Aku adalah seorang ibu yang telah mempunyai 2 orang anak. Anak pertamaku telah lebih dulu menghadap sang khalik satu tahun yang lalu. Sampai meninggalnya aku tidak pernah mengetahui penyebab pasti kematiannya, too complicated. Saat itu aku betul betul terpukul, kehilangan anak pertama saat dia berumur 1 tahun 9 bulan. Sedang lucu2nya, sedang pintar2nya berceloteh. Bahkan kegemarannya adalah menonton vcd lagu anak2. Yang tak terlupaka adalah ketika sakitnya yang terakhir aku masih berada dikantor dan tidak bisa meninggalkan kantor lebih awal karena saat itu aku sedang ada tamu dari luar negri. Entah kenapa saat itu perasaan aku lain sekali. Aku merasa anakku begitu kesakitan.Aku merasa bersalah ketika tidak bisa membawanya ke dokter malam itu walaupun telah diwakilkan oleh ibu, kakak dan mertuaku. Karena kebetulan suamiku juga tugas diluar daerah dan kembali ke jakarta paling cepat 1 bulan 1x. Ketika akhirnya dokter mengatakan bahwa anakku telah meninggal dunia setelah terlebih dahlu masuk ruang ICU, rasanya dunia ini telah mencapai hari kiamat. Kenapa harus aku yang kehilangan anak? kenapa harus anakku? pertanyaan yang belum kudapatkan jawabannya.
Satu tahun kemudian, tepatnya tgl 23 april 2009, lahirlah anakku yang ke 2, perempuan. Wajahnya percis sama dengan anakku yang pertama (anakku yang pertama laki2).Bahagia rasanya telah mendapat kepercayaan lagi dari Alla SWT. Lebih bahagia ketika aku bisa memberi asi pada anakku yang kedua karena aku mengalami kesulitan untuk memberi ASI poada anakku yang pertama (puting payudaraku terlalu kecil). Kayla, putriku begitu menyukai ASIku, tak heran kaloo berat bdannya 2 x lipat dari berat lahir ketika dia berumur 2 bulan. Semoga dia menjadi anak yang sehat dan pintar serta berguana.Amin.
Pertengahan bulan ini aku harus kembali beraktivitas karena masa cuti kehamilanku yang 3 bulan telah usai. tapi bayangan ketika kehilangan anakku menjadikanku begitu kecil hati untuk mulai bekerja, terlebih karena anakku tidak begitu menyukai susu formula. Sedangkan untuk berhenti bekerja, terus terang kami belum siap di situasi yang serba sulit sekarang ini.
Aku masih bingung harus bagaimana, sebab dalam pengasuhan Kayla pun aku terkadang masih terbayang aklan ketakutan kehilangan lagi. Semoga Allah SWT dapat memberikan jalan yang terbaik untuk masalahku ini. Amin.
Ditampilkan sebanyak : 679