SITE STATUS
Jumlah Member :
253.406 member
user online :
6174 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Mo tanya dong.............

Tips agar bisa menyusui

New Topic :  
21-12-2007 12:13:10 ke: 1
Jumlah Posts : 1
Jumlah di-Like : belum ada like
Dapat menyusui dengan sempurna merupakan hal yang paling membanggakan sebagai seorang Bunda...
Ini dia tips nya :
1. begitu bayi lahir langsung berikan ASI kita, walaupun itu hanya keluar sedikit,
2. Jangan pisahkan ibu dan buah hati (biarkan dalam satu ruangan)
3. Teteki terus, karena rumusnya SEMAKIN KITA SERING MENETEKI BUAH HATI KITA MAKA SEMAKIN BANYAK ASI NYA.
4. Usahakan bunda dalam situasi yang tenang, dan keluarga mendukung pemberian ASI secara Ekslusif.

selamat mencoba.....
   
18-01-2008 08:20:55 ke: 2
Jumlah Posts : 40
Jumlah di-Like : belum ada like
katanya netein pertama itu sakit ya bun?
   
18-01-2008 10:51:40 ke: 3
Jumlah Posts : 161
Jumlah di-Like : belum ada like
Iya Bunda Azahra, apalagi kalo cara menyusuinya ga bener...Jadi bebinya malah narik-narik puting susu kita, bisa bikin puting kita lecet2 lo Bun...Lidah bebi (new born) itu kan masih kasar juga bisa bikin lecet. Sakitnya minta ampun deh, Bun...Aku mengalaminya tapi lama2 ga lecet lagi karena setiap abis netekin aku bersihin pake air hangat n olesi pake ASI kita aja. Dan...jadi sembuh. Emang bener2 membutuhkan kesabaran ekstra loooo...

   
18-01-2008 12:28:15 ke: 4
Jumlah Posts : 47
Jumlah di-Like : belum ada like
bunda aku mo tanya?

klo baby dah lama gak kita susui boleh gak kita susui lg?trus cara untuk memperbanyak asi gnm?

thank y...d tunggu jwbnya???
   
22-01-2008 12:28:02 ke: 5
Jumlah Posts : 161
Jumlah di-Like : belum ada like
Hallo bunda Chaca...

Bisa bun, tergantung lama tidaknya wktu berhenti menyusui. Namanya Relaktasi, Bun...Aku ada artikel yang aku dapat dari ayahbunda. Mudah2n berguna...



Relaktasi, Butuh Waktu dan Kesabaran



Anda dapat kembali menyusui si kecil setelah sempat atau terpaksa ‘istirahat’ dari kegiatan laktasi. Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda ingat, agar proses relaktasi tersebut berjalan lancar.



Ada kalanya, seorang ibu yang sedang dalam masa laktasi, menghentikan pemberian ASI kepada bayinya selama rentang waktu tertentu karena berbagai alasan. Misalnya saja, karena ibu yang bersangkutan menderita sakit yang membutuhkan tindakan operasi, atau harus tugas ke luar negeri. Namun, setelah beberapa waktu, baik itu hanya berselang seminggu atau bahkan beberapa bulan kemudian, timbul keinginan dalam diri si ibu untuk dapat menyusui kembali bayinya. Keinginan tersebut dapat diwujudkan dengan melakukan upaya atau proses yang dikenal dengan istilah relaktasi.



Butuh waktu



Perlu diketahui, selama masa ‘istirahat’ dari kegiatan menyusui, produksi ASI mungkin menjadi jauh berkurang, atau bahkan sempat terhenti. Nah, pada saat ibu hendak menyusui kembali, tubuhnya, terutama seluruh organ yang terlibat dalam proses produksi ASI, membutuhkan waktu untuk ‘mempersiapkan diri’, agar dapat meningkatkan atau menghasilkan ASI kembali seperti semula.



