Semoga bisa sedikit tercerahkan,bund Aaddliieaa :)
Gumoh dan Muntah pada Bayi
Anda memberi bayi Anda minum, sesaat kemudian bayi mengalami muntah. Apakah Anda pernah/sering mengalami hal seperti itu pada bayi Anda? Hal itulah yang dinamakan Refluks Gastroesofagus. Makanan yang masuk melalui mulut kemudian ditelan akan melewati pipa lambung (esofagus) sebelum masuk ke dalam lambung (gaster). Perbatasan antara esofagus dan lambung terdapat sebuah katup yang mencegah makanan yang ada di dalam lambung untuk kembali lagi ke atas (esofagus). Pada bayi (terutama di bawah usia 3 bulan) katup dan mekanisme ini belum sempurna sehingga seringkali makanan kembali (refluks) ke atas. Refluks gastroesofagus dibedakan menjadi gumoh dan muntah. Gumoh adalah keluarnya makanan dari dalam lambung tanpa usaha (seperti mengalir keluar), sedangkan muntah adalah keluarnya makanan dengan usaha dari bayi untuk mengeluarkannya (dorongan dari otot perut). Sekitar 50% bayi usia 0-3 bulan mengalami gumoh dan ini normal saja. RGE dapat menjadi tidak normal bila refluks tersebut disertai dengan tanda dan gejala lainnya seperti: muntah berulang, rewel, bayi menjadi tidak mau minum/makan, berat badan tidak naik, atau sulit minum/makan.RGE pada umumnya tidak memerlukan tindakan atau terapi apapun. Beberapa langkah dapat dilakukan untuk mengatasi RGE seperti misalnya: berikan makan dalam porsi yang lebih kecil atau sedikit-sedikit, membuat bayi bersendawa setiap habis makan dengan jalan menepuk-nepuk pelan punggungnya setiap habis makan, dan jangan langsung menidurkan bayi sehabis makan (diposisikan duduk atau tegak kurang lebih 30 menit). Bila Anda merasa khawatir dengan keadaan bayi, cobalah konsultasikan mengenai keadaannya dengan dokter.Bawa bayi ke dokter, bila:Muntah sangat banyakAda darah dalam muntahnyaBayi terlihat sulit bernapasRefluks masih terjadi setelah anak lebih besar dari 1 tahunsumber: www.kiddiecare.com
ada cara mengurangi intensitas gumoh pada bayi bunda, simak nih caranya :
Posisi saat menyusui harus tepat. Pastikan seluruh bibir bayi menutup puting susu serta daerah berwarna hitam di sekitarnya (aerola) untuk mengurangi udara yang masuk dan tertelan. Jangan memberikan ASI/minum pada bayi dalam posisi tidur terlentang . Posisi yang terbaik adalah agar tetap memosisikan kepala bayi lebih tinggi dari tubuhnya, maka dianjurkan untuk menyusui dengan posisi digendong dalam pelukan. Setelah diberikan ASI, tepuk perlahan punggung bayi sampai bersendawa.