SITE STATUS
Jumlah Member :
253.406 member
user online :
4941 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Mo tanya dong.............

Hamil anak kedua

New Topic :  
17-09-2015 21:38:08 ke: 1
Jumlah Posts : 8
Jumlah di-Like : belum ada like
mau tanya bun, aq hamil anak kedua usia kndungan 6w, anak pertama msh umur 1th 5bln dan masih asi, gimana bun menurut pengalaman bunda2 semua?
anak aq susah bnget minum sufor, bener2 gak tega pengen nete terusss... please info nya
   
18-09-2015 08:49:28 ke: 2
Jumlah Posts : 368
Jumlah di-Like : belum ada like
sya jga gitu bunda...anakku nete sampe umurx 2thn dan saya sedang hamil....gpp bagiku bunda akan tetapi gizi untuk janin,kkx and ibux terpenuhi...harus makan bergizi..
   
18-09-2015 09:42:19 ke: 3
Jumlah Posts : 289
Jumlah di-Like : belum ada like

iya bunda lifzen bener kata bunda azahra, yg penting tetap aja makan makanan bergizi dan kalopun minum susu bunda minum susu hamil aja jgn mnum susu menyusui, aku pernah baca di facebook lovamil soalnya jadi agak tahu, coba aja kalo mau ngenalin sufor kasih ke gelas yg lucu bun biasanya mau, 

   
18-09-2015 10:13:23 ke: 4
Jumlah Posts : 326
Jumlah di-Like : belum ada like

menyusui saat hamil (Nursing While Pregnant) atau menyusui lebih dari 1bayi (Tandem Nursing)

Kadangkala seorang ibu dihadapkan pada kenyataan bahwa dirinya hamil lagi ketika masih dalam fase menyusui. Menurut mitos yang berkembang, banyak yang menyatakan bahwa menyusui saat hamil (Nursing While Pregnant) atau menyusui bersama kakak dengan adik (Tandem Nursing) dianggap sesuatu yang tidak wajar bahkan tidak boleh dilakukan. Ada mitos yang mengatakan, ASI-nya bisa membuat si kakak menjadi idiot karena ASI-nya bisa meracuni si kakak . Atau ada yang berpendapat bahwa ASI-nya akan basi sehingga tidak bisa diminum oleh si adiknantinya jika si ibu tetap menyusui si kakak. Faktanya, Nursing While Pregnant dan Tandem Nursing adalah hal yang sangat mungkin dilakukan bahkan dianjurkan karena berbagai sebab:

  1. Untuk menjamin kebutuhan ASI bagi si kakak dan si adik
  2. Untuk mengajarkan makna berbagi pada si kakak, yang seringkali efektif untuk mencegah kecemburuan akibat lahirnya si adik
  3. Membuat proses transisi lahirnya si adik menjadi lebih lancar dan mudah bagi si kakak karena dengan tetap menyusui si kakak, dia merasa yakin bahwa kasih sayang ibunya tidak berubah

NURSING WHILE PREGNANT

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi ketika seorang ibu ingin tetap menyusui selama hamil, antara lain:

  1. Tidak pernah mengalami keguguran. Jika pernah keguguran, maka dokter yang pro-ASI biasanya juga akan memastikan dulu apa sebab kegugurannya sebelum melarang atau mengijinkan NWP

