SITE STATUS
Jumlah Member :
253.406 member
user online :
6434 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Bayi

mata ke tengah

New Topic :  
20-11-2008 18:42:32 ke: 1
Jumlah Posts : 20
Jumlah di-Like : belum ada like
anak saya sekarang 7 bulan. sudah sejak umur 2bln jika melihat benda di depannya, bola matanya berada di pojok bawah. ini berlanjut hingga sekarang. saya takut jika akan menjadi juling. bagaimana cara mengatasinya? sedangkan jika dia tengkurap, melihat seprei atau guling didekatnya, bola matanya seperti itu
   
21-11-2008 09:14:36 ke: 2
Jumlah Posts : 73
Jumlah di-Like : belum ada like
Bunda Melvy, sekedar info aja, aku pernah baca di majalah seputar mata. Katanya mata bayi itu dari usi 0-4 bulan syaraf penglihatannya belum sempurna belum fokus untuk melihat usantu benda. Makanya kadang ada yang juling...Tapi keadaan itu akan hilang setelah menginjak usia 4 bulan. Alhamdulillah anakku juga waktu usia 0-3 bulan suka juling gitu tapi sekarang normal. Makanya kalo kata orang dulu nih, heheh...kalo bayi suka ngliat keatas suka ditutupin tangan, sebisa kita aja alihkan perhatiannya untuk ga menoleh ke atas yang sampe matanya gimanaa gitu...takutnya nanti juling katanya..
   