Waktu yang dibutuhkan oleh tubuh seorang ibu dalam rangka relaktasi tersebut berbeda-beda. Hal ini antara lain dipengaruhi oleh lamanya menghentikan pemberian ASI, motivasi dari ibu yang bersangkutan, dan perangsangan terhadap proses produksi dan pengeluaran ASI melalui isapan bayi pada puting dan sebagian besar areola. Semakin pendek waktu menghentikasn pemberian ASI, semakin kuat motivasi ibu, dan semakin sering serta rutin perangsangan yang dilakukan oleh bayi, maka semakin cepat waktu relaktasi yang dibutuhkan oleh ibu.



Selain itu, ibu-ibu yang selama masa ‘istirahat’ laktasi masih sesekali menyusui bayinya, juga akan membutuhkan waktu relaktasi yang lebih cepat daripada ibu-ibu yang berhenti menyusui sama sekali. Jadi, bila golongan pertama mungkin membutuhkan waktu relaktasi beberapa hari saja, maka golongan kedua mungkin perlu waktu relaktasi antara 1 hingga 2 minggu. Mengingat hal itu, Anda yang sedang melakukan relaktasi sebaiknya tidak mudah putus asa, bila ternyata waktu yang Anda butuhkan jauh lebih lama dari yang Anda perkirakan sebelumnya.



Ada kemauan, pasti ada jalan



Jujur pada diri sendiri mengenai apa motivasi atau alasan sesungguhnya yang mendorong Anda untuk melakukan relaktasi, berperan besar dalam menentukan keberhasilan yang akan Anda raih. Jadi, sebelum memutuskan untuk melakukan relaktasi, sebaiknya Anda bertanya kepada diri sendiri. Misalnya, apakah karena Anda akan merasa bahagia dan puas bila si kecil mendapatkan zat-zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya dari ASI Anda daripada dari susu formula? Atau, apakah ada alasan lain? Bila Anda sudah tahu apa motivasi Anda melakukan relaktasi, maka Anda akan lebih siap, dan langkah-langkah relaktasi yang Anda lakukan akan lebih terarah.



Relaktasi dapat Anda mulai dengan melatih si kecil untuk melakukan stimulasi (rangsangan) pada puting susu Anda. Caranya, dengan membiasakannya untuk mengisap puting susu Anda sekalipun ASI Anda belum keluar, atau sudah keluar tetapi masih sangat sedikit. Agar ia tidak marah, siapkanlah sebelumnya susu, atau bila mungkin ASI perah, untuk diberikan padanya. Anda dapat melakukannya dengan menggunakan, suplemental nursing system (ASI perah dimasukkan ke dalam suatu wadah lalu dialirkan melalui selang kecil yang ujungnya ditempelkan pada puting), cangkir, atau sendok bayi. Lakukanlah stimulasi ini secara teratur dan sesering mungkin, sesuai dengan datangnya rasa lapar bayi. Selain itu, upayakanlah agar tidak ada gangguan selama Anda menyusuinya. Dengan demikian, konsentrasi Anda dan bayi tidak buyar.



Selain itu, bersiap-siaplah untuk menghadapi stres yang mungkin akan Anda alami selama minggu-minggu pertama relaktasi. Karena, ASI yang Anda hasilkan biasanya masih sangat sedikit jumlahnya, dan tidak sebanding dengan kebutuhan si kecil. Akibatnya, si kecil mungkin akan terus-menerus menyusu dari waktu ke waktu. Hal itu tentu akan melelahkan Anda. Tidak ada salahnya bila Anda meminta dukungan mental dari orang-orang di sekitar Anda, selain suami. Misalnya, dokter, konsultan laktasi, atau teman Anda yang pernah melakukan upaya serupa dan telah meraih keberhasilan.



Selama relaktasi, jangan lupa untuk meningkatkanlah konsumsi protein dan cairan dalam menu makan Anda sehari-hari. Hal ini perlu untuk membantu mempercepat tubuh dalam memproduksi ASI. Selain itu, jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan istirahat Anda.



