SITE STATUS
Jumlah Member :
253.406 member
user online :
4560 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi
Pusat informasi - kesehatan anak


kesehatan anak
anak saya pernah gejala step.dan sekarang dah umur 6 taon lbh tapi susah banget disuruh bljr.dia super aktif gak bisa diem anaknya.apakah berpengaruh terhadap otaknya sehingga jd malas bljr kah ?
25 Oct 2018, 13:57
Dari : Rezky Aditya

Jawaban

Hi Bunda,

Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.


Kutipan dari artikel yang berjudul " Gejala dan Pengobatan Epilepsi" :“Adi, Ayo kita main bola lagi!”, mungkin Bunda masih ingat dengan penggalan kalimat tersebut. Ya Bunda, itu adalah kalimat di salah satu iklan layanan masyarakat mengenai penyakit Epilepsi atau Ayan. Yuk, simak artikel berikut untuk menambah pengetahuan Bunda tentang penyakit ini!

Epilepsi adalah gangguan atau kelainan pada otak yaitu adanya gangguan aktivitas sel otak. Kelainan ini menyebabkan penderitanya kejang-kejang. Kejang yang ditimbulkan bervariasi, mulai dari kejang ringan hingga kejang yang membahayakan, misalnya saat berkendara dan berenang.

Gejala dan Penyebab
Gejala yang jelas adalah terjadinya kejang-kejang. Ada dua kategori kejang:
1.Parsial (sebagian)
Kejang Parsial muncul ketika adanya aktivitas otak yang tidak normal pada satu bagian otak saja. Maka dari itu Ilmuwan menyebutkan kejang Parsial yang artinya kejang sebagian. Kejang jenis ini dibagi dua:

· Simpel Parsial: adalah kejang yang ringan tanpa hilangnya kesadaran. Kejang ini bisa disertai dengan tatapan kosong, emosi berubah, timbul perasaan geli, vertigo dan berkedip-kedip terhadap cahaya.

· Kompleks Parsial : kejang ini dapat mengakibatkan hilangnya kesadaran secara tiba-tiba.

2.Kejang General
Berbeda dengan kejang Parsial yang hanya mengganggu sebagian otak, kejang General melibatkan seluruh bagian otak. Ada empat tipe dari kejang jenis ini, yaitu;

· Absence Seizures: pergerakan kejang ini halus tetapi mencolok dan dapat menghilangkan kesadaran.

· Myoclonic Seizures: kejang ini dapat menimbulkan hentakan dan kedutan secara tiba-tiba pada tangan dan kaki.

· Atonic Seizures: kejang jenis ini dikenal dengan Drop Attack yang membuat penderitanya terjatuh tiba-tiba dan hilangnya keselarasan dengan otot.

· Tonic-Clonic Seizures: kejang ini paling sering terjadi. Membuat penderitanya hilang kesadaran, kaku dan gemetar serta tidak terkontrolnya kandung kemih.

Epilepsi merupakan penyakit yang menyerang fungsi otak, di mana otak tidak dapat mengirim sinyal yang dapat ditangkap oleh perasaan, penglihatan, cara berpikir, gerak tubuh, dll. Maka dari itu, umumnya penyebab Epilepsi dikarenakan adanya trauma kepala seperti cedera di daerah kepala, kerusakan otak saat proses kelahiran, stroke dan tumor otak. Beberapa spekulasi menyebutkan Epilepsi disebabkan oleh faktor genetik, tetapi ingat ya Bun, bahwa Epilepsi bukanlah penyakit keturunan.

Pengobatan
Hampir setiap penderita Epilepsi menjalani metode pengobatan dengan penggunaan obat anti Epilepsi. Kejang dapat dikendalikan dengan mengonsumsi obat-obatan anti Epilepsi. Tetapi hati-hati dengan penghentian penggunaan obat, karena penghentian tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dahulu malah dapat membuat frekuensi kejang meningkat. Sebaiknya selalu konsultasikan dengan dokter pada setiap penggunaan dan penghentian obat anti Epilepsi.

Selain penggunaan obat, pengobatan Epilepsi dapat dilakukan dengan operasi, dan diet Katogenik, yaitu diet lemak sehat, rendah protein, bebas karbohidrat (kecuali karbohidrat dari sayuran). Untuk mengurangi faktor resiko Epilepsi, hindari faktor pencetusnya seperti stress dan kelelahan yang berlebihan.


Kutipan dari Berita yang berjudul " Anak Aktif Bukan Berarti Hiperaktif " :Artis cilik instagram, Ayasha Putri (Asha) yang terkenal dengan video "Papah lagi apa" dan video lainnya yang di unggah orang tuanya, Asha menjadi terkenal karena kelucuan dan keaktifannya pada video tersebut.

