Menjelang hari-hari kelahiran bayi, para orangtua tentu saja merasa bergairah dan ingin mempersiapkan banyak hal dalam menyambut si mungil. Mulai dari mendesain kamar bayi, membeli perlengkapannya, sampai membesarkan hati sendiri bahwa kelak Anda akan menjadi orangtua yang baik.

Transisi menjadi orangtua adalah menghadapi berbagai hal yang seolah tidak ada habis-habisnya. Selain itu, orangtua juga perlu mengantisipasi kebutuhan anak yang sebelumnya mungkin tidak terpikirkan. Salah satu hal yang sering terlupakan dalam proses menyambut kelahiran bayi adalah memilih dokter anak. Sedemikian seringnya Anda datang ke dokter kandungan di rumah sakit pilihan Anda, tapi ternyata Anda bisa saja lupa memilih dokter anak untuk buah hati yang dinanti-nantikan. Padahal, sesaat setelah bayi lahir, maka ia akan berada di bawah pengawasan dokter anak.

Baby blues, atau tekanan yang menghinggapi para ibu pasca-persalinan 3-4 hari, adalah salah satu hal yang umumnya diderita para ibu baru. Inilah istilah yang menjelaskan mengapa Anda secara mendadak meneteskan air mata ketika sedang menggendong atau menyusui bayi.

Selain diare dan dehidrasi, penyakit yang berhubungan dengan makanan dan sering menimpa bayi dan balita adalah muntah-muntah dan sembelit. Pada umumnya, beberapa penyakit tertentu seperti diare, flu dan batuk, juga diiringi gejala muntah-muntah.

Usia emas (golden age) anak adalah antara 0-5 tahun. Pada masa ini, ada balita yang sudah disekolahkan, entah itu ke taman bermain (playgroup atau pre-school), ada juga yang bersekolah di rumah (homeschooling), dan ada yang belum bersekolah sama sekali. Namun, sekolah atau tidak, umumnya setiap orangtua memiliki naluri yang sama, yaitu bahwa balita perlu memiliki kesempatan untuk bermain.

Tak semua balita dapat dengan mudah bersosialisasi dengan orang lain. Bahkan dengan kakak atau orang yang tinggal serumah pun, mungkin saja ia tidak dapat melakukannya dengan baik. Namun, umumnya persoalan akan bersosialisasi baru timbul ketika balita berhadapan dengan orang di luar rumah, entah itu orang dewasa maupun balita sebayanya. Bisa jadi anak Anda akan tiba-tiba menjadi pendiam, salah tingkah, atau bahkan menangis.

Berteman pada dasarnya adalah pelajaran pertama tentang social skills, yaitu suatu kecerdasan yang tumbuh dan berkembang selaras waktu. Social skills pada dasarnya membuat seorang anak dapat berinteraksi dengan anak lain maupun orang dewasa, serta berperilaku layak dalam berbagai situasi.

Kegiatan makan, bagi sebagian bunda, kadang-kadang menuntut banyak pengorbanan. Boleh jadi ada teriakan dan jeritan yang terlontar, diselingi air mata yang tumpah, karena anak tak mau makan. Tidak heran kalau saat makan menjadi kegiatan yang meletihkan dan menguras energi.

Teknik memberi makan bayi adalah keahlian yang selayaknya dipelajari oleh ibu-ibu muda, terutama mereka yang baru saja punya bayi. Pasalnya, pemberian makan awal itu juga bisa berpengaruh terhadap kebiasaan anak berikutnya. Contoh, bila bayi dibesarkan dengan kebiasaan makan di depan televisi, lebih besar kemungkinannya ia juga akan melakukan hal itu ketika sudah lebih besar. Namun jika ia biasa duduk dengan tertib di kursi makannya, peluang ia duduk dengan tertib di meja makan juga lebih besar. Selain itu, bagaimana kebiasaan orangtua dalam pola makan juga akan berpengaruh terhadap kebiasaan si kecil kelak.

Kehadiran seorang bayi tentu membawa kehangatan dan kebahagiaan di rumah Anda. Seiring dengan itu, tanggung jawab dan kerepotan setiap pasangan, terutama bunda, semakin bertambah. Dari mulai menyusui, memandikan, menidurkan, memberi prasarana dan sarana bagi kenyamanan dan keamanan bayi, sampai juga mempersiapkan masa depannya.