SITE STATUS
Jumlah Member :
253.406 member
user online :
4846 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

Bayi

makanan tambahan

New Topic :  
28-04-2014 15:03:35 ke: 1
Jumlah Posts : 7
Jumlah di-Like : belum ada like
ini no wa istri ku 082216671000
   
29-04-2014 06:47:31 ke: 2
Jumlah Posts : 86
Jumlah di-Like : belum ada like
UNTUK mencapai pertumbuhan optimal, seorang bayi
memerlukan semua zat gizi makro dan zat gizi mikro
yang sesuai antara jumlah dengan kebutuhannya.
Tak dapat dipungkiri, kebutuhan nutrisi terbaik untuk
bayi berusia 0 ? 6 bulan adalah ASI.
Tapi begitu menginjak usia 6 bulan ke atas, asupan
bayi harus ditambah dengan Makanan Pendamping
ASI (MPASI). Nah, berikut panduan soal MPASI yang
perlu Anda ketahui!
Terlalu Cepat vs Terlambat
Jangan memberikan MPASI terlalu cepat (sebelum
usia 6 bulan). Di samping pencernaannya belum
sempurna, tindakan itu hanya akan memperbesar
potensi bayi terkena alergi makanan.
Juga, pemberian MPASI terlalu cepat akan
menyebabkan insting bayi untuk mengisap akan
menurun sehingga jumlah ASI yang dikonsumsi juga
menurun. Kekurangan gizi banyak terjadi karena
pemberian MPASI yang terlalu dini.
Jangan pula berikan MPASI terlambat (hanya ASI saja
setelah 6 bulan ke atas). Tak baik bagi
pertumbuhannya. Bayi bisa menderita kekurangan
gizi, berat dan panjangnya tidak sesuai dengan yang
seharusnya dicapai. Karena ASI sesudah usia 6 bulan
tidak bisa mencukupi kebutuhan bayi lagi.
Mulai Usia 6 Bulan
Berikan MPASI saat bayi berusia 6 bulan ke atas.
Mengapa? Biasanya saat itu, bayi sudah bisa
menopang kepalanya sendiri secara tegak dan
menegakkan dadanya. Dengan demikian bisa
dikatakan proses menelannya sudah lebih baik.
Sedangkan jika kepalanya masih goyang-goyang,
ditakutkan proses menelannya belum sempurna,
maka dikhawatirkan akan tersedak. Juga, fungsi
pencernaan bayi pada usia tersebut sudah lebih baik.
Tanda Bayi Siap MPASI
Berikut tanda bayi yang siap MPASI:
- Mampu duduk tegak walau masih harus dibantu
- Mampu menegakkan kepala dengan baik
- Tampak tertarik melihat makanan, sendok dan
garpu
- Tidak lagi memiliki ?refleks menolak dengan lidah?
setiap kali makanan padat disuapkan ke mulutnya
- Mampu menerima makanan yang disuapkan dengan
sendok, yang mungkin terjadi bila bayi telah mampu
menggerak-gerakkan lidahnya maju-mundur dan ke
kiri-kanan
Tunjang Berat Badan Bayi
MPASI diharapkan dapat menunjang berat badan bayi
agar sesuai dengan Kartu Menuju Sehat (KMS),
yakni: pada triwulan pertama, penambahan berat
badan bayi sebanyak 750-1000 gr/bln, triwulan
kedua sebanyak 600 gr/bln, triwulan ketiga sebanyak
400 gr/bln, dan triwulan keempat sebanyak 200-300
gr/bln.
Bubur Susu
Perkenalkan jenis MPASI kepada bayi secara
bertahap. Itulah yang dianjurkan oleh semua Dokter
Spesialis Anak (DSA).
Sebagai tahap awal, bayi yang sudah berusia 6 bulan
dapat diberikan makanan bertekstur lunak dan cair
seperti bubur susu, yaitu tepung beras plus susu.
Pemberian bubur susu ini dimulai dari 1x sehari, dan
bertahap sampai 2x dalam sehari.
Berikan pada bayi satu jenis makanan baru selama
3-4 hari berturut-turut untuk mengetahui apakah
bayi cocok dengan makanan tersebut atau tidak.
Selain bubur susu, pure buah juga dapat diberikan.
Cairan pure yang dapat digunakan adalah ASI, susu
formula atau air matang . Caranya, berikan 1-2
sendok makan pure kepada bayi. Jika tidak ada
masalah, tingkatkan secara bertahap.
Jenis buah yang dapat diberikan berupa pisang
(pisang raja atau pisang ambon), alpukat, labu dan
pepaya. Setiap jenis buah diberikan 3-4 hari
