Hai para bunda2 ada berita baru nih...
Dikutip dari Harian Kompas tgl.29 Februari 2008
Masyarakat tidak perlu panik terkait dari hasil penelitian yang menunjukkan adanya Enterobacter Sakazakii dalam susu formula dan makanan bayi. Penelitian itu merupakan satu Upaya identifikasi resiko, tapi dari riset epidemiologi diketahui tidak semua bayi rentan terkena gangguan kesehatan akibat bakteri tersebut.
Sri Estuningsih Pengajar Fakultas Kedokteran Hewan IPB yg juga salah satu peneliti Sufor dan makanan bayi itu Kamis (28/2) menyatakan fakta adanya E sakazakii dalam sufor dan makanan bayi perlu mendapat perhatian dari semua pihak baik pemerintah, kalangan kedokteran maupun masyarakat. Jika ada bayi yang demam tinggi, kejang dan dan diare perlu dilihat kaitannya dengan E sakazakii serta korelasinya dengan sufor shg penyakitnya dapat diatasi.
Hasil ini sudah dipresentasikan kepada BPOM tahun 2006.
Menurut situs WHO, kelompok yang rentan terhadap bakteri tersebut adalah bayi prematur ( kelahiran < 37 minggu ), BBLR (BB< 2.000 gr) atau bayi dari ibu yang terindikasi terkena HIV/AIDS.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketum PB IDI, Fachmi Idris. "Masyarakat tidak perlu cemas. Ini penelitian lab yang menggunakan hewan percobaan. Untuk menggeneralisasikan dari hewan per cobaan ke manusia itu tidak mudah".
Men Kes, Siti Fadillah Supari, Kamis, menyatakan, tahapan penelitian itu masih panjang dan belum bisa ditarik kesimpulan untuk disiarkan ke publik. Saat ini pemerintah sedang menguji contoh sufor aneka merk untuk mengetahui adanya pencemaran E Sakazakii dan jenis bakteri lain.
Sementara itu ketua badan POM menyatakan tahun 2005 World Health Assembly menginformasikan kemungkinan tercemarnya bakteri E sakazakii di sufor.
Pemeriksaan pencemaran mikroba merupakan bagian pemeriksaan rutin Badan POM, dan ditindaklanjuti dengan pemanggilan produsen untuk menarik produk dari peredaran. Dan produk baru dapat beredar setelah diperiksa dan hasilnya memenuhi syarat.
Kepala Bidang penelitian YLKI menyatakan seharusnya pemerintah segera menindaklanjuti dengan menarik merek sufor yang terkontaminasi bakteri.
Kepala Seksi Sertifikasi BPOM menyatakan pihaknya belum mengeluarkan peringatan kepada publik mengenai ancaman E Sakazakii di susu formula.
Semoga berguna yahhh