SITE STATUS
Jumlah Member :
253.403 member
user online :
4191 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Sekedar Ngobrol

10 KEBOHONGAN YANG DILAKUKAN IBU KITA

New Topic :  
19-02-2009 05:18:38 ke: 1
Jumlah Posts : 3
Jumlah di-Like : belum ada like
Assalaamu'alaikum wr. wb... 

Teman2 sekalian, buat renungan doang nih, Insya Allah bermanfaat, amien... 

" Seumur hidup kita menggendong orangtua di pundak kita, tidak akan bisa 
membalas jasa-jasa orang tua kita " 

Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya 

Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan
membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah
ini justru sebaliknya. 

Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini
justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat
sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling
indah di dunia. 

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang
anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja,
seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi
nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : 

"Makanlah nak, aku tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA 

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu
senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap
dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi
untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar
dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk
disamping gw dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang
yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu
seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan
memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia
berkata : 

"Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA 

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku,
ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk
ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk
menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari
tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan
gigihnya melanjutkan pekerjaanny menempel kotak korek api. Aku berkata
:"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja. 

" Ibu tersenyum dan berkata :"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA 

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi
ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu
yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama
beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi, menandakan ujian sudah
selesai. Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah
disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak
dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat
ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu
sambil menyuruhnya minum. 

Ibu berkata :"Minumlah nak, aku tidak haus!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG 
KEEMPAT
Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, Ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta" ----------KEBOHONGA N IBU YANG KELIMA Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya punya duit" ----------KEBOHONGA N IBU YANG KEENAM Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku : "Aku tidak terbiasa" ----------KEBOHONGA N IBU YANG KETUJUH Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "Jangan menangis anakku, Aku tidak kesakitan" ----------KEBOHONGA N IBU YANG KEDELAPAN. Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya. Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih Ibu ! " Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah. Jika dibandingkan dengan pacar ('afwan yah nyindir yg pacaran), kita pasti lebih peduli dengan pacar. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita...?? Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi... Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari. Semoga bermanfaat Wassalaamu'alaikum wr. wb. SUMBER http://www.mail-archive.com/fossei@yahoogroups.com/msg02969.html
   
19-02-2009 05:19:33 ke: 2
Jumlah Posts : 3
Jumlah di-Like : belum ada like
   
19-02-2009 10:35:33 ke: 3
Jumlah Posts : 1000
Jumlah di-Like : 11
kebohongan untuk kebaikan ....agar anaknya tidak terlalu khawatir dengan keadaan ibunya.... Ibu yg baik tidak akan pernah punya niatan menyusahkan anaknya & sadar akan tuanya..... anak yg baik, harus sll berbakti pada ibu & ayahnya...tanpa harus bertanya....tapi menyapa dengan cinta & bahasa hati..... tks sharenya bunda... salam manis, bunda Nenni & Zahwa
   
19-02-2009 11:48:07 ke: 4
Jumlah Posts : 86
Jumlah di-Like : 1
Memang sungguh luar biasa pengorbanan seorang ibu untuk kebaikan anak2nya. Dan sekarang yg menjadi pertanyaan dan "PR" buat kita adalah apakah kita mampu melakukan seperti yang telah dilakukan ibu terhadap kita kepada anak2 kita ????, mampukan kita ?????? Dan bagaimanakah kita membalas jasa2 ibu kita ????? Sebuah tanda tanya yang sangat besar. Mari berusaha dan berdoa mudah2an kita semua iberi kekuatan, ketabahan, kesabaran dan keikhlasan untuk menjadi ibu yang terbaik untuk anak2 kita.   Salam hangat, bunda_aila
   
19-02-2009 11:48:47 ke: 5
Jumlah Posts : 86
Jumlah di-Like : 1
Memang sungguh luar biasa pengorbanan seorang ibu untuk kebaikan anak2nya. Dan sekarang yg menjadi pertanyaan dan "PR" buat kita adalah apakah kita mampu melakukan seperti yang telah dilakukan ibu terhadap kita kepada anak2 kita ????, mampukan kita ?????? Dan bagaimanakah kita membalas jasa2 ibu kita ????? Sebuah tanda tanya yang sangat besar. Mari berusaha dan berdoa mudah2an kita semua iberi kekuatan, ketabahan, kesabaran dan keikhlasan untuk menjadi ibu yang terbaik untuk anak2 kita.   Salam hangat, bunda_aila
   
22-02-2009 15:41:19 ke: 6
Jumlah Posts : 50
Jumlah di-Like : 2
wah... jadi kangen sm ibu tercinta nih..... miss u so much moom.
   
11-03-2009 12:35:18 ke: 7
Jumlah Posts : 7
Jumlah di-Like : belum ada like
makasih untuk postnya. Betul2 mengingatkan saya ke ibu. Begitu baca ini, saya langsung telp beliau. Hope to be like her
   
 page  1   
atau login dengan Facebook Anda