berturut-turut agar bayi dapat mengenal rasa.
Setelah itu, baru mencoba buah yang lain.
Nasi Tim Saring
Dengan bertambahnya usia bayi, maka makanan yang
diasup bayi juga akan meningkat. Setelah bubur
susu, sebaiknya bayi mulai dikenalkan dengan
makanan yang berbentuk bubur atau nasi tim saring.
Makanan ini terdiri dari beras, lauk pauk (hewani
atau nabati), dan sayur.
Pemberiannya pun bergantian antara bubur susu dan
tim saring. ?Pada frekuensi awal, bubur susu
diberikan 1-2 kali sehari. Namun ketika usia bayi 7
bulan, mengalami peningkatan, dimana bubur
susunya 2x, sedangkan tim saringnya diberikan satu
kali sehari. Ketika usia 8 bulan, bubur susu diberikan
hanya sekali, tim saringnya menjadi dua kali dengan
isi yang lebih beragam. Begitu usia bayi 9-10 bulan,
baru diberikan tim saring sebanyak 3 kali sehari,?
papar dr Tinuk Agung Meilany SpA.
Nasi Lembek
Sesudah semua tahapan tersebut, baru anak
diberikan nasi putih biasa. Disarankan nasinya masih
berupa nasi yang lembek. Namun, ada juga anak
yang tidak bermasalah diberikan nasi biasa. Jadi,
bergantung kemampuan masing-masing anak, sebab
usia lebih dari 8 bulan, anak sudah tumbuh gigi,
otomatis lebih pandai mengunyah.
Satu Macam Sayur Dulu
Pemberian sayur untuk anak pun sangat disarankan.
Sayur yang baik adalah mengandung vitamin dan
mineral, biasanya terdapat pada sayuran berwarna
hijau atau orange (bayam, kacang, buncis, wortel).
Tapi, bukan berarti sayuran berwarna lain tidak
bergizi, hanya saja kandungannya lebih rendah.
Tahapannya mulai dari 1 macam sayur, jangan
langsung 3 macam. Sebab anak bisa diare. Bayi
harus harus beradaptasi dulu dengan makanan
barunya.
Bakat Alergi: Tunda Telur
Begitu anak makan bubur boleh mulai diberikan
telur. Tapi harus diperhatikan untuk anak-anak yang
punya bakat alergi, disarankan untuk memperlambat
pemberian telur, yaitu pada usia lebih dari setahun
atau lebih bagus saat usia 2 tahun.
Selain itu, pemberian telur sebaiknya dimulai dari
kuning telur terlebih dahulu, karena alergen biasanya
berasal dari protein yakni putih telurnya, sementara
kuning telur banyak mengandung lemak dan vitamin.
Ikan: Menjelang Satu Tahun
Pada dasarnya, makanan yang diberikan untuk bayi
adalah makanan yang sehat, yang terdiri atas beras,
lauk-pauk (hewani dan nabati), buah-buahan dan
tambahan susu. Sama halnya dengan memberikan
makanan padat, lauk-pauk pun harus diberikan
secara bertahap. Mulai dari daging ayam yang
dihaluskan, lalu diselingi dengan daging sapi,
sampai ketika usianya mendekati satu tahun, si kecil
sudah boleh diberi ikan.
Tahapan MPASI
Ditegaskan dr Endang Peddyawati MS SpGK MARS,
pemberian MPASI dimulai dari bentuk makanan encer
menuju ke bentuk kental secara bertahap. Semuanya
itu disesuaikan dengan usia bayi dan kemampuan
bayi menerima makanan serta kebutuhan bayi akan
kecukupan zat gizinya. Perinciannya sebagai berikut:
- Umur 6 ? 8 bulan dapat diberikan ASI, buah dan
bubur susu/ biskuit.
- Usia 8 ? 10 bulan, dapat diberikan ASI, buah,
biskuit, bubur susu, bubur saring. Bila perlu, berikan
makanan selingan seperti finger foods (makanan
yang mudah dipegang). Misalnya, wortel yang masih
mentah atau direbus setengah matang, potongan
buah apel atau pir, kentang goreng dan lainnya.
Pada usia ini, makanan bayi sudah boleh dibubuhi
kuning telur atau ayam masak.
- Usia 10 ? 12 bulan dapat diberikan ASI, buah,
biskuit, bubur susu, nasi tim lembek.
- Pada usia 1 tahun ke atas di samping masih
mengonsumsi ASI juga sudah bisa diberikan nasi
dengan lauk pauk dan buah.
Sumber: Mom & Kiddie
   
