak???
Amanah itu adalah kamu…rasanya bunda dan ayah tidak dapat menyangka jika kami dibeikan kamu secepat ini. Bunda dan ayah sangat amat bahagia sekali saat mendapatkan hadiah terindah ini dari Allah SWT.
Dimulai dari kamu hadir sampai detik-detik yang bunda nantikan saatnya kelak kamu hadir di dunia ini…
Anakku yang bunda dan ayah nantikan…
Bunda berharap kelak kamu bisa menjadi teladan, kebanggaan bagi ayah dan bunda kelak. Bunda berharap kamu menjadi anak yang selalu ingat akan Allah SWT yang menjadikanmu hadir didunia yang keras ini.
Anakku yang bunda cintai…
Tahukah kamu ayah sangat mencintai dan menjaga kamu dengan penuh kesabaran dalam menghadapi bunda yang kadang membuat ayah jengkel. Semenjak ayah tahu bahwa kamu kelak akan memberikan sebuah warna kehidupan untuk kami.
Anakku yang dicintai ayah dan bunda…
Bunda saat ini harus bertarung dengan kehidupan kita antara kamu dan bunda. Tapi bunda selalu berdoa dan yakin Allah SWT pasti memberikan kekuatan untuk kita berdua agar kita dapat melewati saat-saat itu kelak yaa...nak. Itu adalah bukti cinta bunda untuk ayah dan sebuah pengorbanan bunda yang berbuah keceriaan kelak.
Bunda berharap dan memohon kepada Allah SWT kamu terlahir dengan sempurna, fisik, sehat.
Anakku buah hatiku…
Tahukah kamu??? Kelak nanti kamu melihat sebuah warna dalam hidupmu, sesungguhnya itu hanyalah sebuah persepsi visual yang dilihat oleh mata hatimu. Satu hal yang perlu kamu ketahui nak.. mata hanya dapat melihat jika ada cahaya. Cerah suramnya warna yang kau lihat tergantung dari tinggi rendahnya intensitas cahaya yang dipantulkan pada benda yang kau tatap. Jika cahayanya redup, niscaya kau hanya bisa melihat warna yang suram, namun jika cahayanya terang benderang, maka warna yang kau lihat pun akan nampak cerah berbinar.
Tahukah kau di mana sumber cahaya itu nak? Dia ada dalam tungku hatimu…yah dia ada disana… Pemilik jiwamu telah menaruhnya di sana. Itulah iman.
Tugasmu hanyalah menyulut pemantiknya agar ia tetap bercahaya.
Anakku permata hatiku...
Hidup ibarat sebuah pelayaran di samudera yang luas menuju ke pulau impian yang kekal abadi. Tak selamanya lautan itu tenang. Akan ada di mana badai datang menghadang, akan ada saat di mana gelombang akan datang menerjang, dan akan ada saat di mana kabut menghalangi pandanganmu kelak. Semuanya itu adalah sebuah keniscayaan.
Persiapkan dirimu untuk menghadapi halangan-halangan itu nak... Persiapkan bekalmu, jika tidak, niscaya kapal yang kau nakhodai akan karam dan terjungkal dilamun ombak di lautan. Besar harapan bunda, kau akan berhasil menakhodai kapal hidupmu dan bisa berlabuh pada dermaga di pulau impian.
Semoga bunda dan ayah mampu memberikan pendidikan yang layak kamu terima. Seperti halnya bunda dapatkan dari nenekmu. Bunda dan ayah hanya dapat memberikan kamu sebuah 3 wasiat, yaitu: kelak bagi kami kamu menjadi anak yang soleh/soleha. , ilmu yang bermanfaat yang kami berikan, serta jagalah silatuhrahmi dengan saudara-saudara kamu kelak. Sebuah Amanah yang bunda dan ayah terima untuk menjadikan kamu seorang pribadi yang lebih baik di mata Allah azza wa jallah. Inilah salah satu alasan bunda menulis surat ini untukmu. Surat ini adalah sebuah komitmen tertulis bunda padamu nak…
Waalaikumusalam wr.wb.
bunda yang mencintai dan selalu mendoakanmu
Ditampilkan sebanyak : 3707