SITE STATUS
Jumlah Member :
253.406 member
user online :
6836 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi
Pusat informasi - cepat tepat berkualitas dan sehat


cepat tepat berkualitas dan sehat
Hai jg,
Saya mta solusi,
Saya prnh hamil tpi keguguran usia janin 8 Minggu dikuret
Sampai skrg blum hamil lg,Saya skrg lg promil sm Dokter,
Dokter mennyarankan saya tes darah,
dan sdh saya lakukan dan ternyata hasilnya saya positif Rubell 13,4
Dan CMV IgG 104,8
Dokter bilang saya harus menjalani terapi/dikasi obat selama 3 bulan dan Selama itu saya belum boleh hamil,
Nah saya mta solusi dri InfoBunda,ada gak cara lain utk memangkas kurun waktu 3 bulan itu,tentunya dgn hamil tidak ada resiko lg ?
17 Oct 2017, 15:40
Dari : Nurbaya Latief

Jawaban
Hi Bunda,
Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.


Kutipan dari artikel yang berjudul " Vaksinasi Saat Perencanaan Kehamilan " :Sedia payung sebelum hujan. Itulah peribahasa yang mengungkapkan pentingnya sebuah perencanaan. Seperti misalnya perencanaan kehamilan. Sebelum hamil, Bunda perlu mempersiapkan ‘senjata’ untuk melindungi sang calon janin. Ada beberapa vaksin atau imunisasi yang perlu Bunda dapatkan setidaknya 6 bulan sebelum kehamilan terjadi. Tetapi tentu saja tidak semua jenis vaksin harus diberikan. Nah, vaksin apa sajakah yang dianjurkan?
1.Measles, Mumps, Rubella (MMR)
Bila wanita hamil terinfeksi Rubella atau biasa dikenal dengan Campak Jerman, peluang janin keguguran cukup tinggi, yakni 50%. Tidak heran, para ahli menyatakan vaksin MMR ini penting untuk mencegah terjadinya keguguran. Bukan hanya itu, vaksin ini dapat menghindari janin dari resiko Congenital Rubella Syndrome yang mengakibatkan tuli, keterbelakangan mental, kelainan jantung bawaan, dll. Sebaiknya vaksin MMR didapat 3 bulan sebelum kehamilan.

2.Varisella
Vaksin Varisella (Cacar Air) diberikan minimal satu bulan sebelum kehamilan. Vaksin ini berbahan virus aktif, sehingga tidak dapat dipastikan keamanannya pada janin bila diberikan pada saat hamil. Vaksin ini memiliki efek samping walaupun tidak selalu terjadi. Efek samping yang sering ditemukan seperti demam, nyeri, kemerahan, ruam hingga ada benjolan kecil pada bekas suntikan yang bisa bertahan hingga 3 minggu.

3.Pneumokokus
Dengan memberikan vaksin Pneumokokus sebelum hamil, janin akan terhindar dari resiko terinfeksi yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus Pneumoniae. Bakteri ini dapat menimbulkan penyakit Pneumonia dan Meningitis. Belum ada penelitian yang menyimpulkan bahwa pemberian vaksin ini pada Bunda hamil trimester pertama akan mempengaruhi pertumbuhan janin.

4.Hepatitis A
Seperti vaksin-vaksin di atas, vaksin ini juga berbahan aktif yang sebaik dihindari diberikan pada Bunda hamil. Beberapa wanita mengalami nyeri, kemerahan pada bekas suntikan, sakit kepala dan pegal-pegal. Bunda perlu mendapatkan vaksin ini terutama bila memiliki kelainan hati, hidup di lingkungan orang yang terinfeksi
Hepatitis A.

Selain keempat vaksin di atas, masih ada beberapa vaksin yang mungkin perlu Bunda dapatkan. Vaksin-vaksin lain yang dimaksud seperti Hepatitis B, Difteri, Pertusis dan Tetanus (DPT), Influenza, Herpes, HIV, Pertusis., dll. Tetapi Bunda tidak perlu mendapatkan semua jenis vaksin ini. Tergantung dari seberapa tinggi resiko Bunda tertular penyakit tersebut. Apakah Bunda cukup sering bersentuhan dengan orang-orang yang terinfeksi virus tersebut. Bila tidak, Bunda boleh melewatinya.

