SITE STATUS
Jumlah Member :
253.406 member
user online :
4004 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Balita

BAHAYA GA JIKA BABY 5 BLN DI INJEKSI ANTIBIOTIK SEBAYAK 3x...............

New Topic :  
15-05-2008 17:07:22 ke: 1
Jumlah Posts : 7
Jumlah di-Like : belum ada like
bunda2 sekalian yeni mo tanya nie bahaya ga klo beby 5 bln diinj. sugestam. krn anak yeni mendapat suntik obat tersebut krn batuk2 terus. kata dr biar ga tambah parah n jgn sampe dahak yg ga keluar bisa menjadi penyebab paru2 basah wassalam ma2 sya2
   
16-05-2008 07:46:48 ke: 2
Jumlah Posts : 1000
Jumlah di-Like : 11
waduh mama sya2... kenapa sya2 usia segitu udah batuk2 terus??? klo ada yg batuk jgn deket2 sama sya2 dulu termasuk mama nya...soalnya virus yg ditularkan dari org dewasa sangat berbahaya untuk bayi seusia sya2...sya2 minum ASInya banyak kan??? dan usahakan lingkungan kamar dan rumah sll bersih dan bebas debu yaa...untuk menghindari alergi dan kuman penyakit pastinya. btw.udah berapa lama batuknya? udah di kasih obat batuk apa bun? emang sich klo batuk anak udah parah artinya batuknya lebih dari 1 minggu tp tdk ada perubahan DSA pasti menyarankan di kasih obat antibiotik. spy virusnya mati. tp klo bisa jgn sering2 di kasih antiobiotik ya bunda...kasian lhoo apalagi masih bayi...aduhhh....sedih deh... sya2 sayang cepet sembuh ya nak...jgn sakit lagi yaa.... sun syg,mmmuuuaahhhhh........ bunda zahwa
   
16-05-2008 10:33:34 ke: 3
Jumlah Posts : 131
Jumlah di-Like : 4
Benar saran bunda zahwa, kenapa harus antibiotik ???   Apa gak ada alternatif lain yen.. coba dicarikan alternatif lain, seperti terapi uap ato pengobatan tradisional, kasihan sya-sya dong, harus disuntik...   semoga cepat sembuh sya-sya...   slam Meisya's mom    
   
27-05-2008 12:35:47 ke: 4
Jumlah Posts : 2
Jumlah di-Like : belum ada like
salam kenal mama sya2, kalo saran saya sebisa mungkin hindarkan bayi dengan antibiotik apalagi yang dosis tinggi, apalagi sya2 kan masih umur 5 bulan......menurut dokter sih memang tidak apa apa tapi biar gimana pasti ada pengaruh.....lagian kasian anaknya juga yen.... mungkin obat-obat tradisional memang lebih bagus tapi kalau memang tidak ada jalan lain ya terpaksa...sama juga dengan anak saya dulu waktu umur 4 bulan, dia diinjeksi karena diare. ok dech, semoga cepet sembuh yah  'lam gandhi's mom
   
27-05-2008 14:37:40 ke: 5
Jumlah Posts : 118
Jumlah di-Like : 2
Dear Yeni, sebaiknya penggunaan antibiotik diminimalkan. Biasanya antibiotik digunakan jika terjadi infeksi yang tandanya panas badan tinggi. Jadi kalo batuk biasa tanpa disertai panas tidak perlu antibiotik. Sudah pernah coba inhalasi? Selain dosis obat yang diberikan kecil, inhalasi juga lebih efektif untuk mengeluarkan lendir2 akibat batuk.   Salam  
   
28-05-2008 15:36:47 ke: 6

(0)

Jumlah Posts : 1391
Jumlah di-Like : belum ada like
Dear Moms, Ini ada artikel soal batuk pilek pada anak, semoga bisa jadi referensi..  
Mengapa Anak Terus Panas-batuk-pilek?
Seorang bayi seharusnya jarang sakit, karena masih ditopang imunitas tinggi sewaktu dikandung atau menyusu ibunya. Penyakit sehari-hari seperti flu (yang ditandai panas-batuk-pilek), penyakit virus lain, atau bahkan infeksi kuman dapat ditolaknya. Sejak lama fakta ini telah disadari.
Coba saja, bila bayi Anda tinggal serumah dengan seorang penderita campak, maka biasanya ia tidak akan gampang tertular, dikatakan oleh Prof. Iwan Darmansjah.

Namun nyatanya, banyak anak dan bayi menjadi pelanggan dokter setiap 2 - 3 minggu karena penyakit yang sama: bolak-balik demam, batuk, dan pilek. Tentu banyak orang tua bosan. Mereka menggugat, "Mengapa ini harus terjadi, sedangkan semua kebutuhan anak saya telah dicukupi?"

Pencetus penyakit pada anak memang sulit ditentukan, karena dapat bermacam-macam, misalnya lingkungan kurang sehat, polusi tinggi, dan ada perokok di rumah. Penggunaan penyejuk udara (AC) di malam hari bisa menimbulkan alergi suhu dingin, sehingga hidung anak mampet, dan ia bernafas lewat mulut. Kipas angin dipasang di kamar tidur yang lalu meniup debu ke segala penjuru kamar. Belum lagi penularan virus di sekolah dan tempat ramai seperti mal. Juga perawat yang sedang batuk - pilek. Tak langka pula kejadian sakit gara-gara anak mengonsumsi makanan ringan tidak sehat yang membuat tenggorokan menggelitik.

