Saya baru baca ada posting tentang Donor Asi, cukup menarik bagi saya, menurut saya Donor Asi ini sebenarnya sudah ada jaman nabi-nabi kita terdahulu, seperti dalam Islam , kalo tidak salah ceritanya adalah Nabi Muhammad SAW juga dulu waktu bayi memiliki 2 ibu pemberi susu, antara lain Halimatus Sadiah dan yang satunya lagi saya lupa. Ibu Halimatus Sadiah dulunya adalah budaknya Paman Nabi yang kemudian pada saat kelahirannya nabi , beliau dimerdekakan dan kemudian dengan sukarela menjadi Ibu pemberi susu nabi.
Menurut saya di dalam Islam sudah jelas pengaturannya, kalopun memang situasi dan kondisi bagi Ibu yang melahirkan tidak dapat memberi Asi kepada bayinya, maka dapat memilih untuk memberi Asi dengan cara seperti itu, namun memang sudah jarang dilakukan saat ini , biasanya dengan memakai susu pengganti.
Untuk yang memilih dengan meminta ibu pemberi susu, maka biasanya dapat diberikan biaya pengganti untuk makan dan minum si Ibu pemberi susu, dan dengan begitu status anak bayi tersebut menjadi anak sepersusu an , dan apabila dia besar nantinya , oleh karena telah mendapat Asi , maka Asi tersebut sudah menyatu menjadi darah sang bayi, mungkin juga bersatu dengan genetik mereka, sehingga dianggap seperti layaknya satu saudara dengan anak-anak dari Ibu pemberi susu. Maka, harus dihindari pernikahan antara mereka.
Sedangkan untuk Donor Asi yang saya dengar saat ini , adanya pemberian susu dari ibu pemberi asi di dalam beberapa botol yang (walaupun) diberi label informasi dll, namun bagaimana status Ibu pemberi susu dan anak bayi tersebut nantinya ? hal ini belumlah ada kejelasannya, apalagi yang saya kuatirkan Asi tersebut diberikan kepada lebih dari satu bayi , bahkan dapat saja puluhan bayi , yang seharusnya mereka menjadi satu sepersusuan , atau bersaudara, bukankah mereka menjadi seperti "insest" apabila Alllahualam mereka besar nanti bertemu dan saling menyukai?
Semoga kekuatiran saya tidak terjadi, terimakasih semuanya....