29-04-2014 06:57:44 ke: 3
Jumlah Posts : 86
Jumlah di-Like : belum ada like
Lupakan puree - BLW mengembalikan kebahagiaan di waktu makan anak Anda Membiarkan bayi makan makanan yang tidak dihaluskan bisa mencegah kegemukan. Hal ini juga membantu bayi belajar makan dengan cara mereka sendiri Gill Rapley www.guardian.co.uk, Rabu 8 Februari 2012 08.00 WIB Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang orangtuanya menggunakan metode Baby-Led Weaning (BLW) cenderung makan lebih sehat di kemudian hari. Menurut sebuah studi terbaru yang diadakan oleh tim dari Universitas Nottingham, bayi disuapi dengan makanan yang dihaluskan cenderung berakhir lebih gemuk daripada bayi yang belajar makan pertama kali dengan finger food. Hal ini mendukung meningkatnya jumlah keluarga yang memilih BLW- di mana bayi belajar makan finger food sendiri. Dalam hal ini, bayi tidak perlu disuapi dan bayi dapat dipercaya untuk tahu apa dan seberapa banyak mereka perlu makan. Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang orangtuanya mengikuti pendekatan BLW cenderung makan lebih sehat dan memiliki BMI lebih sehat di kemudian hari. Anak- anak yang disuapi puree sebagai bayi lebih cenderung menjadi gemuk dan lebih mungkin lebih suka rasa manis. Dengan kecemasan mengenai peningkatan kasus kegemukan pada anak-anak, hasil penelitian tersebut tepat waktu. Jika mengamati bagaimana makanan padat diperkenalkan adalah isu yang masih relatif baru - telah ada penelitian sebelumnya mengenai saat yang tepat untuk memulai makanan padat dan apa yang bayi harus makan, tetapi sedikit tentang cara yang tepat untuk melakukan aktivitas tersebut. Banyak orang tua yang akhirnya menyerah untuk menyuapi anak-anaknya telah menggunakan praktek yang sudah usang, yaitu menyuapi bayi terlalu dini. Sebagai soerang health visitor, saya (Gill Rapley) melihat banyak keluarga telah berjuang memberi makan anaknya sebelum saya datang pada mereka untuk membantu, bahwa begitu banyak masalah yang tampaknya tak terelakkan dapat diselesaikan dengan membiarkan bayi enam bulan atau lebih makan sendiri. Rahasianya tampaknya bukan pada apa yang ditawarkan pada bayi, tetapi bagaimana hal itu ditawarkan - dan dalam suasana emosional pada waktu makan. Dengan BLW, orang tua didorong untuk percaya bayi mereka dan tidak mengganggu aktivitas makan mereka. Bayi bergabung dengan anggota keluarga dan makan makanan (sehat) yang sama. Hal ini memungkinkan mereka untuk tetap terkontrol: mereka memilih apa yang dimakan, berapa banyak dan seberapa cepat. Mereka diperbolehkan untuk berhenti makan (atau tidak makan sama sekali) ketika kenyang. Selama yang disajikan di hadapan mereka adalah berbagai makanan sehat, mereka dapat dipercaya untuk membuat pilihan yang tepat. Karena tidak ada tekanan, tidak ada potensi perseteruan. Dan karena waktu makan adalah saatnya berbagi dengan orang lain, tidak ada kesan terburu-buru untuk "bagaimana pun caranya supaya bayi berhasil makan". Menyuapi bayi, di sisi lain, menempatkan orang tua sebagai pihak yang bertanggung jawab. Bahkan dengan maksud terbaik di dunia pada prakteknya bisa jadi tetap sulit. jika Anda memiliki semangkuk bubur halus dan bayi untuk disuapi, menahan godaan untuk membujuk mereka untuk makan sebanyak yang Anda pikir mereka butuhkan - waktu makan dapat mudah menjadi medan pertempuran. Games dan trik dilakukan untuk membuat bayi makan atau membuat mereka makan lebih banyak (seperti "ini ada pesawat dataangg!"). Hal ini mendorong bayi untuk terus makan bahkan ketika tubuh mereka sebetulnya sudah memberitahu mereka bahwa perutnya sudah kenyang. Anda juga bisa tergoda untuk menggunakan makanan manis sebagai suap untuk membujuk anak kecil untuk makan lebih banyak makanan sehat (yang mungkin rasanya kurang lezat), yang akan mengajari mereka bahwa makanan manis itu menyenangkan dan makanan sehat itu membosankan. Semua hal ini bisa menjadi penyebab pilihan makanan yang tidak sehat dan makan berlebihan di masa depan. Bayi belajar dengan melakukan. Mereka digerakkan oleh rasa ingin tahu. Mereka secara alami ingin mengatasi dan mengeksplorasi hal-hal baru - termasuk makanan. BLW memungkinkan para bayi untuk belajar tentang tekstur dan rasa, untuk menggabungkan makanan atau memakannya secara terpisah, dan untuk menemukan sukacita makan dengan cara yang tidak mungkin diperoleh jika dia makan dengan cara disuapi semangkuk bubur. Kemungkinan bahwa gaya menyuapi makan akan, pada waktunya, memiliki implikasi yang lebih positif bagi kesehatan anak-anak, serta untuk suasana menyenangkan pada waktu makan keluarga dan hubungan lebih positif dalam keluarga umumnya. Hal ini juga mungkin memiliki makna yang lebih luas untuk pengembangan, kemandirian keterampilan anak-anak dan kepercayaan diri. Penelitian lebih lanjut diperlukan, tetapi ada lebih banyak pengalaman menarik yang menunggu untuk ditemukan. (artikel ini merupakan terjemahan dari artikel Gill Rapley
   
