SITE STATUS
Jumlah Member :
253.413 member
user online :
3705 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Keputihan pasca melahirkan

   

Keputihan pasca melahirkan
Oleh :


Selamat siang dokter..saya fanny. Saya baru saja melahirkan anak pertama 2 bulan yang lalu. Setelah darah nifas saya habis,keluar cairan kuning seperti keputihan. Awal nya saya pikir itu sisa dari nifas. Tapi makin lama cairan kuning itu menjadi putih dan kental seperti susu.sekarang setelah anak saya berumur 2 bulan, cairan nya semakin banyak. Dulu sewaktu saya hamil pernah mengalami keputihan seperti itu dari usia kandungan 3 bulan hingga melahirkan, saat kandungan 7 bulan dokter meresepkan saya 'vagistin ovula' yang saya gunakan selama seminggu. Namun tidak mampu mengurangi keputihan. Saya pikir keputihan tsb akan hilang setelah saya melahirkan. Tapi setelah saya melihat cairan yg keluar setelah melahirkan sama dengan sewaktu saya hamil...membuat saya sedikit depresi. Mengingat saya sedang menyusui dan tidak dapat mengkonsumsi obat atau jamu sembarangan. Apa yang harus saya lakukan dokter? Mungkinkah saya mengidap penyakit yang berkaitan dengan rahim??
   
 
dr. Tanti menjawab


Dear Bunda, 
Apabila mengalami keputihan yang berjumlah banyak, lebih banyak daripada normalnya yang Bunda alami, terutama bila keputihan tersebut berwarna kekuningan , kehijauan atau putih seperti susu atau keju, mengeluarkan bau tidak sedap, maka periksakan pada dokter. Keputihan yang fisiologis atau nomal tidak berwarna ataupun berbau tidak sedap. Penyebab keputihan yang berwarna atau berbau dapat karena adanya infeksi oleh bakteri atau jamur. Faktor stress secara psikologis juga dapat memicu keluarnya cairan vagina lebih banyak dari biasanya, namun bila tidak disertai infeksi oleh bakteri ataupun jamur, hal ini tidak menyebabkan keluhan kesehatan. Jagalah kebersihan daerah kewanitaan, membasuh daerah vagina dari arah depan ke belakang bukan sebaliknya, cukup dengan air bersih atau dengan sabun khusus kewanitaan, pakailah pakaian dalam yang kering, dan pakaian yang memiliki aliran udara yang baik (tidak ketat). Berhati-hatilah dalam menggunakan cairan pembersih vagina, karena dengan pemakaian yang berlebihan akan merubah pH pada daerah vagina dan menyebabkan rusaknya flora normal dan berkembangnya bakteri atau jamur yang dapat menimbulkan infeksi.
   
 
 

Pertanyaan lain (umum):

Bagaimana menurut Anda mengenai jawaban ini? Silahkan sampaikan komentar Anda.


Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman