SITE STATUS
Jumlah Member :
253.406 member
user online :
4660 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Balita

kepala sering kejedot

New Topic :  
14-04-2008 08:19:50 ke: 1
Jumlah Posts : 7
Jumlah di-Like : belum ada like
anakku umur 10 bulan sekarang, sebenarnya dari umur 7 bulan suka kejedot dinding, lantai, tapi sekarang malah seneng banget jedotin sendiri kepalanya ke dinding sendiri? kira2 ada yang tahu gak pengaruh buruknya (berlanjut) kalau suka kejedot begitu? Array
   
14-04-2008 09:18:22 ke: 2
Jumlah Posts : 60
Jumlah di-Like : belum ada like
Lam kenal...Dzakyy skrg umurnya 11 bln,.dari kecil jg sering kejedot, ndak tau deh efeknya, tp anakku kgk rewel or sakit, so kgk bs ngasih coment neh, maaf!, moga2 ada yg tau...jd Dzakyy jg bs berhati2
   
14-04-2008 10:15:29 ke: 3
Jumlah Posts : 141
Jumlah di-Like : 1
Array

kalau setahu ku...kalo kejedotnya cuma benjol sih g apa2,tapi kalau sampe dia nangis terus,rewel..muntah2..atau keluar darah dari telinga,nah itu yg berbahaya..apalagi kalo smp pingsan,cepet2 bw kedokter tuh!

sering jatuh atau kejedot sih...kalo g parah2 bgt yah efeknya paling cuma benjol aja.

Kalo Rara sm Raka sih sering bgt kejedot,jatuh sampe benjol..yg heboh sih papa,oma,opa nya...padahal benjolnya jg ilang kok kalo di kasih trombopop/minyak tawon...ini ada artikel bt masukan.....



Hati-hati jangan langsung menggendong bila si kecil menjerit kesakitan. Pastikan dulu bagaimana kondisinya!

Usia bayi adalah masa rawan terjadi kecelakaan. Saat ia belajar berguling umpamanya dan orangtua lengah, ia bisa saja terjatuh dari tempat tidur. Untuk itulah manajemen penanganan kasus bayi terjatuh amat diperlukan. Yang pasti, saat si kecil terjatuh, jangan hanya mengkhawatirkan bagian kepala saja, karena semua anggota tubuhnya memiliki risiko yang sama untuk mengalami benturan yang dapat membahayakannya.

Berikut penjelasan dr. Anna Tjandra, Sp.A dari RSAB Harapan Kita, Jakarta mengenai manajemen kecelakaan pada anak yang sederhana, yaitu:

* Menyaksikan langsung anak terjatuh.

- Perhatikan bagian mana dari tubuh anak yang mengalami benturan.

- Ingat proses jatuhnya, apakah langsung menghujam ke lantai atau terbentur sesuatu terlebih dahulu baru ke lantai.

- Pastikan dari ketinggian berapa meter anak terjatuh dan media apa yang menjadi tempat pendaratannya.

- Lihat dan perhatikan baik-baik kondisi si kecil. Apakah setelah jatuh langsung menangis dan menggerak-gerakkan semua anggota badannya? Jika ya, kita bisa langsung menggendong untuk menenangkannya. Setelah ia tenang, baru lakukan observasi.

- Adapun observasi yang perlu dilakukan adalah:

+ Cari dan ingat bagian-bagian mana saja yang lebam/benjol/memar di seluruh anggota badan bayi. Jika menemukan benjolan di kepala atau memar di badan, boleh diobati dengan obat antitrauma oles. Jika pada bagian kepala tidak ditemukan lebam atau benjol, tapi bayi menangis saat dipegang, larikan segera ia ke rumah sakit terdekat.

+ Coba gerakkan kedua tangan bayi, ke samping, ke atas, ke bawah, ke depan, lalu rentangkan dan angkat-angkatlah. Jika ada keluhan pastikan di tangan yang mana dan saat dalam posisi seperti apa. Ini sebagai bahan untuk dilaporkan ke dokter.

+ Lakukan hal yang sama pada kaki.

+ Tengokkan kepala bayi ke kanan dan ke kiri. Coba dekatkan dagu bayi ke dada secara perlahan. Jika ada keluhan catat sebagai laporan pada dokter.

+ Miringkan badan si kecil ke kiri dan ke kanan. Jika ada keluhan catat dan laporkan ke dokter.



- Observasi perlu dilakukan selama 2×24 jam. Jika dalam kurun waktu itu ada keluhan, apalagi sampai muntah dengan menyembur, segera larikan ke rumah sakit terdekat.

- Sebaliknya bila setelah jatuh dalam keadaan sadar tapi pasif (apalagi tidak menggerak-gerakkan anggota badannya) jangan mengangkatnya. Hubungi UGD rumah sakit terdekat atau 118 untuk minta pertolongan paramedis. Salah mengangkat dalam kondisi seperti ini dapat berisiko fatal.