Batuk - pilek beserta demam yang terjadi sekali-kali dalam 6 - 12 bulan sebenarnya masih dinilai wajar. Tetapi observasi menunjukkan bahwa kunjungan ke dokter bisa terjadi setiap 2 - 3 minggu selama bertahun-tahun. Bila ini yang terjadi, maka ada dua kemungkinan kesalahkaprahan dalam penanganannya.

Pertama, pengobatan yang diberikan selalu mengandung antibiotik. Padahal 95% serangan batuk-pilek dengan atau tanpa demam disebabkan oleh virus, dan antibiotik tidak dapat membunuh virus. Selain mubazir, pemberian antibiotik kadang-kadang justru menimbulkan efek sampingan berbahaya. Kalau dikatakan akan mempercepat penyembuhan pun tidak, karena penyakit virus memang bakal sembuh dalam beberapa hari, dengan atau tanpa antibiotik. Hal ini telah dibuktikan dengan studi terkontrol (membandingkan dengan plasebo) berulang kali sejak ditemukannya antibiotik di tahun 1950 - 1960-an. Hasilnya selalu sama sehingga tidak perlu diragukan lagi kebenarannya.

Di lain pihak, antibiotik malah membunuh kuman baik dalam tubuh, yang berfungsi menjaga keseimbangan dan menghindarkan kuman jahat menyerang tubuh. Ia juga mengurangi imunitas si anak, sehingga daya tahannya menurun. Akibatnya anak jatuh sakit setiap 2 - 3 minggu dan perlu berobat lagi. Orang tuanya lalu langsung membeli antibiotik di apotik atau pasar hanya karena setiap kali ke dokter mereka diberi obat tersebut.

Lingkaran setan ini: sakit >> antibiotik >> imunitas menurun >> sakit lagi >>, akan membuat si anak diganggu panas-batuk-pilek sepanjang tahun, selama bertahun-tahun. Komplikasi juga sering akan terjadi, yang akhirnya membawa anak itu ke kamar perawatan di rumah sakit.

Pengalaman menunjukkan, bila antibiotik dicoret dari resep (sementara obat batuk-pilek yang adekuat diberikan), setelah 1 - 3 bulan si anak tidak akan gampang terserang penyakit flu lagi. Pertumbuhan badannya pun menjadi lebih baik.

Salah kaprah kedua ialah gejala batuk - pilek yang tidak diobati secara benar; artinya, siasat pengobatan perlu diubah. Ini lantaran obat jadi yang dijual di apotek tidak selalu dapat mengatasi masalah setiap penderita. Bahkan sering terjadi, batuk - pilek malah menjadi lebih parah dan berkepanjangan.

Suatu perubahan dalam resep, yang mendasar dan individual, perlu dilakukan untuk memutus lingkaran setan panas-batuk-pilek ini. Yang utama ialah menghentikan antibiotik, tidak memberikan kortikosteroid secara terus-menerus, menghentikan pemberian obat penekan batuk dan menggantinya dengan bronkodilator, serta memberikan campuran obat pilek yang baru. Efedrin dosis kecil - dicampur dengan antihistamin yang efektif - merupakan obat pilek terbaik. Pseudo-efedrin, fenilpropanolamin, atau etilefrin yang lebih sering dijumpai dalam obat-jadi, tidak lebih baik dari efedrin, walaupun lebih mahal. Semua obat lain yang ternyata tidak terbukti efektif perlu dihentikan.

Terakhir, yang tidak kalah penting, carilah faktor pencetus yang dicantumkan di awal tulisan ini. Bila ditemukan, hindarilah. Selamat mencoba. Semoga anak Anda tidak perlu lagi begitu sering berobat karena flu!

Pencetus baru telah saya temukan diantara beberapa pasien anak. Ternyata orang tua jaman ini sering entertain anaknya di Mal. Kasus pertama, anaknya terus sakit, pun bila sebelumnya sangat sehat. Berikut ini sms-nya berbunyi setelah saya tanyakan "apa yang terjadi sebelumnya?". Tadi siang jam 2 BAB-nya baik, BAK banyak & kuning tua. Dari jam 11 jalan di mal sampai jam 4 sore, dia mengeluh pusing & lelah serta suhu badan yang tinggi (demam). Saya menjawab bahwa Mal bukan tempat rekreasi yang sehat. Dengan hanya parasetamol akhirnya panas hilang dan terus sembuh.. Berapa banyak orang tua di kota Jakarta ini berbuat demikian untuk 'mengangin-anginkan anaknya? Sebagian besar akan berakhir dengan panas, batuk, pilek, berak2, dan muntah secara akut. Jelas Mal bukan tempat rekreasi yang sehat, karena penuh dengan virus dan kuman.
 (idionline/Kalbefarma)
  Bunda Rafa
   
 page  1   
atau login dengan Facebook Anda