Tips :
Memang belum ada penelitian yang menyatakan langsung vaksin-vaksin di atas berbahaya untuk Bunda hamil. Tetapi alangkah baiknya bila vaksin-vaksin ini didapatkan saat merencanakan kehamilan.


Berikut ini jawaban Dokter pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda " Chacha Mutz " dengan judul pertanyaan " cara mengobati virus rubella & bisakah hamil lagi " pada Tanya Dokter: Dear Dr tanti....saya ingin bertanya pada akhir bulan agustus 2013 kehamilan saya menginjak usia 4 bln, saya sakit panas tinggi 39,5 saya sempat di rawat disalah satu RS dibkz tnpa tau sakitnya. Bulan sept 2013 tepatnya tgl 3 saya hrus dikuret. Pada bln januari 2014 saya positif hamil lg dan pd saat usia kehamilan saya 11 minggu saya harus dikuret lg untuk ke 2 kalinya tepatnya tgl 3 maret 14 sebelumnya saya dikuret ke 2 saya disuruh dokter kandungannya untuk tes darah dan ternyata saya positif terkena virus rubella. hasil lab nya LgG anti rubella positif 85 & LgG anti CMV positif 42. Yg jd pertanyaan saya apakah saya bisa hamil lg? krna saya trauma 2x dikuret. Pertanyaan ke 2 apakah virus tsb bisa dihilangkan? bagaimana cara pencegahan dan penyembuhan virus tsb. mohon dijawab ya dok......terima kasih.

dr. Tanti menjawab
Dear Bunda,
Saya turut bersimpati atas kejadian yang Bunda alami. Pada umumnya infeksi virus Rubella dapat sembuh dengan sendirinya dan pasien akan mendapatkan kekebalan atau antibodi setelah mendapatkan infeksi yang pertama. Pada infeksi Rubella, dapat dilakukan pemeriksaan konsentrasi IgM dan IgG untuk mendeteksi infeksi tersebut. Pada IgM positif dapat diartikan bahwa sedang terjadi suatu infeksi (baru pertama ataupun infeksi bangkitan dari infeksi yang lalu). IgM akan meningkat selama satu atau dua minggu lalu berangsur-angsur menurun atau tidak terdeteksi setelah infeksi tersebut terjadi. Sedangkan IgG akan terdeteksi meningkat setelah beberapa minggu terjadi infeksi kemudian berangsur-angsur menurun dan konsentrasinya akan terdeteksi menetap sampai seumur hidup penderita tersebut. Maka itu biasanya IgM akan di gunakan untuk mendeteksi infeksi yg sedang terjadi sedangkan IgG digunakan untuk melihat infeksi yang sedang terjadi maupun telah lampau . Kombinasi dari pembacaan IgM dan IgG di gunakan untuk melihat apakah saat ini terjadi infeksi yang sedang aktif ataukah infeksi di masa lampau. Untuk mengetahui perkembangan dari penyakit tersebut biasanya dilakukan ulangan pemeriksaan dalam waktu 2-3 minggu setelah pemeriksaan pertama. Yang harus dilakukan oleh Bunda adalah menjaga kebersihan dan kesehatan, konsumsi makanan yang baik serta menjaga nutrisi anda. Apabila anda merencanakan untuk hamil kembali, konsultasikan pada dokter kandungan Anda serta memberitahu mengenai riwayat kesehatan anda. Demikian jawaban saya semoga dapat membantu.




Link yang disarankan :
Jenis : Artikel
Jenis : Artikel
Jenis : Berita
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Tanya Dokter
Jenis : Artikel
Jenis : Artikel
Jenis : Artikel
Jenis : Berita
Jenis : Artikel
Jenis : Artikel


Wa : 0815 1708 4333