  2. Tidak pernah mengalami pendarahan selama masa kehamilan terdahulu, apalagi yang memerlukan bed-rest
  3. Tidak pernah mengalami kelahiran prematur.
  4. Kondisi janin dinyatakan dalam keadaan sehat oleh dokter atau bidan
  5. Berkonsultasi dengan dokter dan bidan pro-ASI apabila si ibu ingin tetap menyusui selama hamil
  6. Apabila mengalami kontraksi yang intens ketika menyusui, terutama jika itu terjadi saat trimester pertama, dianjurkan untuk segera berhenti menyusui dan segera menghubungi bidan atau dokter.
  7. Perhatikan baik-baik asupan harian ibu. Menyusui saat hamil sering kali menguras kondisi fisik ibu hamil, sehingga penting agar ibu hamil yang tetap menyusui selalu mengkonsumsi makanan bergizi, minum air putih yang banyak, dan cukup istirahat.
  8. Jika si kakak sudah memasuki masa MPASI, maksimalkan peran MPASI-nya. Berikan makanan yang bergizi dan bervariasi, perbanyak asupan cairan berupa air putih dan jus buah segar serta maksimalkna pemberian menu double protein. Gunanya terutama untuk mengantisipasi jika aliran ASI berkurang saat kehamilan ibu memasuki usia trimester kedua.
  9. Apabila ibu pernah mengalami sejarah keguguran atau kelahiran prematur dan pada kehamilan selanjutnya ingin menyusui di masa hamil, diskusikan secara komprehensif dengan bidan atau dokter. Pada beberapa kondisi, ibu dengan riwayat keguguran atau kelahiran prematur tetap bisa menjalankan NWP apabila dokter atau bidan melihat sebab kelahiran prematur aau kegugurannya tidak terkait dengan kondisi lemahnya kondisi rahim atau jika tenaga kesehatan meihat bahwa kondisi janin dinilai cukup kuat.

Selain itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan mungkin terjadi pada ibu yang menyusui ketika hamil:

  1. Ketika memasuki kehamilan trimester kedua, ada kemungkinan terjadi penurunan produksi ASI. Hal ini wajar karena ASI matang dalam payudara bertahap berubah menjadi kolostrum. Silakan tetap menyusui jika si kakak masih mau. Karena ada kalanya perubahan ini membuat si kakak tidak mau lagi menyusu.
  2. Banyak mitos yang menyebutkan bahwa kalau tetap menyusui si kakak, maka si adik tidak akan mendapatkan kolostrum karena sudah dihabiskan oleh si kakak. Jangan khawatir, si adik akan tetap medapatkan kolostrum yang nanti diperlukannya setelah dia lahir. ASI yang keluar saat hamil komposisinya berbeda dengan kolostrum. Kolostrum yang sebenarnya akan keluar segera setelah si adik lahir. Pastikan bahwa ibu dan si adik menjalani proses IMD (Inisasi Menyusu Dini) yang benar untuk menunjang sukses menyusui.

TANDEM NURSING

Terkait tandem nursing, keuntungannya, si kakak dapat menerima asupan ASI hingga genap dua tahun atau lebih, dan si kakak turut mendapatkan manfaat ASI. Tandem nursing turut membantu mengurangi rasa iri kakak terhadap adiknya. Selain itu, si kakak dapat membantu memecahkan masalah menyusui seperti engorgement (payudara penuh) yang terjadi di awal menyusui, atau penyumbatan saluran ASI. Dan juga kedekatan batin yang timbul dari pemberian ASI.

Beberapa tips dalam tandem nursing:

  1. Jika harus menyusui dalam waktu yang bersamaan, posisikan si bayi terlebih dahulu dengan posisi dan pelekatan yang baik, baru kemudian ajak si kakak untuk bergabung tanpa mengganggu si adik.
  2. Saat menyusu bersama-sama seperti ini, jangan lupa manfaatkan momen untuk mengkomunikasikan kepada si kakak tentang aspek-aspek berbagi dan saling menyayangi
  3. Karena menyusui lebih dari satu bayi, ibu akan merasa lebih cepat haus dan lapar. Sehingga penting bagi ibu untuk memastikan asupan makanan dan cairan yang cukup bagi dirinya. Jangan abaikan rasa lapar dan haus. Lebih baik makan dalam jumlah sedikit tetapi sering. Konsultasikan ke dokter bila badan ibu merasa tidak sehat atau stamina menurun drastis.
   
18-09-2015 10:14:44 ke: 5
Jumlah Posts : 326
Jumlah di-Like : belum ada like

kalo asinya cukup dan anak gak mau sufor kenapa harus dipaksa,sy sering kok NWP/tandem sampai anak2 sy usia 2th,tanpa bantuan sufor

   
18-09-2015 11:47:30 ke: 6
Jumlah Posts : 8
Jumlah di-Like : belum ada like
makasih bunda2 atas info nya,, sangat menenangkan hati sy, sy jd ttp menyusui sj kasian si kecil gak mau sama sekali sufor.
jd sy nda paksa lg, tp pelan2 sy sapih krn umur sudah mau 2th.
sekali lg infonya membantu sekali.. sy nda was was lg n bingung... Salam kenal yah bunda2 ^_^
   
18-09-2015 11:48:34 ke: 7
Jumlah Posts : 8
Jumlah di-Like : belum ada like
makasih bunda2 atas info nya,, sangat menenangkan hati sy, sy jd ttp menyusui sj kasian si kecil gak mau sama sekali sufor.
jd sy nda paksa lg, tp pelan2 sy sapih krn umur sudah mau 2th.
sekali lg infonya membantu sekali.. sy nda was was lg n bingung... Salam kenal yah bunda2 ^_^
   
18-09-2015 13:49:05 ke: 8
Jumlah Posts : 326
Jumlah di-Like : belum ada like

 WEANING WITH LOVE (WWL): Menyapih Dengan Cinta

Bunda si kecil sudah 2 tahun ya, aduh sudah saatnya disapih nih, bisa gak ya??

Menyusui merupakan kedekatan yang sangat intens antara ibu dan bayinya. Sehingga saat harus melalui proses menyapih, seringkali ibu merasa tak tega untuk melakukannya. Demikian pula bagi si bayi, yang juga tak rela berpisah dari ibunya. Akibatnya, proses yang sebenarnya alamiah ini, maju mundur bahkan menimbulkan masalah yang bisa menjadi momok bagi ibu dan anak.

Kapan waktu yang tepat untuk menyapih?

Menentukan kapan anak perlu disapih, terkadang bukan keputusan mudah. Walau memang sudah masanya, terkadang justru bunda belum siap untuk menyapih.

Berikut yang perlu kita perhatikan:

1. Ibu ingin menyapih, anak belum siap. Alasan ibu ingin menyapih, karena tidak menikmati kegiatan menyusui, kelelahan atau sibuk bekerja.

Saran ahli:

  • Jika anak masih di rentang usia menyusui, pikirkan kembali apakah ia perlu disapih? Bila alasannya tidak mendesak, tunda dulu niat menyapih.
  • Bila kurang menikmati kegiatan menyusui, atasi pencetus masalahnya. Semisal, bila puting ibu sakit, atasi dengan cara menyusui yang benar.

Bila menyusui terasa membosankan, ubah jadi menyenangkan sambil mendengarkan musik

2. Anak ingin disapih, ibu belum siap. Anak tidak tertarik lagi minum ASI dari payudara dan ingin minum dari cangkir. Padahal ibu masih ingin menyusui dan ASI banyak.

Saran ahli:

  • Tunda penyapihan dengan menciptakan suasana menyusui yang tenang, jauh dari rangsangan yang bisa membuyarkan konsentrasi anak
  • Jika anak sudah bisa diajak komunikasi, beri pengertian manfaat ASI dengan bahasa yang sederhana
  • Bila anak ingin tetap disapih, berpikir positif dan jangan sedih atau kecewa karena bisa mengganggu kerja hormon prolaktin dan oksitosin sehingga bisa menghambat produksi ASI.
  • Karena inisiatif datang dari anak, biasanya proses menyapih menjadi lebih mudah. Tetap berikan ASI, namun melalui cangkir

3. Ibu dan anak sama-sama tidak siap. Anjuran menyapih dari pihak luar, bukan kehendak ibu ataupun anak. Misalnya, lingkungan menganggap anak sudah besar sehingga perlu disapih.

Saran ahli:

  • Pemberian ASI dianjurkan hingga anak usia 2 tahun. Tapi jika ibu dan anak masih nyaman, boleh terus dilanjutkan. Kekurangannya, anak bisa menjadi manja, kurang mandiri, tergantung pada ibu dan jadi bahan ejekan.
  • Pada kasus ibuhamil lagi, keputusan menyapih atau tidak tergantung pada kesehatan kandungan

4. Penyapihan sementara. Bisa dialami bunda yang mendapat tugas sehingga harus meninggalkan anak. Atau bunda harus minum obat sehingga ASI "tercemar" dan tidak boleh diminumkan bayi

Saran ahli:

  • Bila bepergian lama, lakukan penyapihan sementara, setelah itu relaktasi. Selama bunda pergi anak minum ASI dari cangkir. Begitu bunda kembali, anak menyusu lagi dari payudara.
  • Jika menjalani pengobatan, ASI tetap diperah namun dibuang hanya untuk menjaga produksinya. Setelah pengobatan selesai, lakukan relaktasi.

Bagaimana tips menyapih dengan cinta?

Mestinya selama proses penyapihan itu tidak perlu terjadi saling menekan antara ibu dan anak karena proses tersebut alami. Menyapih bukan proses pemisahan hubungan antara ibu dan anak, baik secara fisik maupun emosi. Menyapih adalah bagian dari fase perkembangan yang harus dijalani oleh anak. Justru karena cinta Anda, anak harus melewati fase perkembangan ini untuk menghadapi fase perkembangan selanjutnya.

Tapi perlu diingat sebisa mungkin hindari menyapih anak dengan membohonginya. Kalau ada anjuran, olesi saja daerah areola Anda dengan buah mengkudu atau obat merah agar bayi tak ingin menyusu, abaikan saran ini. Menyapih anak dengan cara ini sama dengan melakukan kekerasan padanya. Anda mengambil paksa 'kepemilikannya', yang dapat menimbulkan luka batin.

Kerelaan Anda dan si bayi untuk mengakhiri kegiatan menyusu adalah kunci utama dari menyapih dengan cinta atau weaning with love. Lakukan sepenuh cinta dengan langkah-langkah ini:

  1. Kurangi frekuensi menyusui secara bertahap dimulai pada siang hari. Sebab pada saat inilah waktu yang tepat untuk mengenalkan dia pada sesuatu yang baru, seperti rasa, bentuk dan tekstur pada makanan pendamping ASI (MP-ASI).
  2. Tidur terpisah. Balita mau tak mau belajar menahan diri untuk tidak menyusu di malan hari. Dalam hal ini perlu kerja sama ayah seperti menemani tidur, agar balita tidak rewel ketika pisah dengan ibunya.
  3. Tambah pemberian MP-ASI sebanyak 3-4 kali sehari untuk mengurangi pemberian ASI pada siang hari.
  4. Tetapkan tempat menyusui hanya pada satu tempat, misalnya di kamar. Gunanya agar si kecil tidak meminta susu di sembarang tempat sekaligus mengajaknya untuk belajar mengenal aturan.
  5. Tunjukkan perhatian dan kasih sayang selama proses menyapih, misalnya mendekap, mengusap atau mencium agar anak tahu bahwa Anda tetap menyayangi dia meski Anda sudah tidak menyusuinya lagi.
  6. Ajak bicara. Sekalipun masih kecil, sedikit-sedikit balita bisa mengerti maksud kita, asalkan dijelaskan dengan bahasa sederhana dan lemah lembut
  7. Bulatkan tekad. Artinya Anda benar-benar siap untuk melepaskan aktivitas ini. Bila Anda ragu-ragu, Anda akan kesulitan sendiri. Keraguan Anda terbaca oleh anak. Alhasil, anak pun tidak rela disapih.
  8. Sapih anak saat ia dalam keadaan sehat, karena dalam keadaan sakit ia akan semakin butuh kelekatan dengan Anda.  
  9. Libatkan suami sebagai orang yang mampu menghibur dan mengalihkan perhatian anak ketika rewel minta ASI.
  10. Berikan penjelasan pada anak mengapa ia harus disapih. Misalnya, “Ayo, kamu sudah besar, sudah tidak perlu lagi menyusu bunda. Makan kue saja yuk. Atau minum susu di cangkir?” Lakukan dengan sabar, lembut dan cinta Anda. Jangan pernah bosan untuk memberikan alasan padanya.
  11. Ganti aktivitas menyusu dengan membaca buku atau mendongeng sebelum tidur. Aktivitas ini tidak jauh berbeda saat Anda menyusuinya bukan?

Ada aturannya? Pernyataan WHO dan UNICEF di Geneva pada tahun 2001, “Tidak ada keharusan anak disapih pada usia 2 tahun. Benar bila ibu menyusui bayi secara eksklusif di enam bulan pertama kehidupannya. Kemudian ASI dapat dilanjutkan secara bersamaan dengan MP-ASI hingga anak berusia 2 tahun. Tapi tidak ada keharusan kapan harus menyapih.” Penelitian Dewey KG, Pediatric Clinics of North American, tahun 2001, ASI masih boleh diberikan pada anak usia 2 tahun karena masih mengandung: 43% protein, 36% kalsium, 75% vitamin A, dan 60% vitamin C. 