Umumnya, Anda akan lebih mudah melakukan relaktasi bila umur si kecil masih sekitar 4-6 minggu daripada bila si kecil sudah berumur 3 bulan, atau bahkan lebih dari 6 bulan. Hal ini antara lain karena frekuensi menyusu bayi-bayi yang usianya lebih tua umumnya lebih jarang, dan produksi ASI sudah tidak mencukupi seluruh kebutuhan gizinya lagi. Namun, apa pun kendala yang Anda hadapi, asal kemauan Anda kuat, pasti ada jalan keluarnya. Memang, relaktasi membutuhkan waktu, dan menuntut kesabaran Anda sebagai ibu.



Dewi Handajani



Konsultasi ilmiah: dr. Rulina Suradi, Sp.A(K), IBCLC, Bagian Ilmu kesehatan Anak, FKUI, RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

   
22-01-2008 12:30:13 ke: 6
Jumlah Posts : 161
Jumlah di-Like : belum ada like
Hallo bunda Chaca...

Bisa bun, tergantung lama tidaknya wktu berhenti menyusui. Namanya Relaktasi, Bun...Aku ada artikel yang aku dapat dari ayahbunda. Mudah2n berguna...



Relaktasi, Butuh Waktu dan Kesabaran



Anda dapat kembali menyusui si kecil setelah sempat atau terpaksa ‘istirahat’ dari kegiatan laktasi. Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya Anda ingat, agar proses relaktasi tersebut berjalan lancar.



Ada kalanya, seorang ibu yang sedang dalam masa laktasi, menghentikan pemberian ASI kepada bayinya selama rentang waktu tertentu karena berbagai alasan. Misalnya saja, karena ibu yang bersangkutan menderita sakit yang membutuhkan tindakan operasi, atau harus tugas ke luar negeri. Namun, setelah beberapa waktu, baik itu hanya berselang seminggu atau bahkan beberapa bulan kemudian, timbul keinginan dalam diri si ibu untuk dapat menyusui kembali bayinya. Keinginan tersebut dapat diwujudkan dengan melakukan upaya atau proses yang dikenal dengan istilah relaktasi.



Butuh waktu



Perlu diketahui, selama masa ‘istirahat’ dari kegiatan menyusui, produksi ASI mungkin menjadi jauh berkurang, atau bahkan sempat terhenti. Nah, pada saat ibu hendak menyusui kembali, tubuhnya, terutama seluruh organ yang terlibat dalam proses produksi ASI, membutuhkan waktu untuk ‘mempersiapkan diri’, agar dapat meningkatkan atau menghasilkan ASI kembali seperti semula.



Waktu yang dibutuhkan oleh tubuh seorang ibu dalam rangka relaktasi tersebut berbeda-beda. Hal ini antara lain dipengaruhi oleh lamanya menghentikan pemberian ASI, motivasi dari ibu yang bersangkutan, dan perangsangan terhadap proses produksi dan pengeluaran ASI melalui isapan bayi pada puting dan sebagian besar areola. Semakin pendek waktu menghentikasn pemberian ASI, semakin kuat motivasi ibu, dan semakin sering serta rutin perangsangan yang dilakukan oleh bayi, maka semakin cepat waktu relaktasi yang dibutuhkan oleh ibu.



Selain itu, ibu-ibu yang selama masa ‘istirahat’ laktasi masih sesekali menyusui bayinya, juga akan membutuhkan waktu relaktasi yang lebih cepat daripada ibu-ibu yang berhenti menyusui sama sekali. Jadi, bila golongan pertama mungkin membutuhkan waktu relaktasi beberapa hari saja, maka golongan kedua mungkin perlu waktu relaktasi antara 1 hingga 2 minggu. Mengingat hal itu, Anda yang sedang melakukan relaktasi sebaiknya tidak mudah putus asa, bila ternyata waktu yang Anda butuhkan jauh lebih lama dari yang Anda perkirakan sebelumnya.