21-11-2008 09:24:52 ke: 3
Jumlah Posts : 198
Jumlah di-Like : 10
Sekedar berbagi info ya Bunda ..................... STIMULASI MATA PENTING TAPI JANGAN BERLEBIHAN Penting, lo, menstimulir penglihatan bayi. Jadi, kalau ada gangguan, bisa segera diketahui serta ditangani. "was, nanti anakmu juling!" Itu kata orang tua zaman dulu jika melihat bayi dari posisi tertentu saja. Dari atas, misalnya. "Ah, itu tak benar sama sekali," sergah dr. Hadi Prakoso W, spesialis mata dari Jakarta Eye Centre. Mata juling, katanya, tak disebabkan stimulasi-stimulasi yang terjadi di masa bayi, "Tapi karena ada kerusakan pada bola mata. Baik sebelah maupun keduanya. Kerusakan inilah yang menghalangi cahaya masuk ke mata, sekaligus menghalangi diteruskannya cahaya masuk ke otak." Kelainan bisa terjadi karena kelainan pada kornea, lensa (katarak sejak lahir), retina, dan lainnya. "Kalau salah satu atau kedua mata rusak, muncul ketidakseimbangan dan gangguan yang disebut juling." Penyebab lain, kerusakan pada otot atau saraf yang menggerakkan otot mata. Alhasil, gerak bola mata jadi tak selaras. Bisa juga karena kerusakan pada sistem saraf pusat. "Gerakan mata, kan, dikoordinasi otak. Umumnya gerakan bola mata mulai selaras sejak bayi usia 1 bulan. Bila sampai usia 6-8 bulan tidak selaras, yang satu ke kiri lainnya ke kanan, berarti ada yang tidak beres." MAINAN DI ATAS BOKS Begitulah, juling karena bayi dilihat dari arah atas, tak benar adanya. Sebab, otot-otot bola mata sebenarnya sudah disiapkan untuk berputar ke arah mana saja, 360 derajat, atau sampai pada batas-batas tertentu yang tak mungkin bergerak melampaui batas itu. "Kalau mau merangsang penglihatan bayi agar ia bisa melihat dengan baik, gampang saja. Beri ia kesempatan melihat sekelilingnya dengan baik. Aktivitas penglihatan bayi tidak dihalangi, misalnya tidak diplester." Sebenarnya, lanjut Hadi, segala sesuatu yang dilihat bayi akan memberi rangsangan. Saraf penglihatan akan mendapat rangsang cahaya yang diperlukan untuk dapat melihat. Lalu rangsangan ini ditangkap oleh mata dan difokuskan pada retina atau saraf penglihatan yang kemudian menimbulkan reaksi kimia sehingga menjadi impuls-impuls listrik. "Impuls ini dilanjutkan diproses dan dibaca oleh otak," jelas Hadi. Begitu juga dengan mainan berputar yang ditaruh di atas boks bayi, boleh-boleh saja diberikan. Hanya saja, "Berikan saat matanya sudah bisa mengikuti arah benda. Jadi, jangan pada bayi baru lahir, yang umumnya masih memejamkan mata." STIMULASI MENYELURUH Yang jelas, menstimulir penglihatan bayi amat perlu. Apalagi hal ini berkaitan dengan kecerdasan. Jika ia bisa memperhatikan atau tertarik pada sesuatu, saraf-saraf di otaknya akan terangsang sehingga akan terbentuk koneksi antar sel-sel otak. Akhirnya, ia pun menerima image benda. "Jadi, meski bayi belum bisa membedakan bentuk bulat dengan panjang, misalnya, tapi dia bisa melihat ada sesuatu yang berbeda," terang psikolog Dra. Mayke S. Tedjasaputra. Ia juga mengingatkan, stimulasi jangan hanya terfokus pada penglihatannya saja. "Ajak dia berkomunikasi. Ini nantinya akan berpengaruh pula pada kemampuan bicaranya," lanjut psikolog Perkembangan Anak dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini. Dengan kata lain, stimulasi hendaknya berupa sebuah rangkaian, tak melulu indera penglihatan. Di masa inilah anak akan lebih banyak belajar mengenal dunianya, menerima informasi tentang benda yang ada di sekitarnya. Alhasil, anak jadi lebih aktif dan responsif. Selain itu, stimulasi penglihatan ini juga bisa berfungsi sebagai deteksi dini. Misalnya jika distimulasi tapi tak ada kontak mata atau si kecil tak merespons, berarti ada sesuatu yang tak beres pada dirinya. Entah itu autis atau memang ada gangguan penglihatan, juga gangguan lainnya. PERKEMBANGAN KEMATANGAN PENGLIHATAN Untuk menstimulir penglihatan bayi, harus disesuaikan dengan perkembangan kemampuan melihat si bayi. "Ini berhubungan dengan kematangan saraf penglihatan. Contohnya, bayi di bawah 1 bulan, sekitar 2 mingguan, penglihatannya masih kabur. Bayi perlu 2-3 kali menggerakkan posisi kepalanya untuk dapat melihat benda-benda dengan lebih jelas," terang Mayke. Menurut Hadi, memang mulanya bayi tidak bisa menangkap gambar dengan baik karena kemampuan mengirimkan cahaya dan menimbulkan sinyal-sinyal listrik belum bagus, meskipun sinyal-sinyal listrik oleh mata difokuskan dengan baik. Sebab itu, bayi baru lahir melihat sesuatu itu masih secara kasar, tidak detail. "Pada bulan pertama, bayi sudah mulai berkembang untuk mengikuti gerakan benda. Usia 1 bulan bayi bisa melihat bentuk huruf lebih jelas dengan ukuran yang cukup besar. Artinya, bukan mengenali huruf, tapi mengamati ada sesuatu yang menarik baginya," ujar Mayke. Menurut Hadi, baru di atas usia 2 bulan penglihatannya maju pesat. Sementara untuk melihat benda-benda dengan fokus yang baik, lanjut Hadi, diperlukan kerja sama otot-otot mata, dan ini baru dimungkinkan setelah usia bayi 4-5 bulan. Setelah 5 bulan, menurut Mayke, bayi baru bisa memfokuskan pandangannya pada suatu benda. Saat ini anak mulai mengenali gambar binatang, misalnya. Selain itu, karena saraf-saraf mata sudah berfungsi dengan baik, begitu juga otot-otot matanya, mereka juga mulai mengenal kedalaman. Jadi kalau di tempat tinggi mereka takut jatuh. Sedangkan, kata Hadi, anak bisa melihat dengan tajam seperti orang normal, baru sekitar usia 2-3 tahunan. Berdasar penelitian, lanjut Mayke, bayi justru lebih mudah menangkap bentuk-bentuk yang lengkung atau pola-pola geometris yang merupakan bentuk dasar daripada bentuk datar berupa garis-garis. Karena itulah, bayi bisa cepat melihat dan mengenali kontur wajah ibunya/manusia. Dengan demikian, saran Mayke, sebaiknya mulailah menstimulasi penglihatan bayi dari situ. Mainan pun, pilih yang bentuknya lengkung. Soal warna, hitam dan putih adalah warna yang mula-mula dilihat bayi cukup lama. Pada usia 2 bulan barulah ia bisa membedakan warna merah dan hijau. Usia 3 bulan bayi bisa membedakan warna merah, hijau, biru, dan kuning. Menurut penelitian, bayi lebih memilih warna merah dan biru. Mungkin karena warnanya yang menarik. Untuk mainan, bayi perlu mainan yang bergerak, berbunyi, berwarna cerah, dan menarik. Sebab, menurut penelitian, indera penglihatan adalah yang paling akhir berkembang dibanding pendengaran, penciuman, dan lainnya. Mainan untuk usia 2 bulan, mulai dengan warna cerah dan digabung dengan bunyi dan bergerak supaya semakin banyak indera yang terlibat. JANGAN BERLEBIHAN Kendati penting, saran Mayke, pemberian stimulasi penglihatan sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan. Artinya, tidak melulu harus memperhatikan mainan tertentu. Ada saatnya bayi bermain bersama ibu dengan digendong, ditimang, dan sebagainya. "Jadi, tidak terfokus pada satu kegiatan yang membuat anak jadi bosan dan pengetahuannya terbatas." Jangan sampai juga saking ingin anaknya pintar, orang tua menempelkan banyak gambar dan diajarkan mengenali bentuk huruf, binatang, dan buah-buahan. "Sebaiknya, perkenalkan gambar satu per satu. Yang tak kalah penting, tetap beri perhatian anak. Jangan hanya satu aspek kognisi saja yang ditekankan, harus juga dilihat dari segi sosialisasinya dengan orang lain dan juga segi emosinya." Mata juling, sudah bisa diketahui orang tua setelah bayi berusia sebulan. Pada umumnya, ketika lahir mata bayi memang terlihat seperti juling. Namun pada akhir bulan, mata ini sudah dapat terkoreksi dengan baik. Itulah mengapa, setelah usia sebulan dapat terlihat apakah mata bayi juling atau tidak. Jadi, jangan buru-buru panik dan cemas bayi akan bermata juling selamanya, ya, Bu-Pak? Kalaupun terus berlanjut juling, orang tua juga tak perlu terlalu khawatir karena bisa disembuhkan dengan jalan operasi. Dalam dunia kedokteran, mata juling bukan suatu hal yang sulit karena hanya permainan posisi bola mata. Ibaratnya, bila otot yang satu kepanjangan dan satu kependekan, maka tingal mengatur agar posisinya bisa sama. .........
   
22-11-2008 08:41:54 ke: 4
Jumlah Posts : 20
Jumlah di-Like : belum ada like
Thanx banget ya infonya bu.........
   
 page  1   
atau login dengan Facebook Anda