SITE STATUS
Jumlah Member :
253.413 member
user online :
465 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Benarkah Bayiku Terlambat Bicara?

   

Benarkah Bayiku Terlambat Bicara?



Kebanggaan terbesar seorang bunda adalah ketika ia yakin akan kepintaran dan kecerdasan anak-anaknya. Sering kita dengar ibu yang bangga bercerita kepada teman-temannya tentang, �Aku seneng banget, deh. Hari ini Rafi udah bisa bilang Mama sama aku,� atau �Farrel udah mulai ngoceh lho tadi malem. Cerewet sekali dia.�

Sebaliknya, seorang bunda juga akan sedih dan cemas ketika ia mendengarkan pengalaman buah hati teman-temannya, dan terkejut karena anaknya sendiri belum bisa melakukan apa yang sepertinya sudah biasa dilakukan seorang bayi berusia tertentu. Tentu saja, ia akan khawatir dan berpikir, apa ada yang salah pada bayiku? Misalnya, bila ia melihat bahwa anaknya belum mampu berbicara, maka ia akan bertanya-tanya, apa bayiku terlambat bicara, ya? Umur berapa sih sebenarnya bayi sudah bisa berkomunikasi?

Soal bayi berkomunikasi sebenarnya sudah dibahas pada artikel minggu lalu. Namun, pertanyaan tentang umur berapa bayi dibilang terlambat bicara, jawabnya bukan sesuatu yang bisa dibahas begitu. Menurut dr. I G. Ayu Partiwi Surjadi, SpA, MARS, bicara  merupakan suatu tahap perkembangan yang sebenarnya telah dimulai sejak masa bayi. “Tapi nggak bisa dibilang bila bayi usia 12 bulan dibilang telat karena belum bisa bicara, atau semacamnya, karena setiap bayi ada perkembangannya sendiri-sendiri. Sekarang ini, para ahli tidak menetapkan kemampuan bicara lewat umur yang pasti, namun bisa dilihat dari perkembangannya.”
Dr. Tiwi setuju bahwa tahap bicara mesti diperhatikan sedini mungkin, karena dapat dijadikan parameter ada atau tidaknya gangguan perkembangan pada seorang anak. Kendati demikian, tahap-tahap perkembangan lain seperti motor kasar-halus, sosialisasi/interaksi juga mempunyai peranan penting dalam menentukan optimal atau tidaknya perkembangan anak.
Bedakan bahasa bayi
Minggu lalu, kita telah membicarakan mengenai adanya beberapa bahasa bayi, yaitu bahasa reseptif, visual, dan ekspresif. Yang dimaksud orangtua ketika mempertanyakan apakah ‘anakku terlambat berbicara’, sebenarnya lebih mengacu pada bahasa ekspresif. Padahal, sebelumnya bayi mungkin telah melalui tahap bahasa represif dan bahasa visual.
Bahasa visual atau disebut juga “bahasa tubuh” merupakan bahasa bayi atau anak. Bahasa ini tampak sebagai perubahan ekspresi muka atau sikap, yang mencerminkan apakah seorang bayi atau anak dalam keadaan gembira, marah, tidak mau diganggu, atau keadaan yang berhubungan dengan emosi lainnya. Bahasa visual ini kurang berkembang pada anak-anak yang termasuk golongan spektrum autisme. Bahasa visual ini merupakan salah satu tahapan bicara pada seorang bayi/anak yang dapat dipakai untuk mendeteksi apakah seorang anak terlambat bicara sebelum bahasa ekspresifnya timbul.
Namun begitu, bila insting bunda mengatakan bahwa bayinya terlambat bicara, tak ada salahnya dilakukan konsultasi dengan dokter ahli. Setiap dokter, umumnya tak akan mengabaikan ‘kecurigaan’ orangtua, walau belum tentu bisa dipastikan  kebenarannya dalam satu kali pertemuan. Itu sebabnya, dokter mungkin akan meminta orangtua untuk datang kembali 1 atau 3 bulan lagi.


Usia

Kemampuan

0-1 bulan

Respons bayi saat mendengar suara dengan melebarkan mata atau perubahan irama pernapasan atau kecepatan mengisap susu

2-3 bulan

Respons bayi dengan memerhatikan dan mendengar orang yang sedang bicara

4 bulan

Menoleh atau mencari suara orang yang namanya dipanggil

6-9 bulan

Babbling, mengerti bila namanya disebut

9 bulan

Mengerti arti kata “jangan”

10-12 bulan

Imitasi suara, mengucapkan mama/papa dari tidak berarti sampai berarti, kadang-kadang meniru 2-3 kata. Bayi juga mengerti perintah sederhana seperti “Ayo berikan pada saya”

13-15 bulan

Perbendaharaan 4-7 kata, 20% bicara mulai dimengerti orang lain

16-18 bulan

Perbendaharaan 10 kata, beberapa ekolalia (meniru kata yang diucapkan orang lain), 25% dapat dimengerti orang lain

22-24 bulan

Perbendaharaan 50 kata, kalimat 2 kata, 75% dapat dimengerti orang lain

2-2,5 tahun

Perbendaharan >400 kata, termasuk nama, kalimat 2-3 kata, mengerti 2 perintah sederhana sekaligus

3-4 tahun

Kalimat dengan 3-6 kata; bertanya, bercerita, berhubungan dengan pengalaman, hamper semua dimengerti orang lain

4-5 tahun

Kalimat dengan 6-8 kata, menyebut 4 warna, menghitung sampai 10


Bunda baru mulai waspada bila:
•    Pada usia 6 bulan, bayi tidak melirik atau menoleh pada sumber suara yang datang dari belakang atau sampingnya
•    Pada usia 10 bulan, bayi tidak merespons bila dipanggil namanya
•    Pada usia 15 bulan, anak tidak mengerti atau merespons terhadap kata “tidak” atau “jangan”
•    Pada usia 21 bulan, anak tidak merespons terhadap perintah ‘duduk’, ‘ke sini’, atau ‘berdiri’
•    Pada usia 24 bulan, anak tidak dapat menunjuk dan menyebutkan bagian tubuh seperti mulut, hidung, mata atau kuping
Bila hal-hal di atas terjadi, sangat disarankan agar bunda segera berkonsultasi dengan ahli perkembangan anak supaya keterlambatan bicara dapat dideteksi dan ditangani lebih dini. (hannie)

Tolong beritahu kami apa pendapat Anda tentang artikel ini


Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman