SITE STATUS
Jumlah Member :
253.400 member
user online :
2961 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Balita

Artikel buat Papa & Mama

New Topic :  
16-03-2008 14:11:09 ke: 1
Jumlah Posts : 5
Jumlah di-Like : belum ada like
Artikel buat Papa & Mama

( Rabu, 12/03/2008 16:05 )



Ayo Bobok, kalau nggak bobok nanti digigit orang gila



Kebiasaan menakuti anak dengan orang gila, tikus, pocong, dll



Aduh, menakutkan sekali (ketika saya berumur sekitar 9 tahun, saya

pernah mengalami satu kejadian tidak mengenakkan dengan orang yang

mengalami gangguan kejiwaan)! Itu juga pasti yang dialami oleh

sebagian besar anak kecil lainnya. Memang terlihat efektif, ketika

kita ingin anak kita atau seorang anak kecil melakukan sesuatu yang

kita perintahkan. Berikan saja kata-kata seperti judul diatas, dan

ketakutan yang ditimbulkannya akan membuat (semoga) anak tersebut

menuruti perintah kita. Toh dengan semakin dewasa, ia akan mengerti

bahwa orang gila bukanlah sebuah makhluk yang suka memakan orang lain,

atau tikus sebenarnya takut pada manusia, atau kemungkinan seseorang

yang pernah (mungkin) melihat pocong (menurut statistik sederhana)

adalah 50.000 : 1. Yah, toh anak itu akan mengetahui fakta itu semua kan?



SALAH!! Ketika kita sebagai orang tua yang (notabene) mengetahui fakta

tersebut, menggunakan beberapa hal yang menakutkan untuk memberikan

tekanan pada seorang anak untuk menurut, itu merupakan hal yang

(menurut saya) cukup mengerikan. Bukan ancamannya yang mengerikan,

tetapi akibat yang ditimbulkannya dikemudian hari. Tahukah bahwa

seorang anak itu tak ubahnya seperti spons, yang akan menyerap apapun

yang dilihatnya, didengarnya, dan dirasakannya? Seorang akan akan

memasukkan informasi yang diterima dari sekelilingnya (terutama dari

orang tuanya) ke dalam pikirannya, pikiran bawah sadarnya. Sekali

kata-kata itu masuk, sekali informasi ini masuk, semua itu akan

menjadi bagian dari sistem nilai anak tersebut (value), yang besar

kemungkinannya menjadi bagian dari kepercayaannya (belief system).

Karena telah menjadi nilai, dan akan dijalankan secara refleks, maka

apapun hal yang berhubungan mampu mengaktifkan rasa takut di dalam

dirinya.



Coba bayangkan dan rasakan, kalau kita berada di posisi anak tersebut.

Si anak tidak memiliki data di dalam pikirannya bahwa apa yang menjadi

momok/ketakutannya bukanlah sesuatu yang nyata. Bahkan, pikirannya

semakin menjadikan ketakutan tersebut menjadi nyata, dari hari ke hari

(sebagai informasi, tahukah anda bahwa pikiran tidak membedakan antara

kenyataan dengan imajinasi? Pernahkan anda membayangkan makanan

kesukaan anda di hadapan anda, dan tiba-tiba tanpa disadari, air liur

anda mulai bertambah, perut anda bereaksi, dan timbul kebutuhan di

pikiran anda?).



Ketakutan ini, yang bila terus diperkuat dari hari ke hari (dengan

terus disebutkan pada sang anak), akan menjadi nilai yang semakin

kuat. Inilah yang mengakibatkan munculnya berbagai macam phobia pada

sang anak, atau bahkan phobia yang masih terbawa sampai sang anak

beranjak dewasa (walaupun sebagai orang dewasa, mungkin ia tahu bahwa

ketakutannya terasa konyol, tetapi coba kita lihat bersama, seorang

perokok pasti tahu bukan bahwa rokoknya membahayakan kesehatan diri

dan orang lain, tetapi apa yang dikatakan oleh sebagian besar perokok

ketika mereka ingin berhenti merokok? Mudahkah bagi mereka?).



Masih mau menakut-nakuti anak kita?



   
23-03-2008 18:30:51 ke: 2
Jumlah Posts : 130
Jumlah di-Like : 1
IYA....setuju itu.saya punya pengalaman dengan anak pertama.sewaktu kecil sampai 3th,dia ngga takut film horor atau apapun itu setan.karena saya tidak menanamkan rasa takut pada dia.namun papanya waktu nonton horor ih...dengan kata dan mimik ngeri"hiii....takut".semenjak itu sampe sekarang klo lihat iklan film horor ja takut.

gimana nich...huh,,,..kesel dech,papa suka coba2 sich.akibatnya waduh...

mungkin bunda2 ada tips n trik buat gw klik hehheh....
   
24-03-2008 11:05:21 ke: 3
Jumlah Posts : 131
Jumlah di-Like : 4
Setuju bun, anak saya yang kedua Viona, karena sering ditakuti ama neneknya anjing (neneknya bilang begini "kalo dekat-dekat ama anjing di gigit lho..."), makanya dia kalo lihat anjing langsung teriak dgn kencang, apalagi kalo anjingnya jalan dekatin dia.., wah bisa nangis ampe kenceng...

Saya sich sempet kesel ama neneknya... tapi apa boleh buat? ..

Saya ama papanya, suka nasehatin begini:

"vio.. gak usah takut, anjingnya baik kok.., dipegang ama mama dan papa gak gigit tuch.."

atau begini...

"vio lihat anjingnya lucu kan, kalo kita gak jahat ama anjing kita juga gak bakalan digigit..."

Syukurlah.. sekarang viona udah mulai berkurang rasa takutnya, jadi kalo lihat anjing udah gak teriak-teriak lagi sih...

Mungkin ini juga tips... utk bunda yg lain, kalo anak kita ketakutan, lebih baik kita nasehatin siapa tahu apa yg kita beritahukan ke mereka di terima dgn baik.
   
25-03-2008 08:17:48 ke: 4
Jumlah Posts : 1000
Jumlah di-Like : 11
alhamdulillah saya tdk pernah menakut-nakuti anak saya dgn sesuatu apapun, palingan cuma saya kasih pengertian, klo melakukan A dampaknya begini,dll.
   
 page  1   
atau login dengan Facebook Anda