* Jika menemukan si kecil sudah di lantai.

- Perhatikan keadaan bayi; sadar atau tidak, menangis atau tidak, dapat menggerak-gerakkan anggota badan atau tidak. Jika ia tidak sadar atau sadar tapi pasif, ingat jangan menggendongnya, tapi segera minta bantuan paramedis terdekat, UGD atau 118.

- Perhatikan dalam posisi seperti apa si kecil saat ditemukan.

+ Jika dalam keadaan tengkurap kemungkinan besarnya aman. Tapi kita mesti melakukan pemeriksaan seputar bahu, kedua tangan, dada dan kaki. Caranya gerakkan tangan ke atas, depan, samping. Jika ada keluhan sakit segera bawa ke dokter.

+ Jika dalam keadaan telentang. Periksa dan perhatikan daerah kepala bagian belakang, leher, punggung, dan panggul, mulai dari tanda lebam atau merah, hingga keluhan sakit saat disentuh dan digerakkan seperti yang telah disebutkan di atas. Pastikan bayi tidak muntah atau mengalami penurunan kesadaran dalam 2×24 jam. Jika ada keluhan segera larikan ke dokter.

+ Jika bayi ditemukan dalam posisi miring, kanan atau kiri. Perhatikan dan periksa kepala, tangan yang menjadi tumpuan badan, juga kaki. Lakukan pemeriksaan seperti yang disebutkan di atas. Jika ada keluhan segera larikan ke dokter.

+ Jika ditemukan dalam posisi duduk. Periksa dan pastikan bayi masih sadar, biasanya menangis, dan mampu menggerakkan anggota badan. Periksa bagian panggulnya, ada tidak tanda memar, merah, atau sakit saat dipegang atau digerakkan. Jika ya segera larikan ke dokter.



* Pemeriksaan lain yang perlu dilakukan

- Dalam posisi apa pun jatuhnya si kecil, jangan lupa melakukan pemeriksaan mata. Baiknya menggunakan senter:

+ Masih bereaksikah saat kita senter matanya, mengedip, menutup matanya atau kaget. Jika tidak bawa segera anak ke rumah sakit.

+ Gerakan senter ke kanan dan ke kiri, masih mampukah bayi mengikuti gerakan sinar. Jika tidak ia harus segera dilarikan ke rumah sakit.



+ Perhatikan pupil matanya, apakah pupil mata yang kiri dan kanan sama besar/kecilnya saat kita senter satu per satu. Jika sama kita bisa bernapas lega. Bila tidak, bayi perlu menjalani pemeriksaan lebih lanjut, seperti CT Scan.



- Ukur dan pastikan si kecil jatuh dari ketinggian berapa. Sebab semakin tinggi pastinya gaya gravitasi bumi akan lebih kuat menarik si anak. Tentu efek yang ditimbulkan pun semakin besar.



EFEK POSISI JATUH



Di bawah ini kemungkinan-kemungkinan yang bisa terjadi pada bayi saat terjatuh. Dengan pengetahuan ini diharapkan orangtua bisa lebih memahami kondisi bayi bila terjatuh dan mampu melakukan pertolongan pertama yang benar:



* Jika kepala terlebih dahulu yang membentur lantai



Di sebelah mana pun benturan itu terjadi selama masih di kepala, kita perlu mewaspadainya. Tulang tengkorak bayi masih rapuh dan ia belum memiliki refleks untuk menahan dengan baik. Kemungkinan yang bisa terjadi, bayi mengalami fraktur atau retak/patah tulang tengkorak kepala, atau perdarahan di luar tengkorak atau di dalam tengkorak.



Perdarahan di luar dapat ditandai dengan adanya benjol/memar. Selama tidak ada fraktur, kondisi ini bisa dikatakan tidak parah. Rabalah ubun-ubunnya apakah menjendol atau tidak. Ubun-ubun yang menjendol menjadi tanda adanya peningkatan tekanan dalam otak yang dapat terjadi karena edema otak atau perdarahan.



Harap diketahui, bila tidak ditemukan benjolan/memar, tapi bayi menangis (atau justru tidak menangis dan langsung tertidur), tidak sadarkan diri, mengalami kejang/muntah-muntah (yang menyembur bukan gumoh), ada kecurigaan bayi mengalami perdarahan di dalam tengkorak kepalanya. Segera larikan ke rumah sakit terdekat.



* Jika dada terlebih dahulu yang membentur permukaan



Kalau tempat mendaratnya datar, kemungkinan risiko bayi untuk cedera lebih sedikit. Sebaliknya, tempat mendarat yang tidak mulus atau ada tonjolan yang tepat mengarah ke dadanya dapat mengakibatkan fraktur/parah tulang iga atau rusuk yang patahannya dapat mengenai organ paru-paru atau jantungnya. Untuk itu perhatikan apakah si kecil dapat bernapas secara normal atau tidak.



