Tak pernah aku bayangkan sebelumnya bahwa aku akan mendapatkan mukjizat yang sedemikian besar dari Allah Swt. Saat itu kehamilanku menginjak bulan ke delapan. Menurut perhitungan dokter anakku akan lahir tanggal 9 Juni 2007. Tapi sesuatu yang aneh terjadi, tiba-tiba saja pukul 5 pagi, aku merasa dadaku begitu sesak, punggung sangat-sangat sakit sampai-sampai aku tak bisa berdiri. Suamiku langsung membawaku ke bidan dekat rumah. Namun sayang, beliau sedang menolong persalinan salah seorang ibu tetanggaku, sehingga aku pun disuruh menunggu. Karena rasa sakit yang tak tertahankan, aku pun di bawa ke klinik bersalin Queen Latifah untuk segera mendapatkan penanganan. Setelah diperiksa oleh bidan dikatakan bahwa tanda-tanda akan melahirkan belum ada. Aku pun menunggu beberapa saat disana karena dokter yang akan menangani belum kunjung datang. Akhirnya suamiku memutuskan untuk membawaku ke Rumah Sakit Panti Rapih di pusat kota Yogya. Dengan menahan rasa sakit yang tak tertahankan aku dibawa ke ruang UGD dan langsung mendapatkan perawatan dari Dr Unggul SPOG, yang meskipun saat itu baru pukul tujuh pagi namun sudah stand by di RS. Kehamilanku pun di chek. Setelah mennjalani pemeriksaan sorenya aku langsung diberitahu akan dilakukan operasi caesar karena pankreasku bengkak dan berair sehingga untuk keselamatan ibu dan bayi operasi caesar harus segera dilakukan. Salut aku dengan pelayanan di RS tersebut yang demikian cepat pelayanannya dan tidak bertele-tele seperti rumah sakit lain yang pernah aku temui. Dan suamiku pun langsung menyetujuinya mengingat kondisiku saat itu sangat drop dan muntah-muntah. Operasi dilakukan 5 Mei 2007 pukul 18.30 oleh dr. spesialis kandungan, dr. bedah, dr. penyakit dalam dan entah berapa banyak lagi dokter yang saat itu menanganiku. aku pasrah dengan semeua yang akan terjadi, aku hanya ingin anakku selamat dan sehat lahir ke dunia. Bahkan aku sempat meminta maaf pada suami jika aku telah melakukan banyak kesalahan dan minta doa agar semuanya berjalan dengan lancar. ALhamdulillah operasi berjalan lancar, dan tak ada komplikasi sampai saat ini.Anakku lahir tak lama kemudian, kondisinya sehat, kulitnya putih bersih, montok , meski baru 8 bulan beratnya sudah mencapai 2,92 kg. Kuberi nama Mustafa Kemal Pasha, aku berharap Afa bisa mnejadi seorang pejuang untuk dirinya sendiri dan orang lain. karena hidupnya pun mulai dari sebuah perjuangan. 10 hari aku dirawat di RS , dan ternyata operasi tersebut meliputi: operasi caesar, operasi usus buntu dan pengurasan cairan di pankreas sebanyak 6 liter. sehingga bisa dibayangkan aku terbaring dengan 9 selang yang menancap di tubuh, termasuk selang oksigen, infus, dan selang di tenggorokan. Namun tekadku yang kuat untuk sembuh dan merawat anakku, aku bisa berjalan 10 hari stl operasi. Sudah aku putuskan untuk merawat sendiri anakku sendiri tanpa bantuan baby sitter. Mengingat aku masih melakukan diet dari dokter karena sakit pankreatitis aku juga harus menyusui, menjadi satu dilema tersendiri. Namun aku menjalaninya dengan sabar . Sebelumnya aku memang pernah bekerja , bahkan sampai usia 8 bulan aku pun masih bekerja di sebuah perusahaan. Namun aku meninggalkan semua itu untuk merawat Afa. Aku sendiri sudah tidak memiliki ibu karena beliau meninggal 3 tahun silam. sedangkan kakakku perempuan tinggal di Medan dan tak bisa pulang. jadilah aku seorang seutuhnya merawat Afa. Bisa dibayangkan betapa repotnya merawat bayi pasca operasi besar. Namun suami selalu setia mensupport. Jika waktu hamil berat badan ku mencapai 62 kilo hanya dalam jangka waktu satu bulan beratku sudah turun drastis menjadi berat badanku sebelum hamil yaitu 45 kg. Mungkin berkat diet yang aku jalani dan kesibukanku merawat Afa. Senang rasanya bisa melihat tumbuh kembangnya dari bulan ke bulan. Saat ini Afa dah 11 bulan, perkembangan motoriknya tak kalah dengan teman sebayanya yang lahir secara normal, bahkan bisa dibilang Afa tergolong anak yang pandai dan melebihi teman sebayanya. Afa dah hampir bisa berjalan dan ngomongnya sudah banyak, seperti : mama, maem, mimik, puss, dll, tentu saja saat ini aku dan suami makin repot. Puji syukur atas rahmat dan anugerah dari Allah yang telah diberikan untuk kami, setelah melalui perjuangan yang panjang dan melelahkan akhirnya aku mendapatkan malaikat kecilku yang paling aku sayangi ....