SITE STATUS
Jumlah Member :
253.406 member
user online :
4601 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Diskusi Bersama Dokter

balita suka memukul kepala saat kesal

New Topic :  
19-03-2015 16:27:24 ke: 1
Jumlah Posts : 4
Jumlah di-Like : belum ada like
anak saya usia 20 bln sering memukul kepalanya saat terbangun tidur di malam hari ataupun saat kesal... bagaimana cara mengatasinya...?? kalau seperti itu terus, apa akan mempengaruhi tumbuh kembangnya?? saya sudah pernah konsultasikan ke dokter spesialis anak, tapi menurut dsa tsb hal itu merupakan hal wajar pada bbrp balita, dan kebiasaan itu akan hilang dgn sendirinya... tapi saya benar2 khawatir melihat anak saya selalu memukul kepalanya... saya hrs bgmn...??
   
20-03-2015 09:45:56 ke: 2
Jumlah Posts : 368
Jumlah di-Like : belum ada like
anak sya jga gitu bunda..tpi smpe dngan skrang tdak trjdi ap2....and skrng dia udah 24 bln dah menghilang kebiasaanya thu..
dan skrang perubahannya jikalo dia marah or kesal atau gak suka sesuatu pasi dia blng gak mau,atau gak merajok...
   
20-03-2015 09:56:56 ke: 3
Jumlah Posts : 4
Jumlah di-Like : belum ada like
ktika anak sdang mukul kepala,, sikap bunda gmn...?? sya sudah coba mrangkul, mmeluk, tpi anak msih jg mukul kepala...kadang sya mrasa down sndiri...srasa ga benar mngasuh anak... :'(
   
24-05-2016 14:50:54 ke: 4
Jumlah Posts : 103
Jumlah di-Like : belum ada like

kira kira kenapa dia suka mukul kepalanya bun? kayaknya itu bukan bunda yang salah mendidik anak kok, banyak balita yang memang seperti itu, tapi nanti lama lama hilang. Asalkan jangan sampai melukai diri sendiri ya bunda, mungkin bunda bisa bantu tolong jelasin pelan pelan kenapa sebaiknya dia tidak mukul kepala. 

   
26-05-2016 12:07:29 ke: 5
Jumlah Posts : 2513
Jumlah di-Like : 7

Umumnya kebiasaan membenturkan kepala ini akan muncul pada usia 6 bulan dan akan berhenti bertahap di usia 3 tahun. Hal ini dilakukan bukan tanpa tujuan. Membenturkan kepala bisa dikatakan sebagai sebuah bentuk eksplorasi bayi terhadap kemampuan fisiknya. Selain itu kebiasaan ini dilakukannya untuk menyampaikan pesan seperti : ia ingin mendapat perhatian orangtua, merasa cemas, mengantuk, atau mungkin juga ia ingin melihat seberapa sabar Bunda dan suami dalam memenuhi permintaannya.
Beberapa pakar psikolog memaparkan hal ini sebagai suatu gejala yang normal dan sesuai dengan tahap perkembangannya. Karena head banging ini dilakukan dengan tujuan maka kebiasaan ini akan hilang bila keinginannya terpenuhi.

Meski normal, Bunda perlu mencari solusinya. Bunda dapat melakukan solusi, seperti :
• Bila Bunda melihat head banging ini dilakukan untuk mencari perhatian sebaiknya abaikan saja. Karena kalau tidak intensitasnya akan meningkat dan bisa menggunakan head banging ini sebagai ‘senjata’.
• Meski hal ini normal namun Bunda perlu mengawasinya supaya tidak menimbulkan efek samping. Jauhkan benda-benda berbahaya di sekelilingnya, kalau perlu sediakan benda yang aman saat si kecil membenturkan kepala untuk meredam emosinya.
• Timbulkan kedekatan (attachment) pada si kecil karena dengan begitu dia tak perlu mencari perhatian dengan melakukan head banging. Untuk mengalihkan eksplorasi gerakan tubuhnya Bunda bisa mengajaknya bernyanyi sambil bertepuk tangan atau kegiatan fisik ringan lainnya.
• Jika Bunda sudah melakukan segala upaya dan si kecil masih hobi dengan kebiasaannya itu konsultasikan pada dokter atau psikolog anak untuk mencari solusi lain.

Tips :
-    Jangan sekali-sekali memarahinya terlebih lagi menggunakan suara keras dan kasar. Bersikaplah lembut dan memberikan kesan melindungi sehingga anak merasa nyaman dengan Bunda.
 

   
26-05-2016 12:09:06 ke: 6
Jumlah Posts : 2513
Jumlah di-Like : 7

Bunda bisa melakukan cara-cara sebagai berikut:

• Jangan terpancing emosi. Memang sulit untuk tidak kesal dan marah bila melihatnya seperti itu, tetapi teriakan Bunda dapat memicu tantrum-nya bertambah.
• Waspadai bila ia sudah mulai menyakiti dirinya sendiri atau orang lain. Jauhi benda-benda yang dapat menyakitinya.
• Ambil handuk kecil basah dan usapkan di wajahnya, setelah itu beri ia minum air putih untuk membuatnya tenang.
• Tak perlu memberi nasehat atau berargumen di saat tantrum, karena ia tidak akan memperhatikan apa yang Bunda katakan. Lebih baik berikan pelukan dan biarkan ia menangis di dada Bunda.
• Jangan pernah memukulnya. Pukulan tidak mengatasi masalah justru sebaliknya ia akan merasa Bunda tidak menyayanginya.
• Tetapkan pendirian, jangan sampai Bunda mudah luluh dengan tantrumnya. Sekali ia berhasil ia akan terus menerapkannya di lain waktu. Hindari juga berjanji padanya, “Ya, nanti Bunda beli mainan itu untuk Dede yah.”.
 

   
 page  1   
atau login dengan Facebook Anda