29-04-2014 07:20:42 ke: 4
Jumlah Posts : 86
Jumlah di-Like : belum ada like
MPASI ? Susu lain selain ASI
Informasi - 15 comments - Mia Sutanto
Selamat, bayi anda sekarang sudah berusia 6
bulan, sudah lulus ASI eksklusif (ASIX) dan
sudah waktunya untuk diperkenalkan dengan
Makanan Pendamping ASI (MPASI). Artikel ini
tidak akan membahas mengenai berbagai jenis
MPASI hasil olahan makanan padat, tetapi lebih
terfokus pada pertanyaan ?APAKAH BAYI SAYA
PERLU DIBERIKAN TAMBAHAN SUSU LAIN
SELAIN ASI??.
Beberapa mitos yang berkembang:
1. Bayi harus diajarkan untuk minum dari botol
supaya mereka bisa diberikan ASI Perah
(ASIP) ketika ibunya sedangdiluar rumah.
TIDAK BENAR. Beberapa bayi ASIX tidak
akan pernah mau minum dari botol ketika
mereka mencapai usia 2 atau 3 bulan.
Kebanyakan dari bayi-bayi ASIX yang belum
pernah disusui dengan botol dan dot,
bahkan mereka yang pada minggu-minggu
pertama kehidupan sempat disusui dengan
botol kemudian berhenti, akan menolak
botol tersebut ketika mereka berusia 4 atau
5 bulan. Ini bukanlah suatu tragedi , jadi
tidak ada alasan untuk memberikan botol
kepada bayi di awal kehidupannya dengan
dalil supaya bayi belajar untuk minum dari
botol. Apabila bayi anda menolak, jangan
dipaksakan; ibu dan bayi akan sama-sama
menjadi frustasi. Apabila bayi berusia
sekurangnya 6 bulan ketika anda mulai
masuk kerja lagi di kantor, maka bayi benar-
benar tidak perlu untuk minum dari botol.
Bahkan jika bayi anda baru berusia 4 bulan
(atau bahkan mungkin dibawah 4 bulan), dia
tidak perlu belajar untuk minum dari botol.
Dia bisa diberikan cairan dengan
menggunakan sendok, pipet ataupun spuit
(suntikan biasa, ataupun yang khusus untuk
minum obat dan vitamin). Selain daripada
itu, bayi bisa mulai belajar untuk minum
dari cangkir pada saat berusia 5 atau 6
bulan (bahkan dibawah usia 5 bulan sudah
bisa diberikan cairan melalui cangkir).
Cangkirnya boleh jenis yang terbuka, tidak
perlu tipe gelas khusus yang pakai spout
(dot khusus untuk belajar minum). Mulailah
dengan memberikan air putih (pada usia 6
bulan) karena pada permulaan belajar bayi
akan lebih banyak menumpahkan
minumannya. Namun, apabila bayi belum
bisa untuk minum dari cangkir pada saat
anda sudah akan mulai masuk kerja lagi,
jangan khawatir, bayi anda tetap bisa minum
cairan dengan menggunakan sendok, pipet
atau pun spuit tadi.
2. Tetapi tidak ada salahnya kan untuk
mengajarkan bayi supaya mau minum dari
botol.
TIDAK SEPENUHNYA BENAR . Ada beberapa
bayi yang tidak mengalami masalah sama
sekali dengan metode Some babies do fine
with both. Sesekali memberikan cairan
melalui botol, apabila kegiatan menyusui
berjalan dengan lancar, tidak akan terlalu
berpengaruh. Namun, apabila bayi secara
rutin diberikan asupan melalui botol
(beberapa kali dalam sehari), dan pasokan
ASI anda juga mengalami penurunan karena
bayi semakin jarang menyusu secara
langsung pada anda, maka kemungkinan
besar bayi akan mulai menolak untuk
menyusu sama sekali, bahkan untuk bayi
yang berusia diatas 6 bulan sekalipun.
3. Bayi perlu minum susu ketika ibu sedang
berada diluar rumah.
TIDAK BENAR. Menyusu sekurangnya 3-4
kali dalam 24 jam ditambah dengan berbagai
macam hidangan MPASI dengan gizi
seimbang, akan memberikan seluruh nutrisi
yang dibutuhkan oleh bayi anda sehingga
