SITE STATUS
Jumlah Member :
253.406 member
user online :
2948 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi
Pusat informasi - cara mentatur anak


cara mentatur anak
dok,
anak sy sudah umyr 2 thn 1 bln rencananya mau saya tatur dok bagaimana caranya yaa dok agar anak gak merasa saya paksa utk buang air kecil di toilet.
trimakasih 🙏
12 Apr 2018, 6:27
Dari : Macyyangayyahcllu Muach

Jawaban
Hi Bunda,
Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.


Kutipan dari Berita yang berjudul " Berikan Toilet Training Padanya " :Sudah 2 tahun tapi si kecil seringkali pipis atau Buang Air Besar (BAB) tidak pada tempatnya? Jangan langsung memarahinya!

Bila biasanya Bunda berteriak untuk meluapkan kekesalan pada si kecil yang kerap kali pipis sembarangan, sekarang Bunda harus menghentikan kebiasaan itu. Teriakan Bunda tidak akan membuatnya sadar dan mau pipis di toilet, justru sebaliknya bisa-bisa ia akan menahan pipisnya supaya tidak dimarahi Bunda. Soulsinya adalah memberinya toilet training atau pelatihan untuk pipis dan BAB di toilet.

Setiap anak kemampuan verbalnya berbeda-beda. Ada anak yang bisa bilang bila hendak pipis atau BAB, tetapi ada juga anak yang hanya diam namun melakukannya di mana saja. Untuk itu Bunda harus peka sebelum mengajarkantoilet training ini. Bila ia tidak terlalu pandai menggunakan bahasa verbal, Bunda bisa menangkap gerak-gerik tertentu misalnya meremas sesuatu yang menandakan ia mau pipis atau BAB. Nah kalau sudah begitu, langsung ajak si kecil ke toilet!

Ciptakan Suasana Nyaman
Memang terkadang tidak mudah mengajak si kecil mau pipis di toilet. Apalagi selama ini bila mau pipis atau BAB ia hanya lakukan di tempat karena memakaidiapers. Maka dari itu Bunda perlu menciptakan suasana yang membuatnya nyaman. Misalnya mengajaknya ke toilet sambil bernyanyi. Buatlah suatu cerita pendek yang menceritakan tahap demi tahap toilet training.
Jangan sekali-sekali memaksa anak ke toilet, hal ini jelas akan membuatnya tidak nyaman. Raut wajah Bunda pun harus tetap tersenyum dan tenang. Bila si kecil menangkap raut wajah kesal bisa jadi si kecil akan menahan pipis dan BAB-nya karena ia pikir itu adalah hal yang menakutkan.

Pot Khusus
Mengajarkan anak ke toilet tidak selalu harus menggunakan pot khusus. Biasanya pot ini membantu supaya anak lebih bersemangat dan tinggi pot tidak menakutkan bagi anak-anak. Tetapi bila Bunda tidak memilikinya gunakan saja toilet biasa. Untuk memberinya rasa aman, Bunda bisa gunakan penyanggah, kursi kecil misalnya supaya ia tidak merasa jauh dari lantai. Pastikan kakinya menapak di kursi penyanggah tersebut.

Tips :
- Hentikan bernyanyi di toilet saat pipis atau BAB-nya selesai. Sehingga ia mengerti toilet trainingnya telah selesai.
- Jangan lupa untuk selalu berikan pujian dan kecupan. Katakan “pinter, nanti kita pipis di sini lagi ya.” Supaya ia ingat pipis atau BAB harus selalu di toilet.
- Cuci tangan si kecil dan Bunda setelah pipis dan BAB.


Kutipan dari artikel yang berjudul " Bila si Kecil Masih Suka Mengompol " :Hampir tiap malam si kecil tidak bisa menahan untuk tidak pipis alias mengompol. Sebenarnya tidak menjadi masalah kalau saja si kecil masih bayi atau balita karena bisa diakali dengan menggunakan popok. Tapi bagaimana kalau ngompol dialami oleh anak berusia 5 tahun ke atas? Apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya.

Hampir tiap malam si kecil tidak bisa menahan untuk tidak pipis alias mengompol. Sebenarnya tidak menjadi masalah kalau saja si kecil masih bayi atau balita karena bisa diakali dengan menggunakan popok. Tapi bagaimana kalau ngompol dialami oleh anak berusia 5 tahun ke atas? Apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya.

Dalam istilah kedokteran, enuresis atau mengompol adalah mengeluarkan air seni secara tidak sadar saat tidur pada usia yang seharusnya sudah dapat mengendalikan keinginan buang air kecil.

Mengapa si kecil suka ngompol? Sebenarnya banyak faktor yang menyebabkan si kecil masih suka mengompol. Berikut beberapa faktor penyebabnya:

* Kandung kemih kecil sehingga tidak cukup untuk menampung urine.
* Faktor hormonal juga dapat menjadi pemicunya. Bila si kecil kekurangan ADH (Anti-Diuretic Hormon) bisa menyebabkan si kecil jadi lebih sering BAK.
* Kandung kemih tidak mampu untuk menekan dan menahan jumlah urine yang masuk.
* Faktor keturunan atau genetika, Lebih dari 75% anak-anak yang mempunyai orangtua dengan masalah mengompol, juga akan mempunyai masalah yang sama.
* Perkembangan sistem sarafnya terlambat sehingga menyebabkan otak tidak dapat menangkap sinyal bahwa kandung kencingnya sudah penuh.
* Si kecil terlambat atau sulit bangun saat kandung kemih penuh.

Bagaimana cara mengatasi si kecil yang suka ngompol?

•Biasakan pada si kecil untuk BAK (Buang Air Kecil) sebelum tidur agar kandung kemihnya kosong.

•Latihlah si kecil untuk menahan pipis lebih lama. Ajari juga si kecil untuk mengenali tanda ingin BAK seperti ada tegang dibagian bawah perut.

•Apabila si kecil masih juga suka ngompol padahal sudah pipis sebelum tidur cobalah untuk membangunkannya untuk pipis lagi menjelang jam-jam biasa dia mengompol. Memang butuh usaha ekstra keras karena biasanya si kecil sudah sangat lelap dan malas untuk bangun. Meskipun dalam keadaan mata terpejam angkatlah si kecil ke kamar mandi. Dengan anak akan terbiasa untuk terjaga saat ingin buang air kecil.

•Sebenarnya kebiasaan suka ngompol membuat si kecil malu, bahkan bisa membuat si kecil minder. Contohnya si kecil akan merasa takut dan tertekan kalau menginap atau kemping karena takut diolok-olok. Jangan membuat si kecil merasa malu dan rendah diri dengan menceritakan kebiasaan mengompolnya itu kepada oranglain.
Link yang disarankan :
Jenis : Artikel
Jenis : Berita
Jenis : Berita
Jenis : Berita
Jenis : Artikel
Jenis : Artikel


Wa : 0815 1708 4333