Dear Tika,

Turut sedih juga membacanya. Dulu saya juga pernah dikuret pada kehamilan pertama. Awalnya nolak mati-matian karena masih berharap bisa menyelamatkan janin yang usianya baru 6 minggu. Tapi setelah diberi pengertian, akhirnya saya bisa merelakan.

Memang sedih rasanya, tapi tak usah kuatir. Pasti akan diberi lagi oleh Tuhan, asal tidak pernah berhenti berharap, dan melupakan kejadian yang telah lalu. Tak ada gunanya.

Bedanya vacuum dengan kuret, sebenarnya tidak terlalu berbeda banyak ya. Hal ini tidak usah terlalu dipikirkan, karena keduanya memiliki fungsi yang sama, supaya rahim kita bersih dan mempersiapkan kedatangan embrio selanjutnya. Tapi kalau penasaran, bayangkan saja alat vacuum cleaner yang buat menyedot debu dan partikel lain yang mengganggu. Kalau kuret seperti sendok es krim.

Tidak usah kuatir ya. Setelah kuret/vacuum, perbanyak bed rest dan jangan mengangkat barang-barang berat. Minum jamu juga membantu pembersihan. Cobalah makan bubur, kalau saya waktu itu dikasih bubur oleh adik saya, sehingga hati jadi tenang. Dan kalau kita sudah punya perasaan senang dan gembira, pasti waktunya akan datang.

Imho,
Lotta