SITE STATUS
Jumlah Member :
253.406 member
user online :
6733 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi
Pusat informasi - Bayi 5 bulan belum bisa menginjakan kakinya


Bayi 5 bulan belum bisa menginjakan kakinya
Kenapa bayi saya udh 5 bulan belum bisa menginjakan kakinya saat saya bantu pegangin di ketiaknya.apa masih wajar dok
23 May 2017, 10:04
Dari : Rita nurjanah

Jawaban
Hi Bunda,
Kami, dari Tim Helpdesk akan mencoba membantu menjawab pertanyaan Bunda dengan memberikan link kasus maupun artikel yang serupa dengan keluhan Bunda. Untuk kasus-kasus yang berhubungan dengan kegawatdaruratan (Emergensi) ataupun menyangkut keluhan fisik lain yang harus segera diobati, kami menyarankan untuk segera menghubungi dokter Anda.


Kutipan dari artikel yang berjudul " Catat Pertumbuhan dan Perkembangannya " :
Masih ingat dengan Kartu Menuju Sehat (KMS) yang wajib dibawa setiap kali seorang Bunda memeriksakan anaknya ke Posyandu?
Departemen Kesehatan mengajak para Bunda untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan balita dengan membawa bayi ke Posyandu setiap bulannya. Hal ini dilakukan sebagai upaya supaya anak tetap sehat dan cerdas. Bagi Bunda yang melahirkan dan memeriksakan bayi di Rumah Sakit mungkin memiliki KMS dengan sebutan yang berbeda. Beberapa Rumah Sakit menyebutnya Paspor Kesehatan, Buku Kesehatan dan lain sebagainya.
Perlu Bunda ketahui, pertumbuhan dan perkembangan adalah dua hal yang berbeda.
Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dari waktu ke waktu. Sedangkan perkembangan adalah berkembangnya fungsi mental, sosial dan psikomotornya (motorik kasar & motorik halus).

Bisa Sendiri
Dari beberapa Bunda yang memeriksakan buah hatinya ke Rumah Sakit, mereka mengaku kini bisa mengukur pertumbuhan dan perkembangan bayi sendiri. Jadi, Bunda tidak harus membawa bayi ke Rumah Sakit setiap bulannya. Mengurangi kunjungan ke Rumah Sakit, justru memperkecil kemungkinan bayi tertular virus.
Di dalam Buku Kesehatan ini ada lembaran Growth Chart dan Milestone Chart yang dikeluarkan World Health Organization (WHO). Bunda hanya perlu mengukur berat badan, panjang badan dan lingkar kepala bayi setiap bulannya. Setelah itu masukkan ke dalam Growth Chart dan lihat grafiknya, apakah pertumbuhannya sesuai dengan usianya atau tidak.
Bila Growth Chart digunakan untuk mengukur pertumbuhan bayi, Milestone Chart digunakan untuk memantau perkembangan bayi. Catat apa saja yang mampu dilakukan bayi, misalnya apakah ia sudah bisa membalikkan tubuhnya, merangkak, berbicara, dan lain sebagainya.

Diskusi Dokter
Biasanya setelah bayi mendapatkan imunisasi rutin dokter akan memeriksa Paspor Kesehatan si kecil dan melihat bagaimana pertumbuhan dan perkembangannya sesuai catatan Bunda. Bila kebetulan Bunda menemukan dokter yang tidak terlalu aktif, tanyakan apakah bayi Bunda memiliki pertumbuhan dan perkembangan yang normal. Bila ditemukan adanya keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan biasanya dokter akan menanyakan ke Bunda bagaimana kecukupan gizi hariannya atau bagaimana keadaan lingkungan rumah. Bila diperlukan akan dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lain seperti cek urine, cek darah, dll. Setelah itu baru akan diputuskan dan dilakukan tindakan sebagai solusinya.

Tips :
- Bila Bunda mendapati grafik pertumbuhan si kecil menurun, cari informasi kebutuhan gizi sesuai usianya dan terapkan pada menu makanannya. Begitu juga bila Bunda menemukan perkembangan yang terlambat, stimulasi si kecil untuk mengejar keterlambatannya.
- Bila dokter menemukan kejanggalan jangan langsung meminta bayi untuk dilakukan tes di laboratorium. Sabar dan lakukan Tanya jawab dengan dokter terlebih dahulu supaya dokter bisa mendiagnosis apa yang terjadi.


