Setelah operasi selesai, maka bunda dibawa ke ruang perisirahatan ibu....
sementara si rafif....sempet saya lihat dulu ...wajahnya tenang dan pulas....
lalu kemudian dibawa untuk dimandikan ...

tertegun sejenak....
saya merenung...bagaimana cara menyampaikan ke bunda....
lalu menelpon ortu agar segera datang dan mempersiapkan proses pemakamam si rafif...

Sebelum proses operasi memang saya sempat mengirim SMS kepada beberapa teman agar di doakan agar proses berjalan lancar dan kedua-duanya selamat....namun saya pun mengirim SMS tentang ketentuan Allah atas Rafif....hingga ada beberapa teman yang bingung membaca isinya karena mungkin telat membuka HPnya...

Ternyata berita ini meluas....hingga sore itu pula banyak yang menjenguk....dab berbela sungkawa...hingga kamar peristirahatan bunda menjadi sesak....dan panas...
untungnya si bunda tahan..meski akhirnya oleh perawat diminta agar keluar sebagian sehingga bunda bisa istirahat pasca operasi.....

Sebelum rafif dimakamkan...bunda melihat rafif di baringkan disisinya...dan hanya sempat mencium pipinya...karena untuk memeluk tidak ada tenaga karena lemasnya....
bahkan saking repotnya...sampai lupa memakai jilbab....(Semoga Allah memaafkan kesalahan kami ini)...

Lalu rafif dimandikan, disholatkan jenajah di masjid rumah sakit (sekalian sholat ashar) dan dimakamkan di kuburan di sebelah pabrik tahu loktuan...

Prosesnya sederhana saja, diadzankan dan dikomadkan lalu dikuburkan lalu ada ceramah dari imam (dulu adalah guru ngaji saya masih kecil dan sekarang rekan kantor di humas)
Proses penguburan dilakukan oleh ayah saya, karena lubang kubur si rafif cukup kecil dan ga mungkin tidak muat oleh saya.... he2.

Tetapi ternyata disela2 penguburan terdengar lagu nasyid Alhamdulillah by opick yang dinyanyikan oleh masjid disekitar perkuburan.
Sayang, yang kelupaan adalah bunga untuk ditaburkan di atas makam si rafif...karena tertinggal di mobil yang ada dirumah sakit.....
entah, apakah kemudian sempat ditaburkan....

Namun selama perjalanan dari rumah sakit ke kuburan, rafif saya gendong dengan kain...dan ternyata cukup membuat pegel juga...yang berarti si rafif mempunyai berat badan yang berisi....dan tentu saja bau khas bayi yang harum....

*********
Malam itu, kami menginap di rumah sakit....
dan selama 4 hari di rumah sakit....kamar tidak pernah sepi oleh tamu...
bahkan buah2an sampai menumpuk-numpuk di ruang pasien...
Alhamdulillah banyak orang yang sayang dan peduli sama kami....
bahkan dihari senin para dokter tim bedah pun meminta maaf atas keterlambatan penanganan medis kepada bunda....
Ketua perawat pada saat malam kami kesana pun datang dan menangis karena merasa bersalahnya....
bahkan direktur dari rumah sakit sempat datang...namun meminta agar kasus ini jangan disebar dan agar di hold dulu..
namun entahlah...karena banyak orang yang datang ke kamar kami..mungkin saja hal ini jadi pembicaraan dari mulut ke mulut...bahkan seperti yang saya katakan berita ini pun sampai ke telinga Dirut perusahaan yang kemudian disampaikan ke dirut rumah sakit...agar dilakukan perbaikan....dan menurut info hari senin itu juga dilakukan audit internal....

saat mau pulang kami diberi angket saran dan pesan mengenai pelayanan pihak rumah sakit, dan segeralah kami mengisi hal itu....bahkan sebelum ini juga banyak orang yang berpesan agar kami mengcomplain kepada rumah sakit...

Tetapi saya berpendapat....tidak usah...
toh kalaupun saya complain,protes si rafif tak kan kembali....
namun karena si bunda mengatakan agar tidak terjadi lagi hal seperti ini
kepada orang lain maka saya pun menyusun saran dan pesan yang cukup panjang..termasuk puisi yang ada di MP ini....

bersambung