bayi tidak memerlukan jenis susu lainnya
ketika anda sedang berpergian. Ditambah
lagi, hidangan MPASI-nya bisa juga
dicampurkan dengan ASIP, tetapi ini bukan
suatu keharusan.
4. Seandainya saya ingin memberikan susu
selain ASI kepada bayi saya,maka lebih baik
susu buatan (susu formula) sampai dengan
bayi berusia 9 bulan.
TIDAK BENAR. Apabila bila bayi masih
menyusu beberapa kali dalam sehari dan
juga mendapatkan asupan MPASI dengan
menu gizi seimbang, maka susu formula
sama sekali tidak diperlukan dan tidak
dianjurkan. Bahkan, bayi-bayi yang belum
pernah mencicipi susu formula ketika
mereka berusia dibawah 5-6 bulan,
kebanyak akan menolak untuk minum
tersebut karena rasanya yang tidak enak.
(Kenapa ASI rasanya jauh lebih manis
dibandingkan dengan susu formula padahal
kandungan gulanya sama).
5. Bayi perlu minum susu (formula) untuk
mendapatkan asupan kalsium.
TIDAK BENAR. Apabila anda khawatir
mengenai asupan kalsium bayi anda, maka
kalsium dapat diperoleh dari keju ataupun
yoghurt. Tidak perlu untuk minum kalsium.
Lagipula, apabila bayi masih menyusu,
ASIanda juga mengandung kalsium.
6. Susu formula lanjutan (susu buatan untuk
anak diatas usia 6 bulan) secara khusus
diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan anak
diantara usia 6-12 bulan.
TIDAK BENAR. Susu formula lanjutan sama
sekali tidak perlu, dan secara khusus
diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan
marjin keuntungan perusahaan produsen
susu formula. Jenis susu ini juga
merupakan bagian dari strategi pemasaran
perusahaan produsen susu formula untuk
mensiasati batasan-batasan yang berlaku
sehubungan dengan promosi dan pemasaran
susu buatan secara langsung ke
masyarakat.
7. Bayi ASIX pada usia 4 bulan perlu
mendapatkan tambahan asupan zat besi
selain dari ASI.
TIDAK BENAR. Untuk bayi yang lahir cukup
bulan dan sedang dalam masa ASIX, seluruh
kebutuhan zat besi dipasok oleh ASI.
Namun, pada usia kurang lebih 6 bulan,
merupakan hal yang baik untuk mulai
memberikan tambahan asupan zat besi
kepada bayi, selain dari ASI. Cara terbaik
untuk melakukan hal tersebut adalah melalui
makanannya (MPASI), dan sumber zat besi
yang terbaik adalah daging (merah), bukan
susu formula dan bukan juga sereal bayi.
8. Cara paling baik untuk meyakinkan bahwa
anak mendapatkan zat besi adalah dengan
memberikan sereal bayi.
TIDAK BENAR. Sereal bayi memang
mengandung zat besi dalam jumlah yang
tinggi, tetapi sebagian besar dari zat besi
tersebut tidak dapat diserap oleh sistem
pencernaan tubuh, sehingga jumlah zat besi
yang tinggi tersebut seringkali
menyebabkan sembelit pada bayi.
Selanjutnya, banyak bayi ASIX yang tidak
suka dengan rasa sereal. Tidak salah kok
kalau kita mau mencoba memberikan sereal
bayi, tetapi jangan dipaksakan karena bisa
menimbulkan masalah seputar kebiasaan
makan di kemudian hari. Cara paling tepat
untuk memastikan apakah bayi kita cukup
mendapatkan asupan zat besi adalah dengan
terus memberikan ASI dan memperkenalkan
MPASI dengan suasana yang relaks,
menyenangkan dan pada waktu yang tepat.
Cara paling mudah untuk memberikan
tambahan zat besi kepada bayi berusia 6-12
bulan adalah melalui asupan daging (merah),
karena zat besi yang terkandung didalam
daging sangat mudah dicerna dan diserap
oleh usus bayi.
   