Tak jarang, orangtua mengatakan anak yang aktif ini sebagai hiperaktif. Padahal, keduanya sangat berbeda. Dalam psikologi, “aktif” adalah normal, sedangkan “hiperaktif” adalah abnormal karena mengganggu perkembangan selanjutnya. Pada anak aktif keadaan otaknya normal tanpa gangguan. Hanya saja energinya berlebih, sehingga ia selalu ingin bergerak dan mempunyai mobilitas yang lebih tinggi dibandingkan anak lainnya. Keadaan ini sangat wajar dialami oleh anak-anak. Sementara, anak hiperaktif mengalami gangguan tingkah laku yang disebabkan oleh disfungsi neurologis, dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian. Gangguan perkembangan ini disebut Gangguan Pemusatan Perhatian dengan Hiperaktivitas (Attention Deficit Hiperactivity Disorder atau ADHD).

Menurut Dr.Tjin Wiguna, Sp.KJ, ahli psikiatri anak dari Departemen Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Gangguan ADHD bisa dikenali sejak usia prasekolah. Anak yang hiperaktif ditandai dengan selalu melakukan kegiatan tanpa tujuan. Misalnya belum selesai main dengan yang satu sudah pindah ke mainan lain. Selain tidak bisa diam, ciri lain adalah pola tidur anak terganggu, susah makan, dan gangguan regulasi lainnya.

Membedakan anak aktif atau hiperaktif memang sangat tipis, tidak mudah, bahkan membutuhkan pemeriksaan khusus dari ahlinya, baik psikolog ataupun dokter anak yang ahli di bidang perkembangan anak. Gangguan hiperaktif harus diobati karena bisa berlanjut sampai usia remaja dan dewasa. Untuk itu orangtua sebaiknya segera membawa anaknya ke psikiatri anak jika menemukan adanya ciri-ciri hiperaktivitas.


Berikut ini jawaban Dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " Ivon_caroline " dengan judul pertanyaan " Anak saya aktif sekali dan cenderung tidak konsentrasi " pada Tanya Dokter:Siang dok, saya mau tanya dok, anak saya cowok umur 3th 10bulan aktif sekali, kalau di sekolah tidak bisa duduk diam seperti teman2nya yang lain. Tidak bisa konsentrasi pada guru yang menerangkan didepan kelas,selalu ada aja tingkahnya,tetapi kalau ditanya gurunya dia bisa jawab. Apakah normal dok anak yang aktif seperti anak saya ini? Selain itu juga, anak saya ini seperti tidak merasa bersalah apabila melakukan kesalahan. Seperti contoh,tidak menurut perintah,main sendiri di kelas, dia tidak merasa itu salah.,dan apabila disetrap gurunya pun dia seperti merasa biasa2 saja. Apa yang harus saya lakukan dok? Makasi dokter.

dr. Tanti menjawab
Dear Bunda,
Anak usia preschool memang wajar jika banyak bergerak dan tidak bisa duduk tenang dalam waktu lama. Maka itu pada anak usia preschool sebaiknya diberikan ruang tempat bermain ataupun aktifitas informal seperti berjalan-jalan ke musium, belajar tentang alam di ruang terbuka dan sebagainya. Aktifitas anak preschool lebih banyak bergerak dibandingkan diam, kemungkinan besar anak usia preschool hanya memiliki waktu berdiam diri yang hanya sebentar misalnya ketika tidur. Batasi aktifitas menonton TV atau bermain komputer atau tablet smartphone yang terlalu lama, karena kegiatan tersebut tidak banyak memerlukan aktifitas fisik sehingga Ia tidak dapat melepaskan energi dan aktifitasnya seperti layaknya usia preschool.
Untuk mendiagnosa bahwa seorang anak mengalami keadaan hyperaktif, bunda harus berkonsultasi kepada dokter spesialis anak. Pada umumnya keadaan hyperaktif anak sulit di diagnosa bila umur anak kurang dari 5 tahun. Penanganan yang biasanya dilakukan adalah mengikuti support group agar antara orang tua yang anaknya mengalami hyperaktif dapat berbagi pengalaman. Anak juga dapat mengikuti therapy untuk lebih meningkatkan fokus dan konsentrasi. Dokter spesialis anak kemungkinan akan memberikan obat-obatan yang dapat membantu sang anak dalam berkonsentrasi.
Tidak perlu khawatir dengan keadaan anak Anda saat ini, jauhkan Ia dari benda-benda tajam dan keadaan yang berbahaya. Berikan waktu dan ruang untuk Ia bebas melakukan aktifitas sambil belajar. Hindari keadaan yang memerlukan duduk yang teralu lama atau acara formal yang terlalu lama karena Ia akan merasa jenuh dan membutuhkan banyak ruang untuk bergerak. Beri perhatian kepada anak anda, berikan penghargaan kepadanya apabila ia mencapai sesuatu (berikan kata-kata pujian seperti; pintar anak mama, anak mama hebat), bacakan cerita untuk membantunya duduk dan berkonsentrasi pada satu hal, atau ajarkan nyanyian dan bernyanyi bersama.


Link yang disarankan :
Jenis : Artikel
Jenis : Artikel
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Artikel
Jenis : Berita
Jenis : Berita
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Artikel
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter


Wa : 0815 1708 4333