SITE STATUS
Jumlah Member :
253.406 member
user online :
5031 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi
Pusat informasi - Hamil 4 bulan perut bagian bawah sakit


Hamil 4 bulan perut bagian bawah sakit
Assalamu'alaikum bu bidan..
Usia kehamilan saya menginjak 4 bulan jalan, saat ini saya mengikuti puasa tetapi tidak memaksakan jika tubuh saya terasa lemas saya batalkan puasanya. Keluhan saya di usia kehamilan ini, perut bagian bawah sebelah kiri sakit tetapi hanya sewaktu-waktu saja. Rumah saya kebetulan 2 tingkat sehingga mau tidak mau harus naik turun, apakah itu bisa menjadi penyebabnya bu?
Saya juga bekerja di perusahaan swasta. Selain sakit bagian bawah perut, saya juga sering buang air kecil dan terdapat keputihan serta kadang-kadang suka ada cairan yang keluar disertai dengan rasa gatal di area ms v.
Normalkah bu bidan?
Jika tidak, apa yang harus saya lakukan?
Terimakasih dan ditunggu jawabannya segera.
Wassalamu'alaikum..
07 Jul 2015, 11:18
Dari : Cipa Lestari

Jawaban
Hi Bunda,
Kami akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.

#Nyeri perut bagian bawah
Kutipan dari artikel dengan judul Nyeri Perut Bawah saat Hamil: Pada masa kehamilan, Bunda akan merasakan nyeri pada perut bagian bawah, hal ini normal dirasakan, karena peregangan ligamen untuk menahan perkembangan rahim yang semakin membesar. Namun, nyeri perut bawah pada masa kehamilan dapat menjadi masalah yang serius, walaupun hal tersebut sangat jarang terjadi. Yuk, kita ketahui apa saja masalah serius yang menjadi penyebabnya.

Apa Saja sih Masalah Serius tersebut?

1. Kehamilan Ektopik
Kehamilan Ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim. Segera periksa ke dokter, jika Bunda merasakan gejalanya, semisal: nyeri perut bawah yang berlebihan, pendarahan atau spotting (bercak darah), rasa nyeri hebat ketika melakukan aktifitas sehari-hari dan nyeri di pundak.

2. Abortus Spontan
Biasanya terjadi pada 20 minggu pertama kehamilan. Spotting disertai perdarahan, merupakan gejala awalnya, diikuti dengan nyeri perut bagian bawah selama beberapa jam atau berhari-hari.

3. Persalinan Prematur
Salah satu gejala Persalinan Prematur adalah ketika Bunda mengalami kontraksi yang lebih sering dan menyakitkan sebelum usia kehamilan mencapai 37 minggu, dan merasakan nyeri punggung yang terus-menerus. Kontraksi tersebut tidak selalu disertai dengan pecah ketuban atau pendarahan, bahkan banyak yang tidak dapat membedakannya dengan Braxton Hicks (Kontraksi Palsu).

4. Abrupsi Plasenta
Abrupsi Plasenta dapat menyebabkan pendarahan hebat secara tiba-tiba, namun gejala tersebut tidak selalu sama pada tiap orang, beberapa ada yang mengalami pendarahan ringan, spotting, sakit punggung, kontraksi cepat dan sakit kepala.

5. Preeklamsia
Preeklamsia merupakan kondisi dimana Bunda akan mengalami tekanan darah tinggi yang disertai dengan meningkatnya kadar protein dalam urin. Gejala dari preeklamsia adalah nyeri perut bawah, sakit kepala, bengkak pada bagian tubuh dan gangguan visual.

6. Infeksi Saluran Kemih
Gejalanya adalah nyeri di bawah perut dan kesulitan untuk berkemih. ISK yang tidak ditangani akan menimbulkan masalah serius pada kehamilan.

Apa Saja Penyebab Nyeri Perut yang Tidak Berbahaya?
Ketika Bunda memasuki masa pertengahan kehamilan, kadangkala Bunda akan merasakan rahim mengencang dan kembali normal seperti semula, jenis kontraksi ini disebut dengan Braxton Hicks atau Kontraksi Palsu. Kembung dan Konstipasi juga merupakan penyebab nyeri perut yang tidak berbahaya.

Tidak setiap nyeri perut bawah pada kehamilan adalah berbahaya, selama nyeri tersebut berlangsung sebentar, maka aman. Rasa nyeri tersebut dapat Bunda minimalisir dengan melakukan olah tubuh ringan, berendam air hangat, perbanyak konsumsi air putih dan istirahat yang cukup. Tapi, tetaplah waspada! Jika Bunda tidak yakin mengenai aman tidaknya nyeri yang dirasakan, segera periksa ke dokter.