29-04-2014 07:21:41 ke: 5
Jumlah Posts : 86
Jumlah di-Like : belum ada like
silahkan dibaca bun artikel2nya..
smg bermanfaat.. ^_^
   
07-05-2014 15:23:06 ke: 6
Jumlah Posts : 92
Jumlah di-Like : belum ada like
ok nemu hehhe tq bund tien..

ikutan jg dunk nimbrung di wa 081990871916
   
07-05-2014 22:00:15 ke: 7
Jumlah Posts : 44
Jumlah di-Like : belum ada like
bunda2. . . anakku bulan depan udah mau makan bubur, boleh gak sih aku jus in buah2 seger sbagai makanan selingan nya. . .
   
09-05-2014 18:57:43 ke: 8
Jumlah Posts : 527
Jumlah di-Like : belum ada like
Boleh banget,bund Icezz

Bund Icak&Ayah Atet saya kirimin artikel mengenai mpasi homemade ya,berikut macam2 panduannya dan poin2 penting yg harus diperhatikan :)
   
09-05-2014 21:19:38 ke: 9
Jumlah Posts : 20
Jumlah di-Like : belum ada like
bunda baby ku bln ni dah 6 bln n dah ku ksh mpasi tp dianya gak mau nolak terus gmana ya bunda dia jg mimiknya gak banyak pdhl laki lo sbentar bnget mimiknya. bbnya aja cuma 6 kg aku jd khawatr takut babyku kekurgn gizi bunda. mohon sarannya bunda
   
10-05-2014 22:22:35 ke: 10
Jumlah Posts : 92
Jumlah di-Like : belum ada like
makasii bunda ika :-)
td ank ku hr pertama mpasi
dan Alhamdulillah bgt baby ku suka kegirangan lahappp bahkan minta lg hehhehe..
td diksh puree pisang 2 sendok mkn org dewasa dan mik asip.

klo buah2an lain supaya dpt teksturnya mesti dikukus dlu yaa bund baru di lenyetin/dilembekkan..

bund ana yg sbr yaa bund namanya msi pengenalan makan ama bayi jd dia blm familiar dg makanan yg bertekstur..
cb deh tekstur mknnya agak lbh cair biar gampang msknya.
   
Previouspage 1 2 3 4  5  6 Next
atau login dengan Facebook Anda