Ada kemauan, pasti ada jalan



Jujur pada diri sendiri mengenai apa motivasi atau alasan sesungguhnya yang mendorong Anda untuk melakukan relaktasi, berperan besar dalam menentukan keberhasilan yang akan Anda raih. Jadi, sebelum memutuskan untuk melakukan relaktasi, sebaiknya Anda bertanya kepada diri sendiri. Misalnya, apakah karena Anda akan merasa bahagia dan puas bila si kecil mendapatkan zat-zat gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya dari ASI Anda daripada dari susu formula? Atau, apakah ada alasan lain? Bila Anda sudah tahu apa motivasi Anda melakukan relaktasi, maka Anda akan lebih siap, dan langkah-langkah relaktasi yang Anda lakukan akan lebih terarah.



Relaktasi dapat Anda mulai dengan melatih si kecil untuk melakukan stimulasi (rangsangan) pada puting susu Anda. Caranya, dengan membiasakannya untuk mengisap puting susu Anda sekalipun ASI Anda belum keluar, atau sudah keluar tetapi masih sangat sedikit. Agar ia tidak marah, siapkanlah sebelumnya susu, atau bila mungkin ASI perah, untuk diberikan padanya. Anda dapat melakukannya dengan menggunakan, suplemental nursing system (ASI perah dimasukkan ke dalam suatu wadah lalu dialirkan melalui selang kecil yang ujungnya ditempelkan pada puting), cangkir, atau sendok bayi. Lakukanlah stimulasi ini secara teratur dan sesering mungkin, sesuai dengan datangnya rasa lapar bayi. Selain itu, upayakanlah agar tidak ada gangguan selama Anda menyusuinya. Dengan demikian, konsentrasi Anda dan bayi tidak buyar.



Selain itu, bersiap-siaplah untuk menghadapi stres yang mungkin akan Anda alami selama minggu-minggu pertama relaktasi. Karena, ASI yang Anda hasilkan biasanya masih sangat sedikit jumlahnya, dan tidak sebanding dengan kebutuhan si kecil. Akibatnya, si kecil mungkin akan terus-menerus menyusu dari waktu ke waktu. Hal itu tentu akan melelahkan Anda. Tidak ada salahnya bila Anda meminta dukungan mental dari orang-orang di sekitar Anda, selain suami. Misalnya, dokter, konsultan laktasi, atau teman Anda yang pernah melakukan upaya serupa dan telah meraih keberhasilan.



Selama relaktasi, jangan lupa untuk meningkatkanlah konsumsi protein dan cairan dalam menu makan Anda sehari-hari. Hal ini perlu untuk membantu mempercepat tubuh dalam memproduksi ASI. Selain itu, jangan lupa untuk memenuhi kebutuhan istirahat Anda.



Umumnya, Anda akan lebih mudah melakukan relaktasi bila umur si kecil masih sekitar 4-6 minggu daripada bila si kecil sudah berumur 3 bulan, atau bahkan lebih dari 6 bulan. Hal ini antara lain karena frekuensi menyusu bayi-bayi yang usianya lebih tua umumnya lebih jarang, dan produksi ASI sudah tidak mencukupi seluruh kebutuhan gizinya lagi. Namun, apa pun kendala yang Anda hadapi, asal kemauan Anda kuat, pasti ada jalan keluarnya. Memang, relaktasi membutuhkan waktu, dan menuntut kesabaran Anda sebagai ibu.



Dewi Handajani



Konsultasi ilmiah: dr. Rulina Suradi, Sp.A(K), IBCLC, Bagian Ilmu kesehatan Anak, FKUI, RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta.

   
23-01-2008 12:02:36 ke: 7
Jumlah Posts : 47
Jumlah di-Like : belum ada like
thank mama axel......artikel berguna banget.. Array Array Array Array
   
24-01-2008 11:21:56 ke: 8
Jumlah Posts : 214
Jumlah di-Like : 1
hai bunda semua,,,,

Array

tips menyusui yang paling mudah adalah keyakinan diri bahwa anak saya akan mendapatkan makanan terbaik titipan Tuhan. yaitu ASI..... Array Array selamat mencoba. sugesti akan membuahkan prestasi
   
 page  1   
atau login dengan Facebook Anda