Ooo... maaf bund. Saya kira bunda ada di Jkt.
Kalau dulu pengalaman menyusui saya pada awalnya saya konsul dengan beberapa bidan (saya sampai lupa sangking banyaknya bidan yang saya tanya) dan dsa.
Kalau di sini, mereka sangat mendukung ASI, jadi waktu saya kena baby blues dan ASI belum keluar, saya juga sempat memberinya sufor sampai 2 minggu pertama saja, karena tiap kali ketemu dsa, dia pasti bertanya bagaimana ASI-nya, dan dia lebih condong ke ASI daripada sufor, jadi begitu saya benar-benar full ASI, dia sampai senang betul.
Karena rasa sufor yang sangat jauh berbeda dengan ASI biasanya membuat bayi lebih suka ASI (secara saya pernah icip icip... hehehe). Kemungkinan bayi bunda bingung puting juga, jadi dia merasa lebih nyaman menggunakan dot, karena dot itu tanpa dihisap sudah keluar susunya.
Coba bunda gunakan nipple extension, karena teksturnya yang sama seperti dot mungkin dia bisa mengenali dan mulai belajar mengisap. Tapi jangan terlalu lama bergantung dengan extension ini, pakai saja 2 3 hari baru kemudian dilepas. Kalau memang dia menangis, bunda jangan kuatir dengan tangisan yang menganggu perkembangan otaknya, biarkan saja dia menangis dan merasa lapar, supaya lama-lama pada akhirnya dia pasrah dan mau mengisap. Selama tangisannya tidak dibiarkan berjam-jam tidak masalah kok bund. Asal nanti pada akhirnya bunda bisa memberinya rasa nyaman.
Dulu saya pakai merk Chicco, pada saat nipple saya sedang sakit, dan begitu Altamis lapar, saya coba pakai extension itu dan hasilnya dia ngamuk berat, juga nangis. Itu wajar, karena dia merasa tekstur nipple dan extension itu berbeda, jadi dia merasa dikerjai gitu kali ya. Tapi pada akhirnya saya tidak pakai extension, dan lebih memilih sakitnya saja deh.
Atau bunda perah ASI dan berikan di botol? Ada botol dengan nipple anti-kolik, dimana airnya tidak bisa langsung keluar jika tidak dihisap (menyerupai sistem payudara).
Bund, jangan menyerah ya. Tetap terus berikan ASI, karena anak kita adalah anak kita.