Berikut ini jawaban dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda "putridahliaa" dengan judul pertanyaan "Perut bawah sebelah kiri sakit saat hamil 25 minggu" pada Tanya Dokter:Selamat siang dok, Saya merasakan perut bagian bawah kiri kadang juga tengah sakit sekali. 3 hari 2 malam saya tidak bisa tidur. Hari ke2 saya ke RSIA dan periksa USG, memang saya ada miom saat usia kehamilan 9 minggu. Posisi miom berada di perut bawah sebelah kiri, saat alat USG ditekan oleh dokter tersebut, saya merasakan sakit. hasilnya diagnosa dari dokter adalah karna miom tersebut. Saya dikasih obat minum (Duvadilan), setau saya itu adalah obat buat kontraksi. Saya coba minum 2x tp tetap saya masih merasakan sakit teramat sangat dan tidak bisa tidur. Hari ke3 saya coba ke RS lain dan tentunya dengan dokter yang berbeda. Dilihat dengan alat USG dan dokter tersebut bilang miom saya tergolong dengan ukuran kecil (5cm x 2cm), dan hasil diagnosa dokter ke2 menyatakan bahwa saya sakit karna otot tegang atau kram pd otot. Saya pun dianjurkan untuk memakai koyo atau minyak gosok dan dikasih obat minum (saya tidak hafal namanya). Sepulang dari RS saya coba memakai koyo dan saya bisa tidur sore harinya. Pada malam hari saya minum obat dan memakai koyo. Sakit itu berkurang tapi bila tidak pakai koyo, tetap saya merasakan sakit. Dan ini hari ke 5 saya masih merasakan sakit diperut bawah kiri saya, tiap tidur tidak bisa miring kiri/kanan. hanya bisa telentang dan itupun masih merasakan sakit walaupun tidak sehebat hari pertama, kedua dan ketiga. Saya ingin menanyakan ke dokter, ada apa dengan perut bawah sebelah kiri atau kadang sampai perut bawah tengah saya? Kalaupun karna otot tegang, apakah selama ini? Kalaupun karna miom, apakah akan merasakan sesakit ini dengan ukuran miom yg tergolong kecil? Terima kasih atas perhatian dan jawaban dokter.
dr. Tanti menjawab:
Dear Bunda,
Saya bersimpati atas keluhan Bunda. Bila Bunda sudah memeriksakan dan tidak ada hal yang berisiko mengganggu kehamilan Bunda, maka sebaiknya tidak terlalu khawatir. Nyeri yang Bunda rasakan bila bukan kontraksi yang sesungguhnya bisa dikarenakan kram otot, namun bisa juga hal lain seperti infeksi saluran kemih. Apakah Bunda merasakan keluhan lain seperti demam dan nyeri berkemih serta anyang-anyangan (BAK terasa tidak tuntas)? Perbanyak minum air untuk menghindari risiko infeksi saluran kecil dan tidak menunda BAK. Ketika hamil terjadi perubahan hormonal yang mempengaruhi kontraksi otot sehingga juga mempengaruhi postur tubuh, beban yang harus di pikul oleh tubuh juga bertambah, hal ini dapat menimbulkan keluhan nyeri pada daerah punggung, bokong, paha bawah atau bisa juga perut bagian bawah. Bila setelah diperiksa , tidak ada hal berat yang mengancam, maka Bunda dapat bisa lebih tenang menghadapi hal ini. Istirahatkan tubuh Bunda dalam posisi yang nyaman, tinggikan kaki saat duduk dan tidur untuk melancarkan sirkulasi darah, tidur dalam posisi miring kiri dan bukan telentang sepanjang waktu sehingga dapat membantu peredaran darah juga postur tubuh yang mulai berubah. Lakukan olahraga ringan untuk melatih otot panggul yaitu senam Kegel, dengan cara mengencangkan otot seperti sedang menahan BAK lalu melemaskannya kembali. Lakukan berulang-ulang untuk melatih otot Bunda dan mengurangi keluhan kram otot bagian tubuh bawah. Lakukan peregangan otot secara ringan di sela-sela kegiatan, bila perlu ikuti senam ibu hamil. Semoga jawaban saya dapat membantu Bunda.

#Sering Buang air kecil
Berikut ini jawaban dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda "claluw.dhattii" dengan judul pertanyaan "Sering buang air kecil saat hamil " pada Tanya Dokter: Dok,,sya mau tanya gimana mengatasi selalu buang air kecil saat hamil karna sya mau pulang ke kampung.terus apakah ada pembalut yang mampu menampung urin?saat ini usia kehamilan sya 14w. Terima kasih
dr. Tanti menjawab:
Dear Bunda,

Ketika hamil, tubuh Bunda mengalami banyak perubahan baik secara hormonal dan juga bertambahnya volume darah di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan banyaknya aliran darah dan cepatnya aliran darah yang diproses di ginjal sehingga menghasilkan air seni atau urine. Hal ini terjadi secara alami, terutama semakin membesarnya ukuran rahim maka kandung kemih akan semakin tertekan menyebabkan selalu terasa ingin buang air kecil. Untuk menyiasati hal ini, hindari makanan atau minuman yang mengandung kafein ( contoh: kopi atau teh), ketika Bunda sedang buang air kecil, condongkan sedikit tubuh ke arah depan untuk membantu mengosongkan kandung kemih yang tertekan. Jangan menahan BAK karena dapat menyebabkan iritasi dan infeksi saluran kemih, jangan pula mengurangi asupan air minum agar tidak terjadi dehydrasi. Bila Bunda harus bepergian, berhenti pada tempat-tempat istirahat untuk BAK akan lebih baik.
Link yang disarankan :
Jenis : Artikel
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Artikel
Jenis :
Jenis :
Jenis :
Jenis :
Jenis :
Jenis :
Jenis :
Jenis :
Jenis :
Jenis :
Jenis : Forum
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis :
Jenis :
Jenis :
Jenis : Artikel
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Apoteker
Jenis : Tanya Apoteker
Jenis :
Jenis :
Jenis :
Jenis :
Jenis :
Jenis :
Jenis :
Jenis :


Wa : 0815 1708 4333