Menghitung usia kehamilan dengan cara apapun memang tidak bisa memberikan hasil yang valid. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan sekarang ini untuk mengetahui usia kehamilan seperti menggunakan penghitungan manual, penggunaan kalkulator penghitungan usia kehamilan online, atau pemeriksaan USG. Dan masih ada cara lain untuk menghitung usia janin di dalam kandungan. Sayangnya, tidak satupun cara tersebut memberikan hasil yang valid.

Salah satu informasi yang bisa didapatkan dari menghitung usia kehamilan adalah mengetahui HPL atau hari perkiraan lahir. Akan tetapi, proses persalinan seringkali melenceng. Bisa maju dan juga bisa mundur dari HPL hingga satu minggu.

Lalu Buat Apa Mengetahui Usia Kehamilan?

Mungkin itu pertanyaan yang ada di benak ibu saat ini. Buat apa menghitung usia kehamilan jika masa persalinan bisa maju atau mundur dari HPL?

Ibu harus tahu bahwa manfaat dari penghitungan usia kehamilan itu tidak hanya untuk mengetahui HPL. Lebih penting dari itu, ibu bisa menyiapkan apa saja yang harus dilakukan meliputi persiapan kelahiran sang buah hati hingga membeli perlengkapannya.

Dan yang paling penting lagi, bagi ibu yang juga bekerja, ibu bisa menunjukkan HPL ibu kepada atasan ibu agar bisa mengambil cuti hamil. Biasanya cuti hamil diberikan sejak satu minggu sebelum HPL. Jadi, ibu bisa mempersiapkan diri secara matang untuk menghadapi proses persalinan.

Kenapa Bisa Maju dan Mundur dari HPL?

Walaupun informasi penting yang didapatkan setelah melakukan penghitungan usia kehamilan tidak hanya HPL, tetap saja HPL merupakan informasi yang paling dicari. Lalu, tahukan ibu kenapa HPL bisa maju dan mundur?

Ada banyak sekali faktor. Yang pertama adalah kesalahan dalam memasukkan data. Hal ini sering terjadi jika ibu menggunakan kalkulator menghitung usia kehamilan online. Dalam menggunakan kalkulator tersebut, ibu diminta untuk memasukkan hari terakhir haid dan data lainnya. Jika ibu salah dalam memasukkan data, bukan tidak mungkin HPL juga maju atau mundur.

Namun, faktor lain yang harus diperhatikan adalah faktor kesehatan janin. Kebanyakan bayi harus dilahir lebih awal dari HPL yang sudah ditentukan karena pecahnya ketuban atau ketuban keruh. Jika dokter merasa ketuban tidak cukup jika menunggu hingga HPL, maka dokter akan menyarankan agar melakukan proses persalinan lebih awal.

Itulah mengapa seorang ibu hamil tua sebaiknya memeriksakan atau konsultasi kehamilan lebih sering pada saat usia kehamilan mencapai 8 bulan. Karena pada waktu itulah sering kali hal yang tak terduga terjadi. Dengan berkonsultasi dengan dokter kandungan, ibu bisa tahu apa yang terjadi dan tindakan apa yang seharusnya segera dilakukan. Termasuk juga masalah kelahiran lebih awal dari HPL.

Ada juga kelahiran yang mundur hingga 1 minggu. Hal ini juga sangat sering terjadi. Dalam kasus ini, ibu hamil harus sedikit lebih waspada karena bayi berkembang di dalam perut lebih dari usia 9 bulan. Biasanya, bayi akan tumbuh lebih besar sehingga proses persalinan normal akan sangat sulit sekali. Dokter lebih sering merekomendasikan untuk melakukan operasi caesar jika kasus ini terjadi pada ibu.

Jadi, ibu sudah tahu kenapa HPL bisa mundur dan maju, bukan? Namun, bukan itu yang terpenting. Yang paling penting adalah ibu tahu kira-kira kapan sang buah hati lahir ke dunia sehingga ibu bisa mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan. Bukankah itu yang lebih penting dari menghitung usia kehamilan?