SITE STATUS
Jumlah Member :
253.406 member
user online :
6826 member
pageview's per day :
Over 100.000(!) page views
Kalkulator kesuburan
Masukan tanggal hari pertama bunda mengalami menstruasi

berita



Pengentalan Darah Pada Kehamilan

(Posted:2014-12-17 15:03:04)

Minggu, 14 Desember 2014 merupakan hari bahagia bagi pasangan selebriti Anang Hermansyah dan Ashanty yang telah mendapatkan putri cantik yang diberi nama Arsy Addara Musicia Nurhermansyah.



Sebelumnya Ashanty sempat mengalami keguguran dua kali, setelah memeriksakan ke dokter ternyata ia mengalami pengentalan darah.

Pengetalan darah juga dikenal sebagai sindrom ACA (Antibodi Anticardiolipin) sangat berakibat buruk terhadap kesehatan janin dan juga bisa menyebabkan keguguran secara berulang. Menurut ahli hematologi dan onkologi medik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (FKUI-RSCM) Prof.DR.dr. Karmel Lidow Tambunan, Sp.PD, K-HOM, kondisi darah kental juga dapat menghambat kehamilan pada perempuan. Untuk itulah, ia menyarankan perempuan mengecek kekentalan darah. Ada kemungkinan wanita yang tak kunjung hamil diakibatkan darah yang terlalu kental. Darah dengan kekentalan tinggi menyulitkan asupan makanan melalui plasenta pada janin yang dikandung. Akibatnya, wanita tak kunjung hamil atau mengalami keguguran berulang.

Gejala dari sindrom ACA antara lain sakit kepala, pusing, migrain, pegal-pegal di daerah leher atau tengkuk, tangan sering kesemutan atau merasa baal, pandangan berkunang-kunang, pandangan kabur, daya ingat menurun, sesak nafas, telinga sering mendengung sampai tuli mendadak. Naiknya tekanan darah tanpa sebab yang jelas juga menjadi salah satu gejala sindrom ini. Peningkatan tekanan darah adalah akibat dari pengentalan darah yang menyebabkan aliran darah tidak sempurna. Gejala yang terjadi pada perempuan yang telah menikah antara lain inferliitas primer, keguguran berulang kali, janin meninggal dalam kandungan, bayi yang lahir meninggal, dan preeklamsia.

Penanganan terhadap kasus ACA saat kehamilan memiliki tujuan supaya bayi bisa lahir dengan selamat, mencegah preekslampsia, mencegah terjadinya resiko pertumbuhan yang terhambat, mencegah terjadinya resiko perawatan secara intensif dan kelahiran secara operasi caesar, mencegah kematian pada janin intrauterin, serta yang paling penting untuk keselamatan jiwa sang ibu. Agar tidak terjadi komplikasi yang lebih lanjut, maka sangat diperlukan pemeriksaan secara rutin pada saat kehamilan memasuki trimester pertama dan juga kedua. Kemudian lakukan pemeriksaan setiap 2 kali dalam seminggu bahkan 1 kali dalam satu minggu saat usia kehamilan menginjak 32-34 minggu. Dengan melakukan pemeriksaan yang cukup rutin, maka sangat diharapkan kandungan ibu bisa berjalan sehat serta selamat.


berita lainnya :

Tolong beritahu kami apa pendapat Anda tentang artikel ini


Jika Anda tidak melihat kotak komentar silahkan refresh halaman