Saat proses penyapihan terjadi, sebenarnya anak sedang berada pada fase alami untuk:

  • Belajar mengenal aneka ragam rasa dan tekstur makanan.
  • Latihan mengunyah makanan padat karena gigi dan rahangnya 'diuji' agar dapat berkembang secara optimal.
  • Latihan kemandirian, sebab anak tidak harus bergantung lagi pada ASI setiap ia merasa lapar atau haus. Dia sudah bisa menikmati makanan padatnya.
  • Latihan percaya pada orang lain dalam pemenuhan kebutuhannya. Saat ini Anda bukanlah satu-satunya orang yang bisa memenuhi kebutuhannya. Selain itu anak juga sedang berlatih untuk beradaptasi dan berinteraksi dengan orang lain.

Bagaimana jika anak tidak mau disapih?

Bagi anak, menyusu bukan sekadar kegiatan yang mengenyangkan perut. Menyusu juga memenuhi kebutuhan emosi anak. Berhenti menyusu bisa jadi masalah jika anak tidak siap untuk disapih dengan alasan:

  1. Tidak mau kehilangan kedekatan bersama ibu. Dia sudah mengerti kalau dia bisa memiliki perhatian dan waktu Anda seluruhnya hanya saat menyusu.
  2. Menikmati kontak kulit. Lewat sentuhan dan pelukan, dia merasa dicintai.
  3. Memberi ketenangan. Bagi balita Anda yang selalu aktif, saat menyusu adalah waktu dimana dia bisa tenang di tengah rasa ingin tahunya yang tinggi.
  4. Memberi kenikmatan oral dan bonusnya dia bisa mendapat susu.

Apa yang sebaiknya Anda lakukan? Upayakanlah agar anak berhenti menyusu tanpa membahayakan perkembangan fisik dan emosinya.  Kuncinya mudah saja, beri anak hubungan dekat dan rasa cinta yang sama seperti pertama kali Anda menyusui dirinya.

Ini kiatnya! Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua ketika anak menolak untuk disapih:

1. Jelaskan alasan Anda menyapihnya. Biasanya strategi yang Anda gunakan ketika ingin menyapih anak adalah dengan menjauhi anak. Namun pesan yang sampai pada anak berbeda, dia justru merasa Anda tidak ingin bersamanya lagi. Untuk menhindari hal ini, anak perlu penjelasan dan anak usia 2 tahun  sudah bisa mendengarkan dan memahami penjelasan Anda.

2. Alihkan perhatiannya. Anak  tidak bisa berhenti memikirkan tentang menyusu kecuali kesempatan tersebut muncul. Anda adalah orang yang bisa tahu kapan anak ingin menyusu pada Anda. Setiap kali dia mendekati Anda untuk meminta menyusu, segera ajak dia bermain atau melakukan kegiatan menyenangkan yang bisa membuat dia lupa tujuan awalnya mendekati Anda.

3. Tinggalkan kebiasaan saat menyusui. Bila Anda terbiasa menyusui dia sebelum tidur ganti ritual tersebut dengan membacakan dia dongeng. Jika Anda punya sudut favorit untuk menyusui anak, misalnya di sofa kamar, hindari duduk di sofa tersebut di jam-jam di mana Anda biasa menyusui anak.

4. Siap dengan camilan sehat pengganti ASI. Jika Anda ingin menyapih anak, pastikan Anda sudah menyediakan  camilan lezat dan sehat yang bisa memuaskan rasa laparnya.

5. Beri waktu. Anda tidak bisa langsung berhenti menyusuinya seketika. Lakukan secara perlahan-lahan karena jika tidak Anda justru bisa membuat anak mengalami kecemasan saat berpisah. Biasanya anak lebih mudah untuk mengurangi menyusu pada Anda, bila dia masih bisa mendapat jaminan di waktu menyusu favoritnya, misalnya pagi hari atau malam hari sebelum tidur.

Yuk tunjukkan kasih sayang kita kepada anak, sapihlah dengan cinta dan antar anak ke gerbang masa depan gemilangnya dengan cinta.

   
 page  1   
atau login dengan Facebook Anda