Kutipan dari artikel yang berjudul "Anakku Belum Bisa Tengkurap" :Tengkurap merupakan fase perkembangan bayi sebelum duduk dan merangkak. Setiap anak memiliki waktu dalam perkembangan yang berbeda dan tidak bisa disamakan dengan yang lain.

Pada umumnya bayi bisa tengkurap saat umur 3 - 6 bulan. Ada bayi yang sudah mulai tengkurap saat usia 4 bulan bahkan 2 bulan, tapi ada juga yang belum. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan waktu pada fase tengkurap, salah satunya dipengaruhi oleh berat badan bayi. Bayi yang gemuk akan mengalami kesulitan untuk membalikkan badan. Sebaliknya jika bayi dengan berat badan kecil justru lebih cepat tengkurap, karena berat badannya lebih ringan. Apabila bayi Bunda usia 4 bulan belum bisa tengkurap, tidak perlu khawatir karena usia tersebut masih dalam waktu proses belajar tengkurap. Agar si kecil bisa tengkurep, Bunda dapat melatihnya dengan cara berikut :

- Ketika menyusui sambil tidur, biarkan bayi Anda meraih payudara ibu sendiri.
- Bantulah bayi Anda memiringkan badannya, sambil sedikit menyilangkan kakinya, hingga ia mau tengkurap sendiri.
- Setelah ganti popok, biarkan ia tengkurap selama beberapa menit sambil di ajak bicara
- Gunakan mainan yang bersuara di samping bayi untuk memancingnya bergerak ke kanan atau kiri. Berikan mainan itu setelah ia tengkurap agar ia bisa asyik bermain tanpa menyadari posisinya.

Usahakan agar setidaknya si kecil tengkurap sekitar 30 menit dalam sehari. Anda bisa membaginya menjadi beberapa kali selama rentang waktu yang lebih singkat. Jangan paksa ia melakukannya ketika rewel atau tidak enak badan.

Namun, apabila bayi usia 6 bulan lebih belum bisa tengkurap sendiri, bunda patut waspada. Apalagi jika memiliki ciri-ciri seperti berikut segera konsultasikan ke dokter anak :

- Tangan dan kaki bayi tidak aktif bergerak.
- Tangan belum mampu memegang sesuatu.
- Kepala dan leher bayi tidak bisa tegak, baik pada saat ditengkurapkan atau digendong dalam posisi berdiri.
- Bayi belum mau memiring-miringkan tubuhnya sama sekali.
- Berat badan bayi tidak terlalu gemuk.

Jadi, sudah seharusnya Bunda mengkonsultasikan segera kepada dokter Bunda khususnya dokter anak mengenai perkembangan buah hati Bunda apabila menemui ciri-ciri diatas.


Berikut ini jawaban Bidan pada kasus serupa yang pernah di tanyakan oleh Bunda "Pil" dengan judul pertanyaan "Bayi menegangkan kakinya sambil menyilangkan kedua kakinya " pada Tanya Bidan:bu bidan, saya punya keponakan umur 6 bulan..dia punya kebiasaan menegangkan kakinya sambil menyilangkan kedua kakinya
dan menggenggam tanganyan di atas bajunya sambil meremas bajunya dan kalau kakinya di pisahkan atau tangannya di lepas dia selalu menangis..kebiasaan itu hampir setiap hari dilakukan entah dri mana awal mulanya..apakah hal itu normal???cara mengatasinya bagaimana???mohon dijawab...terimakasih

Bidan menjawab
Dear bunda Pil,
Pada bayi dan anak dikenal tonus atau kekenyalan otot bayi yang terlalu kaku seperti kayu disebut dengan hipertonia, sedangkan bila terlalu lemas seperti boneka disebut hipotonia. Pada bayi hipertonia apabila diposisikan telentang maka dia akan terlihat seperti kayu dengan posisi tungkai saling menyilang, sedangkan pada bayi normal biasanya dia akan menggerakkan kedua tangan serta kakinya secara aktif. Untuk memastikan keadaan bayi, sebaiknya dilakukan pemeriksaan secara langsung dengan dokter spesialist anak.


Link yang disarankan :
Jenis : Tanya Dokter
Jenis :
Jenis : Artikel
Jenis : Artikel
Jenis : Artikel
Jenis :
Jenis : Artikel
Jenis : Berita
Jenis : Tanya Dokter
Jenis :
Jenis : Forum
Jenis : Tanya Dokter


Wa : 0815 1708 4333