SITE STATUS
Jumlah Member :
253.409 member
user online :
2393 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Blog -- Terapi Hormon Atasi Gangguan Mens



Blog posted by

Terapi Hormon Atasi Gangguan Mens


Blog posted on 29-06-2010
Berperan ganda sebagai ibu rumah tangga dan menjalani karir membuat wanita rentan stres. Bahkan, mungkin saja stres berlanjut menjadi depresi. Jika dibiarkan, kondisi tersebut bisa memicu gangguan kesuburan yang berkaitan dengan hormon.



''Stres memengaruhi kerja hipotalamus, bagian otak yang berfungsi 'memerintah' kelenjar hipofise untuk memproduksi FSH (follicle stimulating hormone),'' kata dr Frans O.H. Prasetyadi SpOG, spesialis kebidanan dan kandungan Rumah Sakit TNI-AL dr Ramelan.



FSH itulah yang merangsang indung telur agar satu sel telur matang tiap bulan. Jika sel telur dibuahi sperma, terjadilah kehamilan. Jika tidak, telur luruh dan terjadi menstruasi.



Pada penderita stres dan depresi, proses tersebut bisa tidak terjadi. Akibatnya, menstruasi tak ''datang'' tiap bulan. Jika tidak mengalami menstruasi, tentu sulit hamil. ''Pasien bisa menjalani terapi hormon. Sebaiknya juga konsultasi dengan psikiater untuk menyembuhkan stres atau depresinya,'' saran Frans. Jika stres dan depresi sembuh dan terapi hormon sudah berjalan, menstruasi akan kembali lancar.



Selain stres dan depresi, ada beberapa penyebab gangguan kesuburan yang berkaitan dengan hormon. Salah satunya, gangguan pada otak. Misal, ditemukan tumor pada hipofise. Keberadaan tumor membuat produksi hormon prolaktin meningkat. ''Pasien bisa mengalami gangguan haid atau keluar ASI dari payudara,'' kata dokter berusia 42 tahun tersebut.



Penyebab lain adalah gangguan pada tiroid atau kegagalan indung telur memproduksi hormon estrogen. Itu berarti, tak terbentuk sel telur. Frans mengatakan, ada miskoordinasi antara otak dan ovarium. ''Ketika kadar FSH pada otak sudah tinggi, ovarium tak merespons. Sehingga, sel telur tak terbentuk,'' jelasnya.



Alumnus FK Unair itu mengatakan, pasien tersebut diberi terapi hormon kombinasi estrogen dan progesteron. Terapi itu harus dilakukan seumur hidup. ''Jika ingin hamil, cara alamiah tidak mungkin dilakukan. Pilihannya inseminasi buatan atau bayi tabung,'' tambahnya.



Kesuburan juga bisa terganggu akibat perdarahan uterus infertil, tanpa disertai kelainan anatomi. Pasien tersebut terlalu sering atau jarang sekali menstruasi. Jumlah darah menstruasinya bisa banyak atau sedikit.



Menurut Frans, penyakit itu bisa diderita remaja putri (di atas 16 tahun) atau wanita menjelang menopause. Penyebabnya, ketidakstabilan hormon. ''Pasien ini juga diberi terapi hormon,'' katanya.



Awalnya, pasien diberi hormon progesteron, lalu pil KB. Frans mengatakan, banyak orang tua yang protes karena anaknya diminta minum pil KB. ''Padahal, pil KB itu diberikan untuk mengatur siklus menstruasi,'' ujar Frans. Pasien diterapi tiga bulan dan dokter mengevaluasi hasil pengobatan secara berkelanjutan.



Bila wanita menjelang menopause mengalami menstruasi tanpa henti selama dua minggu, dianjurkan dikuret dulu. Tujuannya, menghentikan perdarahan. ''Sekaligus, mengambil sampel untuk mengetahui ada keganasan atau tidak,'' paparnya. Jika tak ditemukan keganasan, baru diberi terapi hormon.



Sindroma ovarium poli kistik (SOPK) juga bisa memicu gangguan kesuburan. Pada wanita SOPK, sel telur tumbuh tiap bulan, tapi tidak sampai masak dan tidak pecah/ovulasi. Bila hal itu berlangsung dalam waktu lama, akan terjadi penumpukan beberapa telur.



''Untuk kasus begini, pengobatan yang selama ini diberikan hanya bertujuan memperbaiki siklus haid dan membesarkan telur agar terjadi kehamilan,'' jelasnya.



Dia menambahkan, konsumsi obat juga bisa mengganggu kesuburan. Terutama, KB hormonal.



salam



putri a.k.a zach mom's



Ditampilkan sebanyak : 4922

Tolong beritahu kami apa pendapat Anda tentang blog ini


Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman
 
littleholiday's blog :