Makanan dan Susu Formula Bayi yang beredar di Indonesia Terkontaminasi Enterobacter sakazakii
HA IPB, Bogor: Peneliti Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang terdiri dari Dr. Sri Estuningsih, mengungkapkan sebanyak 22,73 persen susu formula (dari 22 sampel) dan 40 persen makanan bayi (dari 15 sampel) yang dipasarkan antara April - Juni 2006 telah terkontaminasi Enterobacter sakazakii. " Sampel makanan dan susu formula yang kami teliti berasal dari produk lokal," kata Estu. Menurut Estu, selain dirinya, beberapa staf pengajar Fakultas Kedokteran Hewan IPB yang bergabung dalam penelitian ini antara lain: Drh.Hernomoadi Huminto MVS, Dr. I.Wayan T. Wibawan, dan Dr. Rochman Naim.
Penelitian ini dilakukan melalui dua tahap. Tahap pertama, isolasi dan identifikasi E.sakazakii dalam 22 sampel susu formula dan 15 sampel makanan bayi. Tahap kedua, menguji 12 isolat E.sakazakii dari hasil isolasi dan kemampuannya menghasilkan enteroksin (racun) melalui uji sitolisis (penghancuran sel). Dari 12 isolat yang diujikan terdapat 6 isolat yang menghasilkan enteroksin. Uji selanjutnya adalah menguji isolat tersebut pada kemampuan toksinnya setelah dipanaskan. Terdapat 5 dari 6 isolat tersebut yang masih memiliki kemampuan sitolisis setelah dipanaskan.
Selanjutnya Estu menentukan satu kandidat dari isolat tersebut dan menguji enterotoksin serta bakteri vegetatifnya pada bayi mencit berusia enam hari. Bayi mencit diinfeksi melalui rute oral (cekok mulut) menggunakan sonde lambung khusus dan steril. Setelah 3 hari kemudian dilakukan pengambilan sampel organ mencit tersebut. "Hasil pengujian enteroksin murni dan enteroksin yang dipanaskan dan bakteri mengakibatkan enteritis (peradangan saluran pencernaan), sepsis (infeksi peredaran darah) dan meningitis (infeksi pada lapisan urat saraf tulang belakang dan otak). Pemeriksaan tersebut dilakukan dengan metode hispatologi menggunakan pewarnaan Hematoksilin Eosin.
Penelitian ini menyimpulkan di Indonesia terdapat susu formula dan makanan bayi yang terkontaminasi oleh E. Sakazakii yang menghasilkan enterotoksin tahan panas dan menyebabkan enteritis, sepsis dan meningitis pada bayi mencit. Dari hasil pengamatan histopatologis yang diperoleh masih dibutuhkan penelitian senada yang lebih mendalam untuk mendukung hasil penelitian tersebut. Sangat penting dipahami bahwa susu formula bayi bukanlah produk steril, sehingga dalam penggunaannya serta penyimpanannya perlu perhatian khusus untuk menghindari kejadian infeksi karena mengkonsumsi produk tersebut.
Estu secara pribadi telah menlihat langsung fasilitas salah satu perusahaan makanan dan susu formula dengan omzet terbesar di Indonesia. "Sebagian besar fasilitas tersebut telah memenuhi standar operasional prosedure perusahaan susu formula bayi, dan saat ini masih terus dilakukan upaya untuk mencegah kontaminasi tersebut," ujar Estu. (ris)
aduhhhhh jadi stress baca NEWSLETTER INfo Bunda pagi ini, ditambah lagi di koran lokal Bandung juga ada berita tersebut... Gimana nih NUTRICIA & juga semua produsen susu formula di Indonesia? Gak bisakah berikan jaminan sufornya bebas Enterobacter sakazakii?
Ayo donnkkk Tim Info Bunda bantu tanyakan ke pabrik NUTRICIA yaaaa...
Hiks..hiks.. Jadi sedihhhh deh cuman bisa kasi Andra ASI 8 bulan doank :( :(
Sementara pemerintah belum mengeluarkan Daftar Merk Sufor & Bubur Instant yang tercemar SAKAZAKII, namun aku baca di salah satu situs majalah bahwa Tak Ada Pabrik Sufor yang sama sekali terbebas dari Sakazakii. Itu yang bicara Bpk. Budi Satrio Isman, Direktur Utama PT. Sari Husada.
Berikut kutipan wawancaranya :
ARTINYA TIDAK MUNGKIN PABRIK ANDA TERBEBAS DARI SAKAZAKII?
"Jujur saya katakan, itu tidak mungkin. Pabrik susu di mana pun enggak ada yang terbebas dari bakteri ini. Sakazakii me-nyerang bayi yang lahir prematur. Makanya, untuk mengatasinya kami terus berusaha memperketat kualitas produk yang dikonsumsi oleh bayi. Dengan cara seperti itu, kami berharap sakazakii tidak ada atau di bawah ambang batas yang diperbolehkan kesehatan. Hanya, saat ini, soal berapa batas maksimal yang diperbolehkan, belum diatur oleh BPOM."
Sumber : http://www.majalahtrust.com/ekonomi/investasi/1189.php
semoga Alloh selalu melindungi bayi2 Indonesia...sebagai penerus bangsa nantinya..
Dan semoga pemerintah bisa lebih concent memikirkan masalah kesehatan bayi dan anak dengan lebih memperketat pemeriksaan kualitas makanan dan produk lainnya untuk para bayi dan anak..
khawatir bgt tp semuanya kita serahin sama Alloh deh. smg anak2 kita selalu dilindungi-Nya..
aduh... gimana ya kalo berita ttg adanya bakteri di susu formula & makanan bayi ini benar.
sedih rasanya karena aku hanya bisa ASI sampai 4bln saja...
Yah... semoga Allah selalu melindungi anak kita semua deh...
Untuk pemerintah tolong diteliti yang bener-bener jadi nggak bikin keruh permasalahan kesehatan anak,apalagi kan susu itu penting untuk pertumbuhan anak Indonesia khususnya & anak" seluruh dunia umumnya.