Umumnya jika bagian dada terlebih dahulu yang “mendarat”, secara alami tangan akan membuat perlindungan terlebih dahulu. Karena itu periksa juga kondisi tangan dan bahu bayi. Apakah ada pergelangan tangannya mengalami patah atau adakah sendi yang keluar (dislokasi) dari tempatnya. Periksa juga bagian kepala, khususnya dahi. Biasanya saat mendarat, sekalipun dada terlebih dahulu, kepala langsung menyusul membentur lantai.



* Jika panggul terlebih dahulu yang mendarat



Kemungkinan besar bayi akan mengalami dislokasi atau fraktur tulang panggul. Karena panggul berhubungan langsung dengan tulang belakang, dikhawatirkan ada saraf-saraf yang terjepit. Jika yang terjepit saraf kaki biasanya si kecil tidak bisa menggerakkan kakinya alias lumpuh.



* Jika yang mendarat kaki terlebih dahulu



Kejadiannya pada tiap bayi bisa berbeda. Jika ia sudah bisa berdiri pasti akan menahan tubuhnya dengan kaki lalu jatuh bersimpuh. Risiko kasus ini adalah dislokasi atau keseleo. Pada bayi di bawah 6 bulan meski belum mampu menahan tubuhnya, secara alami badan bayi akan terjatuh ke depan dan sebelum mendarat tangannya akan menjadi bumper.



* Jika yang mendarat bokong duluan



Berbahaya karena kaitannya langsung dengan tulang belakang dan dapat mengakibatkan patah pada tulang punggung bayi. Risiko lain, bila ada saraf yang terjepit bisa mengakibatkan kelumpuhan. Bayi yang ditemukan terjatuh pada posisi seperti ini jangan digendong. Biarkan paramedis yang melakukan pertolongan. Tapi jika si kecil sadar dan bisa aktif kita bisa langsung menggendongnya.



* Jika yang mendarat terlebih dahulu punggung



Menjadi bahaya jika saat mendarat posisi leher ikut terlipat/tertekuk karena bisa mengakibatkan keseleo dan fraktur tulang leher. Bila bayi dalam keadaan tidak sadar jangan mencoba mengangkatnya. Langkah yang bisa kita lakukan adalah minta bantuan paramedis di UGD di rumah sakit atau 118



semoga bermanfaat yahhh....

Array
   
14-04-2008 13:33:05 ke: 4
Jumlah Posts : 1
Jumlah di-Like : belum ada like
Hallo salam kenal, infonya lengkap sekali makasih ya aku jadi bisa lebih hati2, soalnya sering jg kejedot. ga sampe benjol tp takut jg ada efeknya, untuk ibu yang lain kayanya perlu baca neh, thx
   
16-04-2008 06:29:31 ke: 5
Jumlah Posts : 36
Jumlah di-Like : 1
Hallo,lam kenal ya.......anakku dzaky skrg umur 2,4th dari kecil dah sering kejedot juga sampe skrg malahan kdg2 kepala bagian belakangnya yang sering jatuh,tp Alhamdulillah sampai skrg blm keliatan ada efek apa2,cm jailnya minta ampun,pengaruh dari sering jatuh bukan ya???...hehehe Array
   
21-04-2008 10:22:52 ke: 6

(0)

Jumlah Posts : 1391
Jumlah di-Like : belum ada like
Lam kenal ya Bund,

Thank's banget infonya, anakku 14 bln tuch sering banget kejedot n jatuh telentang padahal dia duduk baik2 tapi gak tau gmn dah jatuh telentang n baru2 ini pas lagi ngepel rumah dia lari2 n jatuh telentang n kelapa nya kebentur lantai tapi ya insya Allah gak apa2 ya... karena sampai sekarang sepertinya gak ada keluhan.

Tapi sekarang setelah baca artikel di atas aku akan lebih hati2 n memperhatikan lagi bagaimana posisi jatuh n akibatnya.

salam

Dewi_rahma
   
23-04-2008 12:45:56 ke: 7
Jumlah Posts : 214
Jumlah di-Like : 1
wah infonya lengkap juga nich. kalo menurutaku asal kejedotnya dalam posisis yang tiadak membahayakan or membjuat perubahan pada baby kita ... masih fine aja bunda Array Array
   
23-04-2008 19:46:01 ke: 8
Jumlah Posts : 7
Jumlah di-Like : belum ada like
Array trima kasih informasinya mama anahatta...



anakku razi baru 1 th 1 bln sama juga sering kejedot dari kecil....

apa mungkin krn jalannya masih belum seimbang ya??

komentar tantenya mgkn krn badannya lebih panjang jadi goyang badannya belum bisa diseimbangin sama dia ya??



tapi setelah dikasih parem mustajab...(kemasannya kecil campur sedikit dgn air...) dioles...sesering mungkin alhamdulillah benjolnya cepat hilang.....

Array
   
 page  1   
atau login dengan Facebook Anda