Bagaimana cara menyapih?
Bisa dilakukan dengan mendadak atau pelan-pelan. Jika mendadak, sejumlah ahli menyebutkan, bisa berpengaruh pada psikologi anak.
Cara mengoleskan obat biru atau obat merah pada puting susu tadi, dianggap proses penyapihan yang salah. Begitupun dengan menbiarkannya kala ia meminta menetek. Karena itu penyapihan sebaiknya dilakukan dengan cara bertahap. Cara ini dianggap akan tetap melekatkan buah hati kita dengan kita.
Berikut cara-cara yang dianjurkan:
a. Kita hendaknya sudah bulat untuk meyapih.
b. Sapih buah hati dalam keadaan sehat. Hindari penyapihan kala buah hati sedang sakit, marah atau sedih karena akan membuat anak semakin tertekan dan tidak bahagia.
c. Komunikasikan keinginan menyapih dengan ayahandanya. Selain itu, berbicaralah pada anak ketika ingin menyapihnya walaupun kemampuan komunikasinya belum berkembang baik.
d. Jelaskan pada buah hati kita kenapa ia harus berhenti menyusu. Katakan bahwa sudah saatnya ia makan makanan lain atau minum susu selain ASI, tapi bunda tetap sayang padanya, dan sebagainya.
e. Bersikap lembut tetapi tegas dan konsisten. Jangan merasa bersalah karena waktu selama dua tahun sudah cukup.
f. Lakukan aktivitas menyenangkan dengan buah hati kita supaya ia tahu bahwa tak mendapat ASI bukan berarti tak dicintai.
g. Jangan menawarkan ASI, atau memberikan ASI sebagai jurus ampuh saat anak rewel, terjatuh, atau menangis.
h. Berikan contoh melalui lingkungan sosial anak ataupun buku-buku bacaan yang menggambarkan tentang kemandirian tokoh yang tak lagi menyusu pada ibu.
i. Penyapihan hendaknya tidak dilakukan bila anak sedang mengalami suatu perubahan. Umpama, sedang tumbuh gigi, keluarga baru pindah rumah, atau si kecil baru saja masuk kelompok bermain. Dalam periode itu anak sedang perlu waktu untuk beradaptasi. Beradaptasi terhadap satu perubahan saja sudah sulit, apalagi jika ditambah dengan penyapihan. Terlebih lagi penyapihan melibatkan ikatan emosional ibu dan anak.
j.Memberi makan dan minum agar anak selalu kenyang sehingga lupa pada ASI. Cara ini boleh saja dilakukan untuk menyapih, tetapi harus secara perlahan. Selain itu, kasih sayang yang terjalin ketika menyusui juga harus digantikan dengan sentuhan lain agar hubungan kelekatan dengan buah hati kita tetap terjaga.
k. Menjarang-jarangkan waktu pemberian ASI Jika tadinya pemberian ASI dilakukan kapan saja buah hati kita mau, maka untuk menyapihnya perjarang misalnya jadi 3 kali sehari. Lalu beberapa minggu kemudian menjadi 2 kali sehari dan 1 kali sehari hingga berhenti sama sekali. Bisa juga dengan cara penyapihan sebagian (partial weaning) seperti disapih waktu malam saja atau waktu siang saja.
l. Jangan gunakan alat yang bisa menciptakan ketergantungan baru dan akibat buruk pada anak, misalnya dot.
m. Kita tetap harus menunjukkan kasih sayang pada buah hati kita antara lain dengan memberikan sentuhan pada anak, semisal mengusap-usap rambutnya atau memeluknya.
sumber : say yes to asi
Mg2 bermanfaat y buns... wlw postingannya agak telat neh
pindri,bundana najla
###
###
$(document).ready( function() { $.fn.media.defaults.flvPlayer = '/swf/mediaplayer.swf';$('.media').media(); } );