Setelah semua teori yang diberikan para bunda/mama, apakah masih ada yang melakukan kesalahan?
Saya yakin banyak. Ada yang sadar akan kesalahannya, ada yang tidak pernah tahu sebelum kenyataan pahit terjadi. Yang jelas, terkadang sebagai manusia, mama, istri, dan wanita karier, begitu banyak kita diberi pilihan-pilihan yang bercabang-cabang dan dengan konsekuensi yang sangat sulit kita tolak. Saat itulah kita sering melakukan kesalahan-kesalahan yang tidak kita sengaja. Sebenarnya ada ratusan contoh kesalahan kecil keluarga yang dilakukan tanpa sepengetahuan kita. Dan sayang sekali saking kecilnya kita tidak menghitungnya sebagai kesalahan.
makasih untuk info nya insyallah bermsnfaat. mendidik anak memang susah kita he's tau karakter setiap anak maka pendekatan dan cara nya pun beda, anak'' memang unik.
trimakasih buat semua info dari ibu-ibu yg terhebat,saya juga seorang ibu baru yg mempunyai 1 org anak laki-laki berusia 3 thn yg sedang mngalami masa tantrum byk kesabaran dan hikmah yg harus kita ambil dalam mendidik dan membesarkan anak..lbh susah daripada menyelesaikan soal matematika hehehe..krn anak adalah titipan allah swt yg plg berharga
Jadi terenyuh membaca cerita dari bunda anahatta, Insya Allah bisa menjadi bahan introspeksi bagi kita semua dalam mendidik anak. Aku jg setuju kalau kebiasaan anak adalah cerminan dari kita. Terima kasih infonya ya bunda :)
MasyaALLAH merinding saya baca ceritanya. memang benar sekali... selama ini stlh bayi lahir kebanyakan ortu sibuk hanya dgn nutrisi/makanan pd bayi.... mereka melupakan makanan untuk otak anak... yaitu stimulasi tentang pengetahuan, skill n value..... dan itu harusnya dilakukan pada usia 0-4 thn, krn dimasa itu adalah masa terbaik dan otak anak dpt menyerap informasi 50% lbh. setelah usia 4 thn daya serapnya hanya sekitar 10-20%.
Setuju Bunda-bunda , biasanya secara tidak sengaja seorang mama/bunda melakukan beberapa perihal kesalahan di atas, apabila dilakukan sengaja seperti poin nomor 1, 6 dan 8 kemungkinan sudah radikal sekali daya pikir Ibu tersebut, walaupun ada faktor-faktor yang mendorong ibu tersebut melakukannya tentu saja sangat disayangkan , seperti kasus baru-baru ini di Palu, Bengkulu dan beberapa tempat , dimana anak-anak diperlakukan tidak berprikemanusiaan , tidak disayang , bahkan selalu kelaparan , dianggap lebih rendah dari hewan peliharaan Ibu-ibu tersebut. Terkadang sungguh tidak masuk akal dimana pada saat ingin hamil ada (bahkan banyak) calon ibu yang bersusah payah mengidamkan seorang anak, belum lagi saat mengandung dengan beratnya , merasakan muntah dan mual, kaki kram , kepala pusing bahkan tekanan darah naik , sampai melahirkan kita berjalan antara hidup dan mati ....tetapi setelah lahir di dunia , mengapa ada saja ibu -ibu yang tega menyia-nyiakan anak-anaknya ? Sedih sekali, terkadang ini tidak masuk akal dan nurani......Salam.
halo bunda, kalo bole saya mau bertanya. misalkan kita reflek membentak anak, mungkin saat kita dalam keadaan lelah atau dalam kondisi tdk stabil utk menanggapi tingkah anak dg rasa ingin tau yg over. apakah ini sangat fatal bagi perkembanganya ? dampak apa yg ditimbulkan ? dan bagaimana cara menghindari sikap bunda yg negatif tersebut ? :) trima kasih.