Bunda, kondisi tiap wanita berbeda. Ada yang keluar ASI sejak bulan ke-5. Pengalaman saya sendiri, saya tidak mengalami keluar ASI sampai saat saya menyusukan ASI itu ke bayi saya.
Anak saya lahir di RS yang peduli/sangat mendukung program ASI eksklusif 6 bulan. Begitu anak saya lahir, tanda-tanda ASI keluar juga belum terlihat, merembes sedikitpun tidak.
Suster yang merawat bayi di RS mengajarkan saya bagaimana menyusui. Tiga kali sehari, bayi di antar ke ruang ibu untuk disusui. ASI saya keluar on spot pada saat itu. Nasihat suster itu, isapan bayi akan merangsang ASI untuk keluar. Benar saja, setelah yang pertama itu, saya jadi kebanjiran ASI sampai tubuh terasa dingin sekali (bukan panas dingin, Bunda). Tapi gejala ini tidak sampai berhari-hari, karena bayi saya bisa menyesuaikan diri untuk menyeimbangkan kapasitasnya menyusu dengan produksi ASI.
Yang paling penting untuk menjaga kapasitas dan kualitas ASI, makan banyak sayur-sayuran dan buah. Pastikan kebutuhan kalsium tercukupi.